||The Possessive Devil||09

16K 1.1K 122
                                    

Happy reading❤



Karra langsung memberhentikan langkahnya saat merasa bahwa tempat yang ia datangi ini adalah sebuah gudang. Gudang yang seharusnya ia ketahui tidak boleh digunakan lagi kini malah berubah bentuk menjadi sebuah tempat tongkrongan.

Gudang ini berada dilantai paling atas dan digunakan sebagai barang menyimpanan dulunya, namun karna terlalu jauh makanya gudang ini tidak dipakai lagi. Begitulah, kata Jessi

"Masuk!"

Suara dari arah dalam langsung menggema nyaring. Membuat Karra seketika ingin berlari saja dari tempat menyeramkan ini.

"Lo masuk atau gue seret!" suara Kelvan kembali terdengar dingin. Karra pun akhirnya mengalah dan memilih masuk dengan langkah yang gemetar.

Astaga!

Karra langsung berbalik tak mau menatap apa yang tak sengaja ia lihat barusan. Menjijikan, batin Karra.

"Lo semua masuk ke dalam!" Kelvan kembali bersuara dengan lantangnya. Ternyata gudang ini mempunyai dua rangkapan luas, terdapat beberapa tombol kecil entah untuk apa itu.

Semuanya menurut, bahkan beberapa gadis yang ada disana pun juga dengan senang hati menurut. Kini, tinggalah keduanya dengan keadaan yang mencengkam.

"Jelasin ke gue dia siapa?" tanya Kelvan datar.

Karra menatap Kelvan bingung. Untuk apa cowok itu ingin tau? Untuk apa juga cowok itu peduli dan sangat mengekang dirinya? Sedangkan cowok itu saja bukan siapa-siapa.

"Kamu gak perlu tau," kata Karra menahan segala ketakutannya.

Kelvan mengepalkan tangannya, namun kemudian tersenyum tipis. "Gue tanya sekali lagi dia siapa?" sepertinya Kelvan masih bisa mencoba sabar.

"Bukan siapa-siapa," jawab Karra takut-takut.

Kelvan mengangguk-anggukan kepalanya, kemudian mengambil ponselnya. "Oke, laksanain tugas lo. Namanya, Angkasa Wijaya pemilik perusahaan Wijaya'crops tinggal diperumahan Anggasa."

Mata Karra seketika terbelak sempurna. Apakah Kelvan akan berbuat sesuatu?

"Gue tunggu kabar kematiannya," sambungan langsung terputus. Membuat Karra menggeleng tak percaya dan langsung beringsut mundur.

"Masih gak mau jujur?" desis Kelvan mendekati gadis yang tengah ketakutan ini.

Karra semakin beringsut dan mencengkram kuat roknya. "Kamu gila, gimana kalau terjadi sesuatu sama Kak Angkasa," ujar Karra memberanikan menatap Kelvan.

Kelvan malah menyerigai. "Kenapa? Takut Om-Om simpenan lo itu mati?" kata Kelvan berdesis.

"Kelvan jangan main-main!"

"Karna lo duluan yang main-main sama gue!" bentak Kelvan mengepalkan kedua tangannya. "Gue udah pernah bilang jauhin cowok itu! Jauhin semua cowok!" tekan Kelvan menyorot tajam manik mata Karra.

Karra semakin dibuat takut oleh sifat aneh dan tempramen Kelvan.

"Kamu gak ada ha--"

"GUE PUNYA HAK!" Karra memejamkan matanya seerat mungkin akibat teriakan kencang itu.

"Gue punya hak selagi lo masih didalam lingkaran gue. Lo gak lupa kan tentang video itu?"

Lagi Karra harus kembali menelan kenyataan pahitnya, bahwa sampai kapan pun seorang Kelvan tidak akan melepaskannya begitu saja.

"Gue heran, orang tua macam apa yang biarin anaknya kerja sebagai pelacur." ujar Kelvan menatap Karra penuh penilaian.

Mata Karra sontak saja memanas dengan perasaan sakit dan kecawa bertubi-tubi.

The Possessive Devil [Squel Of MBBIS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang