22) Kelahiran Yang Melelahkan

7.3K 371 14
                                    

"Ini tidak berjalan baik, anda bisa berdiri?" Tentu saja jungkook bingung sebagai pendengar.

Apa yang pramugari itu tanyakan?

Taehyungnya sedang kesakitan kenapa dia memintanya untuk berdiri ?

"Aku huh... huh... masih bisa"

"Sayang kau yakin?" Jungkook ragu untuk bertanya, pramugari memperhatikannya sembari tersenyum. Mereka berpikir jungkook adalah suami setia yang selalu mengkhawatirkan istrinya.

Taehyung mengangguk kemudian memilih posisi berdiri dengan kain yang dipegang jungkook untuk menutup bagian bawahnya.

.

.

.

Jam menunjukkan pukul 20:06 ketika taehyung mencoba memindahkan bayi melalui rahim ke jalan lahirnya.

"Huh... huh... huh... ugh... ugh...! huh... ugh..." Taehyung membutuhkan dorongan besar dan lama agar bayinya bergerak turun beberapa menit berlalu, bayi itu akhirnya berada di jalur kelahirannya. Siap untuk dilahirkan.

"Sudah waktunya, bayinya akan keluar." Pramugari itu berkata kepada mereka semua.

"Hngh... huh... huh... akh..." Taehyung benar-benar merasakan bahwa bayinya cukup besar. Dia terengah-engah melalui kontraksinya hanya untuk mengejan.

"Argh... hngh... huh... huh... hngh..." Dia bahkan tidak bisa bernafas dengan baik karna rasa sakit yang tak tertahankan sehingga memutuskan untuk mendorong lebih keras. Setiap kali kontraksi dorongan kuat menghantamnya.

Tonjolan besar berambut muncul di antara kedua kakinya membuat taehyung menjadi gila dan mulai mendorong lagi.

"Kepala bayinya sudah muncul, ayo dorong lebih keras" Suara pramugari tidak bisa berhenti berputar di kepala taehyung. Dia berbalik untuk menoleh ke arah jungkook yang sendari tadi hanya diam. Pemuda itu benar-benar tidak bisa berkata apapun untuk tidak menganggu proses persalinan.

Taehyung mengecup bibirnya sambil tersenyum, dia tahu jungkook sedang mengalami keterkejutan mental. Itu karena mereka tidak pernah belajar menghadapi situasi sulit seperti saat ini. Mengerang keras taehyung merasakan tekanan tiba-tiba ke bawah sesaat sebelum kontraksi lain menghantamnya.

"Ah... eugh... nghh... huh... huh... eug..." Dia tidak siap mendorong lagi sambil berdiri. Perlahan bibir bawahnya terbuka begitupun rasa sakit hilang. Bibir rahimnya mulai melebar lebih jauh tetapi pada akhir setiap dorongan akan menutup hingga kepala bayinya ikut masuk. Tiap kali taehyung mendorong dengan keras, bayinya yang besar akan keluar dan bayinya memutuskan untuk mundur masuk kembali begitu dia berhenti mendorong.

Setelah proses melahirkan yang memakan waktu 2 jam hingga berpindah berbagai posisi, bayinya tetap memutuskan berada di dalam vaginanya.

Jam sudah berada pada pukul 21: 45, bibir rahimnya sekarang terbuka mengeluarkan tetesan air ketuban yang masih tersisa. Taehyung ingin sekali bayinya keluar saat ini, dia sudah lelah untuk mengejan dan berdiri.

"Dia kelihatan lelah, Bisakah dia istirahat sebentar?" Jungkook akhirnya berbicara, dia memperhatikan taehyung yang begitu kelelahan.

"Baiklah tapi hanya beberapa saat bayinya tidak akan aman jika tidak segera keluar."

"Sayang kau bisa sedikit bersantai" Dia menuntun taehyung untuk duduk di antara pahanya dengan kaki melebar.

"Apa bayinya masih bergerak?" Jungkook bertanya dan taehyung menjawabnya hanya dengan anggukan. Suaranya benar-benar akan habis untuk menjerit.

"Jangan khawatir dia akan segera keluar dari perutmu, kau hanya perlu sedikit rileks dan mendorongnya secara perlahan." Selain berbisik pelan di telinga taehyung, dia tidak bisa memberikan apapun untuk membantu.

𝙿𝚑𝚎𝚛𝚘𝚖𝚘𝚗𝚎𝚜 ✓ (ʙʟ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang