||The Possessive Devil||02

19K 1.2K 105
                                    

Happy reading❤


Setelah dari club Karra langsung menuju rumah sakit menggunakan taksi dengan uang yang hasil malam ini ia dapat. Tidak banyak memang, karna sebelum uang itu sampai ke Karra, sang bibi sudah lebih dulu mengambilnya.

Jika Karra mau, gadis itu bisa kembali melamar sebagai guru les private, namun sayangnya tidak ada yang membutuhkan les saat ini.

Selama didalam taksi Karra menangis dalam diam. Jika ayah dan ibunya tau bahwa ia bekerja seperti ini, maka kedua pasti akan sangat kecewa. 

Sepanjang koridor gadis itu berlari kecil menuju ruang rawat ibunya yang sudah ibunya huni selama satu tahun ini.

Setiap masuk ke ruangan ini, air mata gadis itu selalu saja jatuh. Menatap sedih sang ibu yang kini terbaring kaku di atas bankar.

"Bunda, Karra datang lagi nih. Kok bunda masih belum bangun juga." kata gadis itu memaksakan senyumnya. Mendekati bankar sang ibu dan mencium punggung tangannya.

"Bunda tau gak, akhirnya Karra bisa lanjutin sekolah Karra lagi, bun. Bunda gak mau liat Karra sekolah? Berangkat sekolah gitu pagi-pagi?" ujar Karra menahan isakannya.

"Karra kangen bun, ayah juga kangen. Kasian ayah sendirian, Karra juga kesepian." kata Karra akhirnya menangis, menumpahkan segala kesah keluhnya.

"Selamat malam nona Karra,"

Karra lantas mendongak dan cepat-cepat menghapus air matanya cepat.

"Dokter Ana, masuk dok." ujar Karra tersenyum menatap dokter yang sudah menangani ibunya.

Dokter yang dipanggil Ana itu tersenyum, kemudian memeriksa ibunya Karra.

"Gimana dok? Kapan bunda Karra siuman?" ujar Karra penuh harap.

Dokter Ana menghela nafas pelan. "Hanya keajaiban Karra yang bisa membantu," hanya itu yang keluar dari mulut sang dokter.

Karra menatap sendu ibunya saat ini. "Bunda Karra pasti bangun, Karra yakin. Karna bunda udah janji gak bakal ninggalin Karra dan ayah." ujar Karra mengusap wajah pucat ibunya.

Dokter Ana lantas mengusap bahu gadis itu akibat kasihan. Dirinya dan Karra sudah dekat, bahkan dokter Ana sudah menganggap Karra seperti anak sendiri.

"Sabar ya Karra, bunda mu pasti akan bangun."

Karra hanya mengangguk dalam diam, berharap ada suatu keajaiban yang menyelamatkan hidup ibunya.

•••

"Astaga Ayah!" jerit Karra saat menemukan sang ayah yang terhempas ke bawah kasur.

"Kar-ra," ujar Devan, ayahnya Karra.

Karra langsung melempar tasnya asal dan membantu sang ayah untuk kembali berbaring ke atas kasur tipis itu. "Ayah kenapa bisa jatuh? Ayah mau apa?" kata Karra khawatir.

Devan menggeleng. "Udah ayah gak papa, gimana bunda?"

Karra rasanya ingin menangis kembali melihat raut wajah sang ayahnya. "Masih belum siuman ayah, kita doa aja ya semoga bunda cepet sadar." ujar Karra memaksakan senyumnya.

"Karra gimana kalau kita cabut saja fasilitas bunda?"

Deg?

The Possessive Devil [Squel Of MBBIS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang