DUA (Gantung?)

499 266 429
                                    

Apapun yang dilakukan secara berlebihan itu tidak baik.



Riuh gemuru suara siswa-siswi memenuhi ruangan kelas yang sedari tadi menunggu kedatangan guru tanpa tahu kapan tibanya.

Terlihat sosok perempuan dengan paras yang cukup memikat, senyum manis di bibir cherry pinknya tertari ke samping saat memasuki pintu kelasnya.

Perempuan itu duduk di bagian belakang, ia sengaja memilih tempat duduk di dekat pria yang mengenakan sweater abu-abu, lalu mendadak memukul mejanya cukup keras.

Sontak pria yang sedari tadi tertidur dengan headset putih yang terpasang di kedua telingannya tersentak. Entah pria itu benar-benar tidur atau cuma pura-pura tidur.

"Astagfirullah?!" ujar Lintang dengan nada heran.

"Bukannya bantuin tenangin kelas, malah tidur!" berkacak pinggang.

"Itu tugas kamu Laras, kenapa sih suka banget gangguin aku tidur?"

"Aku gak suka aja lihat kamu tidur," ucapnya. "Masih pagi Lin." kemudian langsung mengubah posinya menghadap Lintang.

"Emang kenapa kalau pagi?." melirik Laras sebentar.

"Mau rejekinya dipatok ayam?!"

"Mmm... Ya... nggak papa sih, toh ayamnya aku juga yang makan." bantahnya dengan senyum manis ciri khasnya.

"Jangan... senyum." Ucap Laras dengan nada malu dan menutup wajah Lintang dengan kedua tangannya.

"Kenapa?" Balasnya, lalu meraih tangan Laras di wajahnya.

"A_Aku bisa mellting, gimana dong." bisiknya dengan hati-hati, takut suara detak jantungnya terdengar Lintang.

"Biarin hahaha." sambil senyum-senyum terus ke Laras.

"Ihh, nyebellin." menarik tangannya dari Lintang.

"Gemes, banget si." merangkul kepala Laras dan menaruhnya di dadanya.

"Kalau kamu kayak gini terus, aku bisa baper Lin." batin Laras.

Di antara percakapan Lintang dan Laras, siswa-siswi lainnya sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Ada yang nge-rumpi, ada yang pacaran, ada yang ngerjain tugas, biasalah kegiatan siswa-siswi kalau gurunya tidak masuk.

Dua orang perempuan mendadak menghapiri Laras, ada yang kegirangan, ada juga yang tersenyum kecut melihat tingkah laki-laki dan perempuan yang bermesraan di depannya.

"Kenapa Cha, Karin?" tanya Laras ke meraka berdua.

"Bu Ana nggak masuk ya?" tanyak balik Chacha ke Laras.

"Sepertinya nggak deh."

"Mesra banget lu berdua, pacaran ya?" Karin langsung memotong pembicaraan.

"Nggak!" ujar Laras dengan cepat.

"Halah, terus apa?" Sangkal Karin.

"Kita temen kan Lin?" menatap Lintang sembari tersenyum.

Tersentak, "Kata siapa?" balasnya kemudian berdiri meninggalkan 3 perempuan di depannya.

CANDALA [Lebih Dari Sekadar Minder]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang