Part 11

64.8K 8.1K 1.2K
                                    

SUARA isakan berhasil membuat Jaehyun terdiam; tidak bergerak untuk memasukan kejantannya ke dalam lubang anal Taeyong. Ia mengangkat kepala dan membalikan tubuh Taeyong, menatap wajah si lelaki cantik yang sudah memerah, mata Taeyong di penuhi air mata.

Entah kenapa namun kini hati Jaehyun terenyuh, ia menghembuskan napas kasar sebelum mengusap air mata yang jatuh pada sudut pipi Taeyong. Apakah Jaehyun sudah keterlaluan? Oh, sangat. Di awal ia hanya berniat memeluk Taeyong sampai pagi, tapi nafsu binatangnya membuat Jaehyun kehilangan akal sehat.

"Maaf.." gumam Jaehyun pelan, iris cokelatnya menatap lurus pada wajah Taeyong yang sudah memerah.

Sialan, kejantanannya bahkan kembali melemas karena melihat Taeyong menangis seperti ini. Semua ulah Jaehyun, memang, ia pantas di salahkan. Tidak sabaran, memerkosa orang ketika sedang tidur? Bajingan.

Taeyong memukul bahu Jaehyun. "B-brengsek! Aku membencimu! Hiks.. Aku membencimu!"

Pada akhirnya Jaehyun menarik Taeyong ke dalam dekapan, memeluk erat si lelaki bermarga Lee dan mengusap belakang kepala Taeyong. Tapi tentunya Taeyong memberontak, tidak terima di peluk oleh lelaki yang hampir memperkosanya! Hanya saja, Jaehyun tidak membiarkan pelukan tersebut terlepas, ia menahan tubuh Taeyong hingga si lelaki cantik lelah untuk melakukan perlawanan.

"Maafkan aku.." gumam Jaehyun pelan, ia menempelkan pipi di kepala Taeyong, menggesek pelan.

Taeyong terdiam dengan bibir yang mengerucut, ia tidak bisa melakukan apapun, wajahnya berada di dada bidang Jaehyun. Sebenarnya Taeyong merasa sangat malu karena ia mendesah cukup keras, menyebutkan nama Jaehyun berulang-ulang. Tubuhnya berkhianat! Taeyong juga tidak berdaya, apa yang Jaehyun lakukan memang terasa begitu nikmat hingga ia bergelinjang.

Untuk sementara, tidak ada percakapan. Helaan napas keduanya saling bersahutan. Mereka terdiam dengan pikiran yang di penuhi oleh bayang-bayang serta pertanyaan. Jujur saja, Jaehyun ingin kembali meneruskan kegiatan yang sempat tertunda tadi, tapi ia tidak mau memaksakan kehendak dan membuat Taeyong menangis, itu membuat hatinya sakit.

"Lepaskan aku.."

"Tidak." balas Jaehyun seraya mempererat dekapannya, tidak mau membiarkan Taeyong pergi.

Taeyong mendengus, ia merasa tidak nyaman karena bagian bawah tubuh nya tidak tertutup! Taeyong juga bisa merasakan sesuatu yang panjang menempel di paha nya, ini mengerikan.

"S-setidaknya biarkan aju memakai celana! Kau juga harus memakai celanamu kembali!" seru Taeyong kesal, ia memukul pinggul Jaehyun, tidak tahan dengan posisi intim ini.

Jaehyun tersenyum kecil lalu melepaskan pelukan mereka dan memakai celana nya kembali, begitu juga dengan Taeyong. Rona merah menjalar di pipi si lelaki bermarga Lee hingga telinga, terlihat begitu menggemaskan.

Baru saja Taeyong ingin turun dari kasur, berniat untuk kabur, tapi tangannya sudah di tarik terlebih dahulu hingga ia kembali ke dalam dekapan Jaehyun. Tapi tidak masalah, ini lebih baik karena mereka berdua sudah memakai pakaian lengkap.

Jaehyun menundukkan kepala, menatap wajah Taeyong yang hanya berjarak beberapa senti, ia mengamati setiap jengkal pahatan wajah Taeyong dan kembali terpesona dalam hitungan detik. Sialan, pesona Taeyong sangat kuat, begitu menawan seperti dewi Aphrodite.

"Apa? Jauhkan wajahmu."

"Aku tidak mau," bisik Jaehyun yang semakin mendekatkan wajah mereka hingga hidung keduanya menempel. "Aku ingin menciummu."

Sebelum Taeyong sempat mengeluarkan protes, Jaehyun sudah terlebih dahulu melumat bibir tipisnya, memberikan hisapan pada bibir atas dan bibir bawah Taeyong.

Casanova《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang