20. Please, Antar Cyla

12.4K 1K 68
                                    

Kamis, 2 Juli 2020

Happy Reading :)

Dimohon dengan sangat untuk jangan muntah waktu ngebaca judulnya 🤣

Masih ada yg baca kan? Aku kemaren kemaren rada sibuk sih... beneran sibuk lho.. bukan cuma sok sibuk..

Iya sibuk.. sibuk marathon drakor :v

_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

Pukul setengah 6 pagi Cyla sudah bangun dari tidurnya. Matahari masih mengintip malu malu dari ufuk timur. Fiuh.. Cyla menghela nafas lega karena mataharinya belum terbit dari ufuk barat. Kalau iya kan barabe. Mana Cyla belum kawin sama Pak Raffi lagi.

Dengan semangat pagi Cyla berjalan sambil merem menuju kamar mandi. Semangat pagi katanya. Selesai mandi, wajahnya tampak lebih segar. Wajah bantalnya sudah hilang bersama dengan air bekas mandinya.

Ia menatap pantulan dirinya di cermin. Baju triset putih lengan panjang yang digulung hingga siku dan juga celana jeans berwarna biru panjang. Jangan lupakan sepatu sandal berwarna biru pink. Sempurna untuk hari yang sama sempurnanya.

Cyla menatap jam tangan lamanya yang melingkar di pergelangan kirinya, pukul 6. Hehe.. jam tangan couplenya belum berani Cyla pake... kan yang mau diajak couple juga belum dikasih. Waktu itu aja sok sokan mau beli couple, tapi sekarang waktu mau ngasih nyali langsung ciut. Biasa itu mah.

Cyla membuka pintu apartemennya dengan riang tapi setengah hati. Riang karena hari yang cerah, malas karena hari ini kelasnya Raffi yang setiap memulai pelajaran pasti kuis terlebih dahulu. Mana Cyla gak belajar apa-apa lagi.

Bolos? Mana berani. Sekali bolos kelasnya King Devil (bolos lho ya, bukan izin) pasti akan diberi hukuman berupa merangkum 200 halaman. Gak, Cyla gak mau.

Tak terasa Cyla sudah berada di lantai dasar. Cyla keluar dari dalam lift lalu menyapa riang Allaeric dan Ray. Tapi saat ia akan membuka pintu gedung, tiba tiba hujan turun dengan derasnya tanpa aba aba. Cyla memundurkan diri agar tidak terkena cipratan air.

"Arrghh.. kenapa hujannya gak bisa dipending dulu sampai aku nyampe kampus?" Cyla menggaruk rambutnya yang tak gatal.

Bingung. Ia tidak punya payung atau jas hujan. Bolos kelas? Hhmm.. kayaknya Cyla lebih milih hujan hujanan dari pada ngerangkum 200 halaman. Tapi masa iya udah dandan cantik cantik harus kena air hujan?

Cyla berbalik ke arah Allaeric dan Ray yang juga ikut memperhatikan Cyla. "All, Ray, gimana dong? Hujan..." keluh Cyla.

"Tidak usah masuk kelas saja. Sekali kali membolos tidak apa apa," saran Rey.

Cyla berjalan lebih dekat ke meja resepsionis, "bolos palamu! Dosennya Mr. Agara, sekali bolos hukumannya ngerangkum 200 lembar!"

Tawa Allaeric dan Ray pecah. Mereka menertawakan nasibnya Cyla yang menyedihkan. Cyla yang melihat mereka berdua malah tertawa menjadi cemberut. Harusnya mereka tuh peka kalau Cyla minta dianterin, bukannya malah ngeledek. Ngode mbak?

Ting

Suara pintu lift yang terbuka membuat mereka bertiga menatap ke arah lift. Keluarlah Raffi dari dalam lift menggunakan kemeja warna putih lengan pendek dipadukan dengan celana kerja berwarna biru. Kok kesannya kayak couplean sama Cyla ya?

Seketika senyum Allaeric merekah. "Mr. Agara bisa kesini sebentar," ujar All sambil melirik ke arah Cyla yang membulatkan matanya karena tahu apa yang ada di pikiran All.

Raffi yang memang tidak tahu apa apapun berjalan ke meja resepsionis, "kenapa?" Tanyanya datar.

"Mau ngajar?" Tanya All lagi.

My Crazy Student [End] [PRE-ORDER NOW]Where stories live. Discover now