The Possessive Devil [Squel Of MBBIS]

||The Possessive Devil||15

Happy reading❤
•
•
•

Ternyata benar dugaan Karra, ada sesuatu yang ingin Angkasa sampaikan lewat tatapan matanya. Hanya sekali berucap dan meminta izin, akhirnya mereka di perbolehkan untuk keluar sebentar. Sebab katanya Angkasa ingin menghabiskan waktu sebentar bersama Karra sebelum laki-laki itu kembali ke luar negeri.

Disinilah keduanya berakhir, di kompleks dekat gang kontrakan milik Karra. Sebab disana terdapat taman kecil yang sederhana. Namun, keduanya tidak turun hanya berdiam di mobil dengan lampu mobil yang terang. Agar semua orang tidak mengira macam-macam.

"Kak," kata Karra akhirnya membuka suara. Karna sejak tadi hanya hening yang menyelimuti mereka.

Angkasa tersentak pelan kemudian mengalihkan pandangannya. "Aku boleh nanya?"

Karra mengangguk cepat.

Terdiam sebentar, akhirnya laki-laki itu membuka suaranya. "Kamu masih ikut pekerjaan itu?" tanya Angkasa terdengar hati-hati.

Karra tersentak, namun akhirnya gadis itu mengangguk lirih.

Seharusnya Angkasa sudah tau, bahwa Rania memang tidak akan pernah membiarkan Karra hidup tenang.

"Mau janji satu hal?" ucap Angkasa tiba-tiba.

Karra menatap laki-laki itu penuh kebingungan.

"Janji kalau kamu bakalan nolak setiap ajakan Rania,"

"Kak, "

"Aku punya apartemen khusus didaerah sini. Selama kita pergi apa kamu bakal tinggal disana."

"T--"

"Kamu bisa tinggal disana dengan aman karna Rania gak mungkin bisa lacak keberadaan ka-"

"Tapi semua itu gak mungkin Kak." Karra akhirnya berseru sekaligus menyela ucapan laki-laki itu.

Angkasa langsung terdiam.

"Aku mungkin aja bisa pergi, tapi enggak sama ibu aku." ujar Karra mengungkapkan kekhawatirannya.

Angkasa terperangah. "Jadi selama ini?"

"Dan sampai sekarang belum ada perkembangan apapun," kata Karra sendu.

Angkasa langsung mendekat dan mengusap puncak kepala Karra. "Maaf, aku gak tau."

"Gak papa, lagian selama kalian pergi aku juga gak bakal pulang ke rumah." ujar Karra.

Tentu saja Angkasa terkejut. Yang laki-laki itu tau Karra hanya tinggal bersama Rania.

"Ta--"

Brumm!!

Brum!!

Keduanya lantas terlonjak dan serempak menoleh belakang. Suara bising kendaraan tersebut lantas membuyar semuanya.

"Kak itu ada apa?"

Brak!!

Lagi, tubuh keduanya serempak terpental ke depan akibat tubrukan dari arah belakang. Dan, setelahnya berbunyi sireni mobil polisi.

"Kamu tunggu disini," ujar Angkasa setengah panik. Laki-laki itu langsung keluar dan menatap banyak mobil dan motor yang berlalu kencang.

Jalanan yang awalnya begitu sepi kini berubah menjadi sangat bising dan ribut. Suara sepeda motor beradu dengan sirine mobil polisi. Sepertinya terjadi aksi kejar-kejaran dijalanan.