30) Konflik Akhir

3.4K 319 8
                                    

"Eomma sudah lebih baik? Jung il membuatkan susu untuk eomma" Bocah kecil itu mendekat ke arah ranjang sambil membawa segelas susu.

"Kemarilah sayang" Taehyung menyisakan tempat di bagian depan tubuhnya, agar Jung il lebih mudah untuk memeluk dirinya.

Jung il segera menempatkan diri di hadapan Taehyung setelah meletakkan gelas susu yang di bawanya di atas meja.

"Appa di mana?" Dia bertanya karena tidak melihat keberadaan Jungkook. Tadi Jungkook bilang katanya ingin mengambil makanan kenapa lama sekali.

"Appa sedang berbicara dengan yeri nunna"

Deg

Taehyung tersenyum tetapi hatinya sedang tidak baik.

.

.

.

"Jungkook~"

Pria dengan bahu lebar yang masih menunggu di dapur lantas menoleh.

"Kenapa lama sekali?" Taehyung berjalan dengan bahu yang menurun dan Jung il yang berada dalam gendongannya.

"Aku sedang menunggu yeri membuatkan bubur untukmu" Jungkook mendekat ke arah mereka berdua dan mengambil Jung il dari Taehyung. Wajah taehyung masih sedikit pucat seperti yang terakhir kali, dan bubur hangat baik untuk memulihkan tubuh.

"Kenapa tidak ditinggal saja dan biarkan yeri yang mengantarnya ke kamar" Taehyung sedikit kesal.

"Aku baru saja membantunya mencuci piring sarapan dan kemudian kau datang kemari" Dia sudah mengira Jungkook akan beralasan karna dia tidak melihatnya.

"Kau sudah meminum susunya?" Jungkook bertanya karna Taehyung hanya diam. Gelengan pelan yang dia dapatkan sebagai jawaban.

"Tunggu di sini, makan rotinya terlebih dahulu" Jungkook pergi setelah meletakkan sepiring roti bakar dengan selai di hadapan Taehyung.

"Kau sudah lebih baik?" Yeri menatap dengan malas ke arah Taehyung. Dia meletakkan bubur yang masih hangat di atas meja dengan sedok bersih di atasnya. Taehyung belum menjawab dia memilih mencicip buburnya lebih dulu.

"Yah, ini lebih baik dari masakanmu tadi pagi" Yeri meremat tangannya di balik celemek. Dia kemudian pergi dari dapur begitu Jungkook kembali dengan membawa segelas susu di tangannya.

.

.

.

"Tae, Aku merasa kita seperti terpisah jauh bahkan saat kau ada di sini" Jungkook menggenggam erat tangan Taehyung yang berada dalam rengkuhannya.

Mereka saat ini berada di atas balkon di temani semilir angin malam yang menyejukkan.

"Apa kau memikirkan Taehyung yang lain? Atau apa kau tidak menganggap aku Taehyung?" Pertanyaan konyol yang keluar dari mulut Taehyung. Jungkook hanya terkekeh pelan, dia memeluk pinggang Taehyung dari belakang dengan satu tangannya.

"Bagiku Taehyung hanya dirimu, Jeon Taehyung milik Jeon Jungkook dan Eomma dari Jeon Jung il" Jungkook mengecup sekilas pipi berisi Taehyung dan membuat sang empunya begitu malu. Warna merah muncul secara kontras bersaing dengan warna langit malam yang gelap.

"Jangan mengombaliku Jungkook!" Taehyung mencubit lengan Jungkook.

"Akh... Kenapa cubitan dari tangan kecil seperti ini bisa sakit sekali?" Jungkook mengeluh dan melepaskan kedua tangannya yang melingkari tubuh Taehyung.

"Kau saja yang lemah, aku tidak mencubit dengan keras tahu..."
Taehyung keluar dari balkon menuju kamar mereka kemudian bergelung nyaman di atas tempat tidur.

𝙿𝚑𝚎𝚛𝚘𝚖𝚘𝚗𝚎𝚜 ✓ (ʙʟ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang