ARSENA: CHAPTER 16 ✔

2.6K 229 26
                                    

CHAPTER 16


Flashback on.

Sebuah motor melaju dengan kecepatan tinggi, tepatnya motor itu sedang melewati Jl. Pegangsaan. Pengemudi motor itu tak melihat bahwa ada truk oleng yang ingin menabraknya. Hingga...

Citttt...

Brakk..

Pengemudi motor yang tentunya adalah Regan, tergeletak mengenaskan di aspal dengan bersimbah darah. Mulai banyak warga yang berdatangan untuk menolongnya.

Regan di bawa ke salah satu rumah sakit di Jakarta, dokter yang menangani Regan mengatakan bahwa Regan kehilangan banyak darah.

"Pasien kehilangan banyak darah, namun stok darah jenis pasien sedang kosong. Semoga ada yang bisa mendonorkannya."

Argan dan Reta yang mendengar penjelasan dokter itu pun kaget, "Saya, Dok, biar saya yang donorin!" ujar Argan cepat, dokter itu mengangguk, Argan melakukan pendonoran darahnya.

Reta menangis di pelukan Zila, "Udah, Mih. Kak Regan pasti selamat kok, mamih berdoa aja sama Allah biar kak Regan di kasih keselamatan." Zila berusaha menenangkan Reta.

Setelah Argan selesai melakukan pendonoran darah, ia menghampiri Reta yang terisak di pelukan Zila.

"Kalian telfon si Elvan sama Vanne?" tanya Argan, Reta mengangguk sambil mengusap air matanya. "Udah, tapi kata mereka, mereka ga bisa kasih tau ini ke Sena. Karna Sena pasti khawatir banget."

Elvan dan Vanne datang tergesa-gesa dan terkesan orang gembel tentunya. Elvan hanya memakai boxer berkarakter spongebob, dan Vanne memakai baju tidur berkarakter micky mouse.

"Gimana keadaan Regan?" Dada Vanne dan Elvan naik turun, sebab setelah menerima telpon mereka langsung meluncur. Untung saja Sena dan Vien sudah tidur. Baru saja Argan ingin menjawab, dokter yang menangani Regan keluar.

"Pasien mengalami benturan yang sangat keras di bagian kepala. Pasien atas nama Regan Gleilo, dinyatakan koma."

Tubuh Reta melemas seketika, air matanya meluncur deras, putranya di nyatakan koma membuat hati nya sangat sakit. Seketika Reta pingsan di pelukan Argan.

"Reta!"

Flashback off.

Sena berlari tergesa-gesa menuju kelasnya, ia langsung menyambar tas nya. Nina dan Nino bingung, ia menahan tangan Sena yang hendak keluar.

"Eh, lo mau kemana?" Tampak raut wajah Sena sangat panik membuat seisi kelas bingung.

"Gue mau ke rumah sakit, Regan kecelekaan!" Bola mata Nina dan Nino membulat seketika, ia tak tahu bahwa Regan kecelakaan.

"APA?!" pekik seisi kelas.

"Gue mau ke sana sekarang." Namun Nina menahan tangan Sena, "Jangan sekarang , Sen. Pulang sekolah aja, habis ini ada ulangan." Dada Sena naik turun menahan emosi.

"REGAN KECELAKAAN DAN GUE MALAH GATAU SAMA SEKALI!!"

Sena keluar dari kelas meninggalkan mereka yang kaget atas bentakan tadi, Nino dan Nina langsung membereskan alat tulis nya dan keluar untuk menyusul Sena.

Sena berlari di koridor, banyak siswa siswi yang menatapnya aneh, banyak juga yang bertanya kemana perginya mostwanted mereka yaitu Regan. Pasalnya kecelakaan Regan tak ada yang tahu, Sena pun tak tahu bagaimana bisa sahabatnya mengalami kecelakaan.

ARSENA [COMPLETED] ✔Where stories live. Discover now