Di dunia di mana kekuatan magis hanya didapatkan bila melakukan kontrak dengan para dewa, kedatangan Pemagis Murni, seorang yang memiliki magis tanpa kontrak sudah diramalkan. Karena kemampuannya sebagai Pemagis Murni, adik Ree diculik dan dipaksa m...
Sebagai penulis cerita ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya karena telah mengikuti petualangan ini sampai di sini. Semoga melalui perjalanan Ree, kalian mendapatkan hiburan dan semangat untuk semakin menjadi dalang utama hidup kalian.
Perjalanan Ree tentu belum selesai. Dia masih akan menghadapi banyak tantangan. Tetapi akan ada kesempatan untuk penyembuhan pula.
Saya menulis buku pertama selama dua tahun diselingi dengan kegiatan perkuliahan. Awalnya saya ragu untuk memasukkannya ke platform manapun. Ini adalah tulisan pertama saya dan saya yakin masih jauh dari sempurna. Saya butuh berkali-kali merombak kerangka cerita bahkan menghapus beberapa draft yang setelah saya baca ulang sangat jelek. Jadi, saya tidak menyangka dapat sampai di sini dengan final menyatakan seri 1 Turnamen Mentari selesai.
Perasaan dapat menyelesaikan sesuatu sangat membanggakan.
Saya tahu. Saya tahu sangat ending dari seri 1 mengecewakan. Tetapi seri 1 ini akan memberikan ruang untuk hal-hal yang akan terjadi di seri 2. Dan hal-hal itu penting di seri 2 untuk perkembangan karakter Ree juga karakter-karakter lainnya.
Buku kedua akan segera saya tulis. Tenang, tidak akan sampai 2 tahun kok penulisannya. Tapi untuk seri Mentari ini saya lebih senang menulis semuanya atau sebagian besar sampai selesai terlebih dahulu baru memasukkannya pada Wattpad. Hal ini karena saya takut akan ada plotholes.
Untuk sementara, saya juga ada proyek menulis baru dengan judul "Bala" dengan tema romance-fantasy. Dalam waktu dekat akan saya upload.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih sekali lagi bagi kalian yang sudah meluangkan waktunya untuk mengikuti perjalanan Ree.
Gadis itu masih terbawa oleh alur takdir, terkekang oleh ramalan belaka. Tetapi apakah semangat untuk menjadi dalang utama hidupnya kandas begitu saja?
Bagaimana dengan dirimu?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
