SEMBILAN (Spesial 1)

226 151 151
                                    

Jadikan ini cerita indah yang kamu temukan hanya bersamaku.


[Happy reading❤]


Lintang melaju dengam vespanya ke rumah sang terkasih yang akan dijemput untuk acara jalan-jalan. Sudah tidak sabar rasanya pria bersurai legam itu untuk jala-jalan menikmati waktu libur bersama Laras.

Walau semalam ada sedikit kendala yang membuat dirinya hampir saja membatalkan acara jalan-jalannya. Untung saja ia masih bisa mengendalikan emosionalnya dengan baik.

Semalam Karin menelponnya, perempuan bersurai sebahu itu menceritakan masalahnya dengan terisak.

Cukup pilu mendengar curahan hati perempuan itu, tapi yang membuatnya heran, mengapa harus dirinya?, mengapa harus ia yang mendengar keluhan itu?, bukankah Karin dekat dengan Fadil. Kenapa ia tidak membagi kisahnya fengan pria beralis tebal itu.

Bukannya ia tidak mau mendengar keluhan perempuan itu, hanya saja ah itu terlalu mendadak.

Mau tidak mau ia harus menjadi pendengar yang baik, pendengar yang mampu menenangkan dan memberikan solusi atas permasalahan temannya.

Kalau dipikir-pikir kasihan juga Karin, dia menjadi korban kekerasan ayahnya yang suka berselingkuh, mamanya pergi meninggalkannya karena tidak tahan dengan sikap Ayahnya.

Lama kelamaan kalau mendengar cerita karin, akan membuat siapa pun yang mendengarnya naik pitam.

Ingin rasanya Lintang menenangkan Karin secara langsung, ia berfikir ingin mengunjungi Karin, tapi ia teringat kalau dirinya sudah punya janji dengan Laras dan ia harus menepatinya.

Langkah yang terbaik adalah memberitahukan Fadil keadaan Karin, biar dia saja yang menenangkannya, toh mereka juga dekat lagipula fadil suka sama Karin.

Sesampai Lintang di rumah Laras, ia langsung melangkah ke teras rumah itu, kali ini orang tua laras tidak ada.

Pintunya tertutup rapat, suasananya cukup sepi padahal hari ini adalah hari minggu, tentunya semua orang harusnya berada di rumah kalau tidak ada urusan.

"Assalamualaikum, Laras." ketok-ketok pintu.

Tidak ada sahutan

"Laras." teriak Lintang

Mendadak ada seorang pria membuka pintu, wajahnya sungguh rupawan, gagah, tubuhnya juga bagus. Dia Raka, kakak Laras.

"Siapa ya?" cerca Raka.

"Lintang kak." melontatkan senyum. "Larasnya ada kak?" lanjutnya.

"Ada, mari masuk." ujarnya. Kemudian masuk dan duduk di sofa, disusul Lintang. "Laras, ada teman kamu nih." teriak Raka.

"Iya tunggu."

Laras berlari menuruni tangga, hari ini dia terlihat cantik sekali, rambutnya yang panjang ia biarkan terurai, Cantik sampai membuat jantung lintang berdetak tidak karuan dan si empu hanya bisa mengulum bibirnya.

"Hati-hati kalau turun tangga Laras." pekik Raka.

"Santai bang."

"Kalian mau kemana?"

"Jalan-jalan kak." balas Lintang.

"Yaah aku ditinggal dong."

"Makanya cari cewe, biar nggak kelamaan jomblo." ledek Laras.

"Gue jitak juga nih anak."

Memegang kepala "Ehh jangan, aku jalan dulu ya kak." menarik tangan Lintang keluar.

CANDALA [Lebih Dari Sekadar Minder]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang