Part 6

64.9K 8.9K 2K
                                    

SEPERTINYA membawa seorang teman ke tempat kerja bukan sebuah perkara besar, dua hari sudah berlalu dan Taeyong harus kembali datang ke Jung Corp untuk melihat busana yang akan ia kenakan minggu depan, terlebih ia juga harus membuat kecocokan dengan ukuran tubuh. Untungnya hari ini ia tidak datang sendiri, Taeyong mengajak Winwin!

Hanya saja, Taeyong tidak mau meninggalkan Winwin bersama Yuta! Lelaki berdarah Jepang itu memiliki otak kotor yang mungkin akan menempatkan Winwin di dalam situasi yang mengerikan!

Tentunya Winwin tidak keberatan, ia berteman sangat baik dengan Taeyong dan setuju untuk ikut ke tempat kerja sahabatnya, lagi pula Winwin bosan bila harus terus menerus diam di kantor Yuta. Walaupun tidak bisa di pungkiri bila ia sangat merindukan kekasihnya itu, namun pergi bersama Taeyong juga tidak merugikan, jadi tidak ada salahnya kan?

"Kantornya sangat besar! Lebih besar dari milik Yuta Hyung!" seru Winwin senang, iris hitamnya bergulir, menatap kantor tempat dimana Taeyong bekerja. "Apa Yongie senang kerja di sini? Pasti senang sekali!"

Mendengar itu Taeyong meringis. Oh, Taeyong mungkin akan senang bekerja di kantor sebesar ini bila tidak ada CEO cabul yang mengerikan. Awalnya, Jung Corp adalah tempat yang Taeyong idam-idamkan! Tapi semuanya berubah setelah ia mengetahui bahwa CEO yang menjabat memiliki sifat iblis! Itu tentu tidak bisa di biarkan, Taeyong berharap jika hari ini ia tidak perlu bertemu Jaehyun. Semoga saja Tuhan mau mengabulkan doa kecilnya.

Taeyong mengenggam tangan Winwin, membawa sahabatnya masuk ke dalam lift untuk menuju lantai lima. "Winwin menyukai tempat kerjaku?"

"Uhm!" Winwin mengangguk dengan semangat, ia tertawa kecil, "keluarga Yongie pasti senang bila mengetahui bahwa Yongie berhasil sukses seperti sekarang!"

Kedua sudut bibir Taeyong terangkat; membentuk senyum kecil. Ya, keluarganya pasti senang mengetahui Taeyong bisa menghasilkan uang yang cukup untuk hidup di Seoul dan membiayai pendidikan Adiknya. Taeyong juga cukup puas mengetahui fakta bahwa ia bisa berusaha dengan paras yang ia miliki, menjadi model tidak mudah, bukan begitu?

Mereka berdua keluar dari dalam lift. Tapi Taeyong menghentikan langkah kaki saat melihat siapa yang berjalan di koridor lantai lima; menuju ke arahnya. Untuk yang kesekian kali Taeyong merutuk di dalam hati, seolah dewi fortuna tidak pernah berpihak kepadanya.

Winwin mengerjapkan mata. "Oh, lelaki tampan!" pekiknya pelan. Ia menyikut lengan Taeyong, mencoba memberi tahu sahabatnya bahwa ada lelaki yang begitu tampan sedang berjalan ke arah mereka.

Bukan, Winwin sama sekali tidak tertarik. Tapi ia berusaha mencari lelaki tampan untuk di jodohkan dengan Taeyong! Habisnya selama ini Taeyong selalu sendiri, belum pernah memiliki seorang kekasih, Winwin jadi ingin sekali melihat sahabatnya menjalin hubungan.

"Kapan hari keberuntunganku akan tiba?" bisik Taeyong pelan, iris hitamnya menatap lurus pada Jaehyun yang kini berdiri tepat di hadapannya.

Sungguh, bukannya seharusnya CEO itu tidak berkeliaran dan diam di ruangan saja? Kenapa Jaehyun selalu berada di manapun! Ini meresahkan, Taeyong berpikir mungkin sewaktu-waktu Jaehyun juga akan menghantuinya di dalam mimpi!

"Lee Taeyong," panggil Jaehyun dengan nada rendahnya, ia menoleh ke belakang untuk melirik Doyoung yang sedang memerhatikan macbook di tangan. "Ikut ke ruanganku hari ini, aku akan mengukur tubuhmu untuk pakaian yang akan segera di desain."

Bola mata Taeyong melebar. "T-tunggu, bukankah seharusnya itu Wendy Noona?"

Jaehyun mengangkat kedua bahu acuh. "Aku yang akan mengukur tubuhmu," ia memajukan tubuh, mendekatkan bibir di telinga Taeyong. "Dari dada, pinggul hingga lingkar paha. Ini akan sangat menyenangkan, bukan begitu?"

Casanova《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang