LIMA (Marah!!)

350 211 223
                                    

Dendam yang terus-terusan dipelihara, akan menjadikan hati membusuk.





Lintang
Kamu sudah sampai?
                            18.40

Iya
Gimana, sudah baikan?
Obatnya sudah di minum?
19.10

Iya, ini udah baikan kok
Iya sudah
Btw makasih yaa
                           19.11

Perempuan yang baru saja selesai membersihkan diri itu, tersenyum cerah melihat pesan dari temannya, Lintang. Oke garis bawahi ya teman.

Line...

Alisnya tertekuk heran, mendadak notifikasi linenya berbunyi padahal sudah lama ia tidak menggunakan line setelah hijrah ke whats app.

Tertulis nama Kak Anton di sana, mengirim pesan line kepadanya. Ah iya Laras baru saja ingat, tadi ia bertemu dengan Anton yang sempat menanyakan tentang id linenya sebelum pergi.

Ternyata pria itu  tidak mengganti id Linenya.

Perempuan yang masih merasa heran itu, mengabaikan percakapan virtualnya di whats app bersama Lintang tanpa tau kalau temannya itu sedang menunggu pesan darinya.

Ia merebahkan dirinya diranjangnya, kemudian membalas pesan dari Anton.

Kak Anton
Laaraaas
        19.12

Iya
19.12

Udah makan?
                19.12

Belum kak
19.13


Matanya mendadak melotot melihat respon Anton yang... emm cepat, ada seulas senyum di bibirnya walaupun pertanyaan itu nampak klise dan membosakan. Pertanyaan biasa yang sering dilontarkan kaum adam.

Yah bagaimana lagi, tindakan paling tepat adalah memaklumi. Mungkin tidak ada pembahasan lain yang bisa ia lontarkan setelah perpisahan mereka yang cukup lama.

Bagaimanapun Anton adalah pria yang pernah ia sukai saat masih SMP. Waktu itu dirinya berada di kelas VIII sedangakan Anton di kelas IX.

Anak osis memang sering menjadi buah bibir para siswi perempuan, apa lagi kalau anggota osis itu tampan dan gagah.

Awalnya hanya sekadar sering lihat lama kelamaan naksir bahkan diam-diam suka. Begitulah kisah asmaranya yang sering kakaknya katakan cinta monyet.

Entah kebetulan atau memang takdir, Anton adalah teman karib kakaknya, dia sering main kerumahnya untuk kerja tugas atau cuma sekadar mampir.

Tapi itu dulu, Anton seperti menjauh dari kehidupannya setelah menyebarnya kabar kalau dia pacaran dengan teman kelasnya. Sudah jarang kerumah bahkan kakaknyapun di abaikan.

Dan sejak saat itu, ia dan kakaknya putus kontak dengan Anton.

Loh knp belum makan?
                                  19.13

Ini baru mau makan kak
19.14

Yaudah makan yang
banyak yaa..
Kalau udah kabarin :)
                              19.14

Perut perempuan bersurai panjang itu sudah menggerutu, seperti memanggil dan merayu tuannya untuk segera makan malam.

Dari tadi pagi Laras memang mengabaikan perutnya, ia hanya memakan cemilan ringan yang sempat ia beli di indomaret, ah lebih tepatnya dibelikan.

CANDALA [Lebih Dari Sekadar Minder]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang