The Possessive Devil [Squel Of MBBIS]

||The Possessive Devil||04

Happy reading❤
•
•
•

Sejak kejadian pagi ditengah lapangan tadi, sampai jam istirahat berbunyi. Karra lebih memilih mengurung dirinya didalam kelas. Selama pelajaran berlangsung, Karra berusaha menutup telinganya atas cibiran dan ocehan teman sekelasnya.

Karra tidak tau ia salah apa, sampai-sampai Kelvan sangat benci kepadanya, bahkan sampai tega memalukan dirinya didepan umum.

Jessi yang notabenya sebagai teman baru Karra pun hanya bisa diam, jika ia ikut melawankan maka Jessi sendiri yang akan terkena imbasnya.

Sampai Karra tersentak saat seseorang menyodorkan sebuah sapu tangan didepannya.

Betapa terkejutnya Karra menemukan Brian, sang ketua osis yang tengah berjongkok didepan mejanya, sehingga wajah mereka sejajar.

"Gue gak maksud ganggu, kok. Nangis aja kalau belum puas," kata Brian menampilkan senyum manisnya.

Karra buru-buru menghapus air matanya dan menegakan tubuhnya. Ia benar-benar kaget akan kehadiran sang ketua osis disini.

Brian tersenyum kemudian ia turut berdiri. "Sorry," kata Brian, kemudian menghapus air mata Karra menggunakan sapu tangan miliknya.

Karra malah mematung tak mengerti akan situasi seperti ini. Mata Brian yang tajam namun penuh kelembutan, bibir manis yang menampilkan senyum yang memikat. Dan, Karra terpesona akan laki-laki itu.

"Kenapa?" kata Brian membuyar lamunan Karra.

Karra seketika menggeleng. "Kakak kenapa bisa disini?" ujar Karra memberanikan bertanya.

Brian terkekeh. "Gak tau, iseng aja mau disini." kata Brian menarik kursi dan duduk berhadapan dengan Karra.

"Kak Brian gak ke kantin?" tanya Karra menatap Kakak kelasnya itu.

"Makan bareng mau? Tapi cuma roti nih," ujar Brian mengeluarkan dua bungkus.

Karra menggeleng. "Aku bawa bekal, Kak." kata Karra menolak halus.

"Udah dimakan?" entah kenapa Brian tertarik kepada Karra awal bertemu gadis itu.

"Nanti aja, masih kenyang. Mending Kakak aja makan sekarang, nanti keburu bel." kata Karra mulai berani banyak bicara.

Brian terkekeh. "Santai aja, lag--"

Prok!

Prok!

"Bagus! Pantesan gue tungguin dari tadi gak muncul-muncul, ternyata asik pacaran."

Brian dan Karra sama-sama terkejut dan menoleh bersamaan ke ambang pintu, dilihatnya Kelvan tengah bersedekap dengan aura dinginnya.

Karra bahkan sampai mematung tak berkutik, tatapan Kelvan sangatlah menakutkan baginya.

Kelvan langsung melangkah maju dan hendak meraih tangan Karra kasar, namun Brian langsung menghalanginya. "Dia cewek bro, gak usah kasar." kata Brian tenang.

Kelvan mendorong Brian kasar. "Dia babu gue, dan otomatis dia milik gue." kata Kelvan mencengkram bahu Karra kuat, membuat gadis itu meringis.

Brian menggeram melihat hal itu. "Gue udah bilang, stop gangguin Karr--"

Bugh!

"Kenapa?! Masalah buat lo! Lo suka sama si cupu ini?!" teriak Kelvan menarik kerah baju Brian kembali dan hendak melayangkan pukulannya.

"Ka Bri! Kelvan stop!" kata Karra hendak melerai.

"Diem lo!" sentak Kelvan malah mendorong Karra, sehingga gadis itu terjatuh.