17. See U Later Boy, See U Later

12.6K 1.3K 11
                                    

Sabtu, 20 Juni 2020

AKU BANGGA SAMA KALIAN WAHAI READERS MY CRAZY STUDENT

Totalitas vote sama viewnya hampir ngalahin cerita pertamaku Lonely Ghost... 😊😊

Disaat aku up paling paling LG tuh viewnya 5 atau 6

Tapi saat aku up MCS viewnya langsung 30 terus tiba tiba 50

Aku bangga sama kalian.. cuma ya... masalahnya cuma di vote doang sih... satu chapter yang baca 450 yang vote cuma 30... GOOD

Aku jadi gak heran sih banyak temen temen aku yang out dari dunia orange karena masalah ini...

Moga aja aku jangan sampe out

HAPYY READING :)

_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

"Kayak dulu lagi? Emang dulu gimana?" Cyla berusaha mati matian menahan gejolak bahagia di dalam dirinya.

Shit

Raffi merutuki mulutnya karena berbicara sesuai dengan apa yang ada di dalam hatinya tanpa di filter terlebih dahulu. Cyla ke geeran kan jadinya.

"Intinya saya ingin kamu seperti dulu lagi."

Tanpa menunggu jawaban Cyla, Raffi langsung berdiri dari duduknya. "Saya duluan." Ia berjalan menuruni tangga tanpa menoleh kembali kebelakang.

Cyla meletakkan kepalanya di atas meja sambil mesem mesem sendiri. Ingin cepat cepat memberi tau Elena jika argumen argumennya ternyata terbukti benar adanya.

"Permisi, pesanan anda."

Cyla mengangguk sekilas mempersilahkan pelayan menaruh makanannya di atas meja. Setelah pelayan pergi, Cyla langsung menyantap makanan yang ia pesan satu per satu.

Glek.

Enak.

Semuanya enak.

Cyla baru pernah makan makanan seenak ini.

Dengan wajah berbinar Cyla langsung makan dengan lahap semua makanan yang tersaji di mejanya sampai sampai ia tak menyadari jika ada wanita paruh baya yang sedari tadi menatapnya lalu sekarang sedang berjalan ke arahnya.

"Hai cantik, boleh saya duduk disini?" Ujar wanita paruh baya itu kepada Cyla.

"Eh iya nyonya." Cyla mempersilahkan wanita itu untuk duduk di depannya.

Bukan tanpa alasan Cyla memanggilnya nyonya, dari penampilannya saja wanita ini sudah menunjukan kalau dia adalah orang berada. Apalah Cyla yang hanya orang biasa di tempat asalnya.

"Jangan nyonya, apa saya terlihat setua itu?"

Iya "Eh enggak kok..."

"Panggil mama El."

"Enggak kok mama El." Cyla meringis. Ini nih, kebiasaan orang orang, ga pernah lihat umur. Cyla duga jika mama El umurnya sudah 50 tahunan.

"Kalau nama kamu sayang?"

"Casyla. Panggil Cyla aja."

"Mama baru pernah lihat kamu disini." Ujar mama El sambil mengeluarkan majalah dan buku entah apa ke atas meja.

"Iya, baru pertama kali kesini."

Cyla memperhatikan sekeliling restoran. Perasaan di pojok sana masih ada kursi kosong. Kenawhy tiba tiba mama El duduk disini ya.

Cyla mengalihkan pandangan ke arah meja, memperhatikan apa yang dikeluarkan mama El dengan bingung. Mama El yang melihat Cyla kebingungan langsung menjelaskan.

My Crazy Student [End] [PRE-ORDER NOW]Where stories live. Discover now