28

28.6K 1.7K 50
                                    

Sore hari pun telah tiba. Peperangan antar dua kelompok yang kejam kini akan terjadi, Bara mengunci pintu kamar privasi nya agar keyla tak keluar saat perang sedang berlangsung. Dia tak mau keyla terluka.

Anggota Snake kini sudah berkumpul di tempat yang dijanjikkan dan dihadapan mereka kini sudah terpampang jelas bahwa anggota Hazardous sedang berlari ke hadapan mereka.

Hazardous berhenti tepat di depan wajah Bara, tetapi ada yang sedikit janggal bagi Bara. Yang memimpin anggota Hazardous bukanlah Rizal tapi melainkan seorang tangan kanan kepercayaan Rizal.

Bara kini semakin waspada dengan taktik penyerangan dari Hazardous. Bara pun mengangkat tangannya ke udara agar semua orang yang ada disana tidak berbicara dan benar saja dalam sedetik seketika suasana menjadi sunyi. Bara berteriak dengan kata "ponte en posición" Yang membuat seluruh anggota Snake langsung berlari ke posisi mereka masing masing, Bara melanjutkan kata kata nya dengan "uno...dos....tres...."dengan bisikkan namun kencang. "ataque"

(ponte en posición. uno dos tres . ataque memiliki arti bersiap ke posisi. Satu dua tiga. Serang)

Seluruh anggota Snake langsung menyerang Hazardous karena telah mendapat aba aba dari sang ketua. Di awal pertarungan Hazardous bertarung dengan tangan kosong sama seperti Snake. Dengan mudahnya anggota Snake membuat mereka terkulai lemah dengan tinjuan di dada dan bagian tubuh mereka yang lain. Bara dengan cepat langsung memegang kerah baju ketua penyerangan dari Hazardous dan menghajar sang ketua secara brutal hingga tergeletak tak bernyawa.

Dengan lihai nya Bara langsung menyerang 4 orang yang kini sedang melingkari nya. Dua orang dari mereka membawa kayu tebal tetapi dengan cepat Bara menyingkirkan kayu itu dan membalikkan badan seseorang yang membawa kayu. Bara mengambil kayu dari seseorang yang berbeda dan langsung memukul ke 4 orang itu menggunakkan kayu tebal yang sedang Bara pegang. Bara menendang seseorang yang menghalangi Bara untuk memberikkan pukulan kepada lawan.

Snake sungguh akan menang kali ini. Sudah terlihat jelas dari jumlah orang disana. Banyak sekali anah Hazardous yang sudah jatuh di tanah dengan tanpa adanya nyawa. Tetapi saat Bara akan melawan seseorang dari arah depan suara tembakkan masuk kedalam gendang telinga Bara. Tembakkan itu mengenai seorang anggota Snake.

Dengan tiba tiba seluruh anggota Hazardous mengeluarkan senjata mereka dan menodongkannya dengan hati hati ke arah anggota Snake yang akan menghajar mereka. "Bara awas belakang lo!" Teriak Toni yang membuat Bara terkejut dan terduduk di tanah karena tembakkan itu mengenai bahu nya.

Gilang langsung saja menyerang salah satu anggota Hazardous di depannya yang sedang membawa senjata dan langsung mengambil senjata itu lalu menembakkan dengan cepat dan lihai ke arah anggota Hazardous yang lain dan diikuti oleh Toni. Kini tempat itu dipenuhi dengan suara tembakkan yang membuat trauma Bara kembali. Bara memegang kepala nya yang kini sangatlah pusing tetapi dengan cepat Bara mengambil senjata yang berada di depan mata nya dan menembak anggota Hazardous yang masih tersisa. Hingga tak butuh waktu lama karena kelihai an anggota Snake dalam melawan musuh kini anggota Hazardous tak bersisa dan telah jatuh tak bernyawa di tanah. Bara memandang sekitarnya dan melihat banyak sekali mayat dari anggota Hazardous dan juga dari anggota Snake yang lain.

Anggota Snake yang masih hidup langsung menghampiri Bara dan berkumpul di belakang Bara dengan senyuman puas mereka. Bara berteriak "Ganar" yang membuat seluruh anggota Snake mengangkat tangannya ke udara dan berteriak "Snake!". Tapi suara tembakkan ke arah udara kini terdengar kembali oleh anggota Snake.
(Ganar memiliki arti menang)

Para anggota Snake menurunkan tangannya dan langsung melirik ke arah suara tembakkan itu. "Cewe lo cantik juga ya Bar!" Ucap seseorang yang tadi menembakkan senjata nya ke udara. "Bara!" Teriak keyla yang kini sedang menangis dalam pelukkan dari arah belakang di bagian leher oleh Rizal.

"Ah banci lo!" Ucap Toni yang emosi nya kini kembali naik. "Lepasin cewe itu sekarang juga!" Ucap Bara dengan nada tajam dan menusuk nya itu.

"Ga semudah itu Bar, lo kasih gue apa buat bisa ngebalikkin nih cewe ke lo?" Tanya Rizal dengan nada licik nya. "Lo licik anjing!" Ucap Gilang yang kini emosi melihat kelakuan Rizal.

"Makasih atas pujian lo!" Ucap Rizal yang kini posisi nya sedang memeluk leher keyla dari arah belakang dengan tangan kanan dan sedang menodongkan senjata ke arah Bara dengan tangan kiri.

"Bara! Gue takut.. hiks" ucap keyla yang matanya kini sudah menjadi merah karena terlalu banyak menangis.

"Lepasin cewe itu dan gue bakal kasih apapun yang lo mau" ucap Bara pasrah yang membuat seluruh anggota Snake terkejut dengan kata yang Bara ucapkan.

"Termasuk Snake?" Tanya Rizal yang sudah mulai tergiur oleh pilihan yang diajukkan Bara. "Asal lo maju kesini buat ngasiin cewe itu" ucap Bara sembari memegang luka dibahunya akibat peluru yang mengenai dirinya tadi

Rizal dengan perlahan maju ke arah Bara dan menyerahkan keyla dengan perlahan. Dengan cepat Bara melempar keyla ke arah Gilang dan langsung menjatuhkan senjata yang dibawa oleh Rizal tadi. Toni langsung mengambil senjata itu agar tak mengenai siapapun.

"Tak semudah itu untuk kau mengambil Snake dari genggamanku. Aku akan bertaruh nyawa sekalipun itu demi masa depan Snake" ucap Bara penuh penegasan dalam setiap kata nya. Rizal hanya tertawa licik dan berkata " kau juga licik Bara, HAHAHA"

"Lawan aku jika kau berani" ucap Rizal menantang Bara. Bara yang merasa ditantang pun langsung menerjang Rizal dengan pukulan yang brutal dan membuat Rizal jatuh di lantai dengan darah yang keluar dari mulutnya. Tapi Bara masih juga tidak puas dia duduk di dada Rizal dan masih terus memukul tubuh Rizal hingga Rizal sudah akan menghembuskan nafas terakhirnya.

"Jangan kau coba berani untuk membunuh anakku bajingan!" Ucap Nick widyaatmadja yang baru saja datang dengan mobil mewah nya bersama Rio disampingnya.

"Kau masih menganggap dia anakku om?" Ucap Bara dengan nada dinginnya. Rizal hanya tertawa sinis karena ayah nya sudah datang.

"Dia jahat Nick! Dia memanfaatkan mu!" Ucap Bara yang mulai menjelaskan dengan nada emosi nya kepada Nick.

"Apa yang kau maksud Bara!" Ucap Nick yang kini mulai mempercayai Bara. Rizal ingin membela dirinya namun tubuh nya sangatlah sakit sehingga tak bisa satu katapun keluar dari tubuhnya.

"Dia menghasut dirimu untuk mengambil alih Snake dari kakek. Dia juga menghasut dirimu untuk membunuh kakek serta diriku namun meleset. Kau malah membunuh kakek serta om ilham. Mereka semua sayang padamu Nick. Kakek menunggu mu pulang ke rumah dengan kesedihan yang menyelimuti nya namun balasan mu hanya membunuh kakek dengan tanpa rasa bersalah. Hingga kini kau tak pernah mengunjungi makam kakek. Kau bodoh Nick, anakmu Rizal ingin kau mengambil alih Snake karena dia sudah tau bahwa Hazardous dan Snake akan diturunkan kepada dirinya. Dan jika semua itu terjadi dia akan membunuhmu dengan rasa senang hati didalam dirinya" ucap Bara yang kini sangat emosi

"Aku tidak mempercayai omonganmu anak kecil. Kau tak mengerti dunia seperti ini! Jangan sok tau!" Ucap Nick tak terima.

"Dia benar pah, aku pun disuruh oleh kakak untuk membantu merencanakkan ini. Tapi aku tak mau maka dari itu aku berada di dalam kelompok Snake bukan Hazardous" ucap Rio membenarkan kata kata yang Bara ucapkan

Nick benar benar pusing dibuatnya dia langsung diselimuti rasa emosi yang tinggi dan mulai mengeluarkan senjata yang sering dibawa nya. "Selamat tinggal anak kurang ajar" ucap Nick yang langsung menembak Rizal di kepala nya.

Nick pun berjalan tanpa sepatah kata yang terucap dari mulutnya dan akhirnya memutuskan masuk kedalam mobil dan mobil itupun melaju dengan cepat. Rio menghampiri Bara yang sedang jatuh di tanah dengan darah yang kini mengalir lebih deras.

Keyla panik karena saat keyla akan menghampiri Bara. Bara mulai menjatuhkan dirinya di tanah. Anggota Snake kini mengangkat Bara dan membawa Bara ke rumah sakit untuk segera diobati.

"Aku yang akan mengurus semua mayat ini, bawalah Bara dengan segera" ucap Rio dengan khawatir karena melihat Bara yang kini sangatlah lemah

Didalam hati Bara, dia benar benar sangat bangga kepada dirinya sendiri karena telah mengungkapkan kejahatan yang berada di dalam keluarga nya sendiri. Bara senang melihat om nya kini sudah membuka lebar matanya dan melihat apa yang telah terjadi sebenarnya, walaupun Bara sekarang berfikir bahwa dia akan mati tetapi dia merasa bahagia karena dia melakukan hal yang menurutnya sangat terpuji. Kakek dan om Ilham nya pasti bangga diatas sana

Bad boyfriend [END]Where stories live. Discover now