43

22.6K 1.3K 28
                                    

Keesokkan paginya Keyla bersama keluarga kecil nya menuju pantai terdekat dari Villa mereka. Keyla tersenyum sembari memandang Sunrise didepannya. Tak lama kemudian Bara tiba tiba datang bersama Toni dan Gilang di belakangnya. Keyla panik karena mamah nya tak begitu menyukai Bara karena cerita yang telah Keyla berikan pada mamahnya.

"Halo om, tante" ucap Bara yang tanpa disadari sudah berada di depan kedua Orang tua Keyla. Orang tua keyla memandang Bara dengan tatapan bingungnya, Bara yang mengerti akan hal itupun melanjutkan ucapannya.

"Nama saya Bara om, tan" ucap Bara yang langsung mendapatkan senyuman dari papah Keyla dan juga mendapatkan senyuman tipis dari mamah Keyla. "Ohh pacarnya Keyla ya?" Tanya papah Bara sembari membalas salaman tangan dari Bara.

"Hehe, iya om" ucap Bara yang kini sedang dilanda kegugupan, gilang dan Toni sedari tadi hanya menahan tawa nya karena untuk pertama kalinya mereka melihat seorang Bara merasakkan kegugup an yang besar. "Kenalin om, tan nama saya Gilang ini satu lagi tadi nemu namanya Toni" ucap Gilang yang langsung mendapatkan tawaan ringan dari kedua orang tua Keyla.

"Bara kenapa ada di Bali?" Tanya papah Bara yang menatap mata Bara dengan tatapan lembutnya. Apakah bisa dibilang ini terbalik? Biasanya papah dari perempuan lah yang galak dan tak menyetujui tapi ini malah Mamah nya. Jujur, Bara lebih memilih papahnya yang galak daripada sang mamah karena wanita benar benar menyeramkan saat memberikkan tatapan tajamnya.

"Iya om, ini Bara lagi mau nyamperin temen Bara karena udah lama ga ketemu, jadi Bara kesini" jelas Bara yang dibalas anggukkan singkat dari papah Bara. "Kamu ketua geng?" Ucap mamah Keyla tiba tiba yang membuat semua orang yang ada disana melotot terkejut

"Waktu itu mamah pernah liat di koran tentang kelompok yang namanya Snake terus berantem sama apa tu namanya Hajar? Hazardos? Hazardous? Ah apalagmh itu, Dan disitu tertulis bahwa Bara adalah ketua dari salah satu kelompok itu" ucap mamah Keyla menjelaskan dengan tatapan tajam nya yang masih setia menempel diwajahnya.

"Iya tan, Bara ketua kelompok Snake" ucap Bara yang membuat papah Keyla menarik Keyla agar mendekat ke arahnya. Bara benar benar dilanda kebingungan sekarang, entah apa yang harus dia bicarakkan agar bisa meyakinkan orang tua Keyla bahwa kelompoknya tak akan menyakiti Keyla. Gilang dan Toni pun kini ikut ikutan kebingungan karena sudah pasti orang tua Keyla akan susah untuk memberikkan kepercayaan pada kelompok yang sudah pernah masuk koran apalagi berita nya tentang pertengkaran

"Kamu bertengkar? Seperti tawuran gitu?" Tanya papah Keyla yang sedang memegang tangan anaknya erat. "Tidak om, saat itu kami di teror dan akhirnya membuat anggota kelompok kami banyak yang kehilangan nyawa nya. oleh karena hal itu kami bertindak agar tak ada lagi nyawa dari anggota kami yang hilang nyawa" jelas Bara singkat dan dibantu anggukkan oleh Gilang dan Toni dibelakangnya.

"Jika Keyla bersamamu, apakah dia juga akan kehilangan nyawa nya karena teror itu?" Tanya mamah Keyla dengan tajam dan sinis.

"Tidak akan tante, Bara yakin hal itu. Mungkin sebelum Keyla pasti Bara duluan yang akan kehilangan nyawa nya. Karena Keyla begitu berharga dan tak patut untuk dihilangkan" ucap Bara yang membuat papah Keyla melepaskan tangan anaknya. Mamah Keyla pun mulai tersenyum kecil dan berkata "jaga anak tante ya, tante percaya sama kamu"

Bara sontak saja langsung tersenyum lebar dan melihat ke arah dua temannya yang kini sedang tersenyum senang sembari meloncat kecil. "Iya tante, Bara janji" ucap Bara dengan tatapan yakin nya.

"Yaudah, tante sama om pergi dulu ya?" Ucap mamah Keyla sembari melambaykan tangannya kepada sang anak. "Jagain anak om ya" ucap papah Keyla yang diangguki oleh Bara dan teman temannya.

"Gilaaaaaaa gue tegang banget cuy" ucap Toni yang diangguki oleh gilang. "Yu key, kita kesana" ajak Bara yang kini sedang memegang lengan Keyla lembut.

Saat Bara dan yang lainnya sedang berjalan menuju villa. Tiba tiba saja ada sekelompok yang beranggotakkan 5 orang dan tengah tertawa jahil kearah mereka. Saat Keyla menajamkan mata nya lagi dia cukup terkejut karena ternyata salah satu orang disana adalah lelaki yang dia temui kemarin.

"Eh ada cewe" ucap lelaki yang Keyla temui saat malam hari di toko es krim. "Jangan ganggu" ucap Bara sembari memasang wajah datar nya.

Entah mengapa hanya lelaki itu saja yang sepertinya memang ingin memancing amarah Bara sedari kemarin. Karena terlihat sekarang semua teman teman lelaki itu memandang takut ke arah Bara sehingga mereka memundurkan kakinya satu langkah. Tetapi lelaki itu malah memajukkan langkah nya dan seperti menantang Bara secara tidak langsung.

"Gue gamau berantem ah, mau holiday" ucap Gilang sembari memberikkan wajah kesalnya pada Bara. "Gue duluan" ucap Keyla yang lagi lagi menarik lengan Bara untuk menjauh dari situ.

Tapi sebelum mereka melangkah pergi, suara lelaki itu membuat semua orang melihat ke arahnya. "Mendingan sama gue aja yu, cewe" ucap lelaki itu tadi

"Please jangan bikin masalah" ucap Keyla kepada lelaki itu sembari menampakkan wajah kesalnya. "Gausah ladenin cowo gajelas kaya dia" ucap Bara sembari menatap wajah lelaki itu.

Tiba tiba saja lelaki itu langsung menyerang Bara dengan tinjuan yang mengarah ke pipi Bara. Tapi dengan cepat Bara segera menghindar sehingga tinjuan itu malah mengenai pohon yang berada dibelakang Bara. "Cepet juga ya lo" ucap lelaki itu sembari tersenyum kecil

"Jagain pacar gue" ucap Bara sembari memberikkan lengan Keyla kepada Toni dan Gilang yang berada di belakang Bara.

Bara mulai maju dan ingin memukul lelaki itu, tetapi ternyata lelaki itu juga sangat cepat sehingga tinjuan Bara tak tepat mengenai sasaran. Karena kecerdikkan Bara dalam hal bela diri, Bara langsung saja menjatuhkan lelaki itu lalu menduduki punggung nya sembari memegang lengan lelaki itu. "Gue cape, lo ga ngerti" ucap Bara yang membuat semua orang disana terheran.

"Yaelah Bar, canda kali" ucap lelaki itu. Lelaki itu langsung saja memeluk Bara manja dan membuat semua orang yang menyaksikkan hal itu terkejut heran. "Lo berdua ngapain?" Tanya salah satu orang dari kelompok lelaki itu.

"Kangen kangenan" ucap Lelaki itu yang membuat Bara menampilkan wajah jijiknya. Bara menghampiri Keyla sembari tersenyum lembut."kamu bingung ya?" Tanya Bara yang diangguki oleh Keyla.

"Kenalin, ini temen kecil aku dulu. Namanya Satria" ucap Bara sembari menuntun Keyla untuk bersalaman bersama teman kecil nya itu. "Hi cewe, mau jadi yang kedua ga? Hahahaha" ucap Satria sembari membalas uluran tangan dari Keyla.

"Lo mau beneran gue tinju?" Ucap Bara kesal. "Dih" ucap Toni yang sedari tadi tengah menyaksikkan keadaan ini.

Sebenarnya Toni dan Gilang sudah mengetahui bahwa Satria adalah teman kecil Bara karena Satria saat dia SMP sudah bergaul dengan Bara di Bandung. Tetapi saat kelas 8 Satria pindah ke Bali karena harus mengikuti pekerjaan papahnya. Tapi yang Toni dan Gilang heran adalah mengapa saat mereka bertemu kembali malah harus disapa dengan pertengkaran yang masalahnya belom jelas.

"Sumpah, dah lama banget ga ketemu" ucap Gilang sembari menyalami Satria dan diikuti oleh Toni. "Kenalin juga, ini temen temen Bali gue, fyi gue ga masuk kelompok kelompokkan ko disini. Ini cuman temen tongkrongan gue doang" ucap Satria menjelaskan.

"Kenapa ga ikut masuk Snake aja?" Tanya Keyla sembari menampilkan wajah herannya."otw , ribet banget masuk Snake doang. Padahal kan gue temennya nya terus jago beladiri juga, Tapi tetep aja harus ikutin syarat nya dulu" jelas Satria kembali yang diangguki oleh Keyla.

"Lo nya aja yang pemalas" ucap Bara dengan nada datarnya. "Lo ngomong so singkat banget si Bar, bau mulut lo ntar" ucap Satria yang langsung berlari karena takut terkena pukulan oleh Bara.

Keyla tertawa melihat kejadian ini. Satria adalah teman Bara yang benar benar berani menjelek jelek an Bara dengan wajah tanpa dosa nya. Untung saja Bara mempunyai teman seperti Satria, Toni dan juga Gilang. Jika tidak, mungkin saja Bara akan menjadi seseorang yang dikenal dengan sebutan si dingin, kejam, dan tak berperasaan.

Bad boyfriend [END]Where stories live. Discover now