24. See? He Love you

13.3K 1K 125
                                    

Minggu, 12 Juli 2020

Happy Reading :)

Aku yakin kalian langsung melotot waktu ngebaca judulnya

Part ini aku persembahkan untuk mengantar kepergian hildamahsuni ke pondoknya...

Kalian itu sering sering dm an sama aku aja gpp... jadi kan aku bisa tahu barangkali ada yang mau berangkat ke pondok... jadi aku bisa kasih hadiah buat mereka..

Tanya aja sfnayna
Aku gak pernah ngegigit kalau diajak DM an..

_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

"Kami utusan Mr. Dani untuk memindahkan seluruh barang milik anda dan kembali mengosongkan unit apartement ini."

Deg.

Walaupun Cyla sudah menduga akan hal ini, tetapi ia tak mengira jika secepat itu.

Tanpa menunggu persetujuan Cyla, keempat pria itu langsung merengsek masuk ke dalam unit apartemennya. Cyla menyenderkan badan ke dinding dengan mata terpejam. Berusaha semaksimal mungkin agar air matanya tidak menetes.

Sekarang ia mau tinggal di mana?

Raffi langsung menarik Cyla ke dalam pelukannya. Menyenderkan Cyla di dada bidangnya sambil mengelus kepalanya. "Menangislah. Jika itu bisa membuatmu lega."

Setetes demi setetes air mata jatuh dari kedua mata Cyla. Ia membenamkan wajahnya di dada Raffi agar tangisannya tidak menimbulkan suara.

Tadinya, Ray juga ingin mengelus elus Cyla, tapi Raffi langsung memberinya pelototan tajam padahal Ray baru saja maju selangkah.

Cyla menarik nafas panjang lalu melepaskan tubuhnya dari pelukan Raffi. Ia menatap nanar keempat pria yang sedang mengemas seluruh barang barangnya. Untungnya, mereka berbaik hati untuk memasukkan barang barangnya ke dalam koper. Bukannya langsung asal di keluarkan.

"Maafkan saya Casyla, saya dan Allaeric tidak bisa mencegah mereka masuk tadi."

Cyla mengangguk paham. Ini bukan salah Ray dan All karena tidak bisa menahan mereka. "Terus All dimana?" Tanya Cyla.

"All masih mengurus lobby yang berantakan karena ulah mereka berempat."

Walaupum Ray bilang seperti itu, Cyla tahu sebab lobby berantakan pasti karena perlawanan All dan Ray agar mereka tidak bisa sampai ke sini. Betapa baiknya mereka. Hiks... Cyla terharu.

Raffi masih setia berdiri di samping Cyla seraya mengelus elus rambutnya. Sepertinya keempat pria tersebut sudah mengosongkan isi apartemen dan memindahkan barang barang Cyla ke tas ransel dan juga koper sama seperti saat pertama kali Cyla tiba di sini.

"Kamu mau kemana sekarang?" Tanya Ray kepada Cyla yang sedari tadi hanya diam.

"Tinggal sama saya."

Cyla dan Ray kontan menoleh ke arah Raffi. "Eh? Gak usah pak. Nanti saya merepotkan. Saya bisa tinggal sama Elena kalau nggak Dilla."

"Kamu malah nanti jadi merepotkan mereka."

"Masa saya tinggal sama bapak? Nanti gimana kata tetangga?"

Ray menepuk bahu Cyla. "Seapartement tahunya Raffi sudah mempunyai istri yaitu kamu. Jadi bukannya malah tambah aneh jika kalian tidak tinggal bersama?"

"Nah iya," timpal Raffi.

Keempat pria itu mengeluarkan barang barang Cyla dan meletaknya di depan pintu apartement.

My Crazy Student [End] [PRE-ORDER NOW]Where stories live. Discover now