||The Possessive Devil||24

13.9K 1.2K 252
                                    

Happy reading❤


Setelah insiden besar tadi, tanpa menunggu jam pulang sekolah, Karra langsung diantar oleh Kelvan ke apartemennya sendiri.

Selama pengantaran pun Kelvan sama sekali tidak membuka suaranya, namun tatapan matanya terlihat begitu jelas bahwa laki-laki itu sedang menahan amarahnya.

"Ga usah dipaksa," Kelvan langsung membuka suaranya saat melihat gadis itu yang mencoba memaksakan diri untuk membuka pintu mobil. Berhubung tangan Karra yang masih sakit, terpaksa Kelvan yang membukakannya.

Kelvan sendiri saat ini hanya mengenakan baju kaos miliknya, karena seragam cowok itu sendiri masih melekat di tubuhnya.

Tanpa segan pun Kelvan langsung membopong tubuh ringkih Karra hingga masuk ke dalam gedung apartemen.

Ihh, itu kenapa? Malah bolos

Dasar anak jaman sekarang, kelakuannya kotor banget.

Eh, itu kan cewek yang nolongin itu cowok nakal

Tinggal bareng kayanya, ihh.

Karra merasa tidak enak mendengar cibiran-cibiran tersebut yang dilontarkan kepadanya maupun Kelvan.

"Kel--" Karra lantas menutup mulutnya saat Kelvan menunduk menatapnya, mengisyaratkan bahwa ia seharusnya diam.

Sesampainya diapartemen, setelah memasukan kode keduanya pun akhirnya masuk. Karra sendiri merasa canggung, entah kenapa ia merasa gugup jika laki-laki itu terlihat baik.

"Kamu gak balik ke sekolah?" tanya Karra saat melihat Kelvan yang membawa seember bak kecil beserta es batu.

Cowok itu tidak menyahut, melainkan meneliti bagian mana yang terdapat lebam biru. Dan, ternyata di sekitar rahang gadis itu.

"Ngapain cari ribut?" akhirnya Kelvan membuka suaranya setelah kebungkaman cowok itu sejak tadi. Tangan laki-laki itu langsung bekerja meraih pipi Karra pelan.

"Bukan ak-aw!" ringis Karra saat Kelvan sedikit menekan es batu tersebut ke rahangnya.

"Aku gak mungkin lawan kalau dia gak ngomong aneh-aneh," lanjut Karra pelan.

Kelvan menaikan alisnya. Ingin tau seperti apa omongan aneh yang dimaksud oleh gadis itu. Awalnya Karra sedikit bingung, namun ia paham maksud laki-laki didepannya ini.

"Dia ngehina keluarga aku, aku gak masalah kalau itu aku, tapi bukan keluarga aku," kata Karra menatap Kelvan.

Kelvan seketika langsung membuang muka, kalimat gadis itu merupakan sindiran pedas baginya. Jika diingat, tak terhitung berapa kali cowok itu meng--ah sudahlah! Bodoamat, pikir Kelvan.

"Oh," kata Kelvan cuek.

"Udah.. Sakit," cicit Karra menjauhkan tangan Kelvan dari wajahnya.

"Mau bengkak?"

Karra seketika menggeleng. Melihat wajah Kelvan yang sangat serius saat mengatakannya.

Drtt..

Drt.

"Kompres sendiri," Kelvan langsung beranjak sambil meraih ponselnya.

Karra menoleh sebentar kemudian mengambil handuk yang berbalut es batu tersebut, sedangkan Kelvan langsung menuju keluar untuk mengangkat panggilan tersebut.

"Bagus, jangan di apa-apain dulu,"

"Kenapa? Mumpung lagi--"

"Tetep jangan! Malam nanti aja, buat dia menderita sementara," ujar Kelvan dengan tatapan dinginnya.

The Possessive Devil [Squel Of MBBIS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang