||The Possessive Devil||08

16.5K 1.1K 90
                                    

Happy reading❤


"Melli,"

Tanpa mau melihat sang pemanggil, Karra langsung saja berdiri hendak menjauh.

"Hey, aku tau kamu Karra." laki-laki itu langsung mencekal tangan Karra.

"Lepas, Kak." kata Karra memberontak pelan. Karra bahkan tidak sanggup melihat wajah laki-laki yang dulu pernah membelinya.

"Apa kabar? Lama banget gak ketemu." ujar laki-laki itu tersenyum manis.

"Maaf, Kak aku har--"

"Kenapa? Kita bahkan belum sempet tuk--"

"Maaf, Kak. Aku bukan lagi barang Kakak," kata Karra refleks mengatakan itu.

Dan, secara refleks juga pegangan itu terlepas. Laki-laki itu menatap Karra dalam.

"Aku gak pernah anggep kamu sebagai barang belian, kamu tunangan aku." ujar laki-laki itu serius.

"Itu cuma kesalahan, Karr. Liat, aku bahkan masih pakai cincin tunangan itu." kata laki-laki itu lagi sembari mengangkat tangannya, memperlihatkan cincin perak yang melingkar dijari manisnya.

"Inget janji seorang Angkasa,"

Karra terdiam, menatap dalam laki-laki tampan dan dewasa didepannya. Ceritanya sangatlah panjang, bagaimana Karra dan Angkasa waktu itu dipertemukan. Sebagai pembeli dan penjual.

Angkasa tetap menampilkan senyumnya. "Kamu gak usah khawatir, aku gak bakal ungkit masalah bibi mu."

"Tapi bibi udah nipu, Kakak." ujar Karra tidak enak. Bahkan malu saat mengatakannnya. Bagaimana dulu bibinya membawa kabur setengah hasil perusahaan milik Angkasa, padahal waktu itu Angkasa sudah membayar dirinya. Namun, bibinya merasa tidak puas dan menipulasi Angkasa dengan curang.

"Gak masalah, asalkan kamu mau kembali." tersirat harapan yang begitu besar disana. Karra tau bahwa Angkasa waktu itu berjanji ingin menikahinya setelah lulus. Mata teduh laki-laki itu sangat lah menyejukkan.

Namun, sejak insiden penculikan yang bibinya lakukan kepadanya. Angkasa sepertinya menghilang ditelan bumi, mungkin karna lelah mencarinya.

"Gak seharusnya Kakak masih berharap," ujar Karra menatap mata teduh Angkasa.

"Kenapa? Kamu udah punya pacar?" kata Angkasa sedikit kecewa. Bagaimana pun, Angkasa sudah sangat lama mencari keberadaan Karra.

Karra menggeleng. "Gak seharusnya Kakak ninggalin Kak Fanny,"

Kini giliran Angkasa yang terdiam. Bingung harus menjawab apa. "Aku tetap milih kamu," jawab Angkasa tegas.

Jantung Karra berdetak tak karuan. Kemudian gadis itu menggeleng. "Maaf Ka," gadis itu tidak pandai menolak dengan kata-kata sehalus mungkin. Dan, tidak pandai juga dalam memahami suatu perasaan.

Angkasa tersenyum tipis. "Oke, aku gak maksa. Tapi aku boleh peluk kamu?"

"Cuma sebentar, anggap aja ini sebagai perpisahan terakhir." kata-kata Angkasa barusan tentu saja menimbulkan nyeritan dikening Karra.

"Kakak mau kemana?"

"Luar negri maybe," kekeh Angkasa. Tanpa dipersetujuan Karra, Angkasa sudah lebih dulu maju dan memeluk tubuh mungil Karra.

Popy yang baru selesai belanja kontan mematung, menatap tak percaya apa yang ia lihat didepannya.

"Polos polos bangsat," gumam Popy sinis. Baru saja gadis itu ingin menyusul sang pacar, namun tertahan karna ada sesuatu yang melintas dikepalanya.

The Possessive Devil [Squel Of MBBIS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang