43) Anak Nakal

3.4K 260 7
                                    


4 tahun kemudian...

"Jeon Hyena"

"Ne appa"

"Jeon Haesoo"

"Aiyay kapten"

"Jeon Taeguk... Jeon Taeguk? Dimana dia?" Jungkook memeriksa kamar dan dia tidak menemukan Taeguk. Ketika dia berdiri di sekitar ranjang telapak tangan kecil merangkak di atas kakinya.

"Ukuhh... Appa~" Bocah kecil itu merengek sambil menangis.

"Ada apa denganmu?" Jungkook bertanya sambil menggendong Taeguk yang sesegukan.

"Bolanya... hiks... menggelinding"
Taeguk menunjuk ke bawah kolong ranjang miliknya.

"Jangan masuk ke situ, di sana berdebu. Nanti akan appa ambilkan. Kalian semua turun ke bawah, eomma sudah menyiapkan sarapan yang enak" Mereka semua segera bergegas turun menuju ke arah dapur.

"Jangan berlari nanti terjatuh" Jungkook nemperingatkan

Sementara itu, dia melongok ke bawah kolong tempat tidur. Tidak hanya ada satu bola tapi ada banyak bola yang berserakan di bawah kolong. Tubuhnya maupun tangannya bahkan tidak sampai untuk memunggut bola-bola itu.

Menghela nafas, dia harus memindahkan tempat tidur itu. Dan mengambil bolanya kemudian menempatkannya ke dalam keranjang mainan.

.

.

.

"Eomma!"

"Eomma~"

"Eomma..."

Ketiga balita itu berlarian menuju dapur. Taehyung yang melihatnya segera menangkap ketiganya sehingga tidak menabrak meja makan.

"Bukankan sudah eomma peringatkan, tidak boleh berlarian di dalam rumah. Jika tidak menuruti kata-kata eomma kalian tidak boleh menonton pororo hari ini, eomma akan menggunakan televisinya untuk menonton drama" Taehyung berkacak pinggang di depan ketiga anaknya.

"Akh... eomma~ kami tidak bisa tidul ciang tanpa melihat pololo" Taeguk memperotes dengan kesal. Suaranya yang belum fasih dalam berbicara membuat Taehyung terkekeh pelan mendengarnya.

"Ne, eomma Haesoo tidak akan tidul jika tidak melihat pololo" Putra keduanya menyahut.

"Andwae, pokoknya itu sudah final. Jika kalian masih berlarian di dalam rumah, eomma tidak akan mengizinkan kalian untuk menonton" Taehyung menggeleng, dia harus bersikap tegas. Ketiga anaknya yang ini memang susah sekali diatur.

Hyena berbisik di dekat telinga Haesoo kemudian Haesoo melakukan hal yang sama pada Taeguk.

Taehyung menarik ketiga kursi dan menyuruh ketiga anaknya untuk duduk. Mereka semua menurut bahkan ketika Taehyung memberikan sayuran yang tidak mereka suka ke atas piring.

"Eomma, Jung-il Oppa belum bangun?" Hyena bertanya karna dia belum melihat kakak sulungnya.

"Naeganda..." Jung-il menuruni tangga dengan malas, beberapa kali dia menguap karna kurang tidur. Semalam dia bermain game hingga larut malam.

"Apa kau sudah mencuci muka?" Taehyung bertanya pada Jung-il yang sudah menduduki meja makan sambil melipat tangan di depan wajahnya.

"Ne, Aku sudah melakukannya" Bocah laki-laki itu menjawab dengan suara yang parau.

"Hari ini, eomma akan melepon gurumu untuk tidak mengajar. Kau bisa istirahat seharian, tapi sebagai gantinya handphonemu disita selama seminggu"

Tak

Taehyung meletakkan gelas dengan keras dihadapan Jung-il. Kemudian mengisinya dengan air minum. Dia memang sedang marah, dan ingin menghukum putra sulungnya. Namun melihat wajah Jung-il dengan kantung mata gelapnya membuatnya tidak tega untuk menghukumnya.

"Ne, eomma" Setelah menjawab, kepala Jung-il terjatuh di atas meja makan dan dia tertidur.

"Huft..." Taehyung menghela nafas. Melihat Jung-il tumbuh besar tidak membantunya sama sekali, dia masih kesusahan untuk mengurus rumah terlebih ketiga anaknya yang lain begitu terobsesi dengan televisi. Ini semua salahnya, dia yang menjadikan rumah sekaligus sekolah bagi mereka. Dan akibatnya mereka semua tidak mengerti tentang dunia luar dan hanya berfokus pada benda elektronik di rumah mereka yang menyenangkan.

Dari awal dia juga berniat menyekolahkan ketiga anaknya yang lain di sekolah formal tapi Jung-il bilang dia merasa kesepian berada di rumah ketika jam belajar berakhir. Katanya Taehyung maupun Jungkook tidak bisa menemaninya di siang hari dan dia juga ingin melihat adiknya belajar di rumah bersamanya. Seharusnya, Taehyung sudah menduga jika anaknya akan menjadi pemalas karna hanya berada di dalam rumah. Keributan lebih sering terjadi dan bahkan tidak ada waktu untuknya membersihkan mainan ketiga bayi kembarnya yang nakal. Pagi hari mereka akan ribut sarapan, siang hari mereka akan merebut tempat di depan televisi dan malam harinya mereka akan bermain di atas ranjang dengan mainan. Ketiga bayi kembarnya begitu aktif dalam waktu seharian, Taehyung jadi berpikir untuk mempunyai seorang pengasuh.

Jungkook menuruni tangga sambil mengibas debu pada kemejanya. Dia membawa jas miliknya yang tak terpakai di depan lengan. Mereka memang meminta cleaning service untuk membersihkan rumah seminggu dua kali tapi debunya tetap saja banyak. Itu karena kelakuan tidak baik anaknya yang tersembunyi.

"Appa menemukan banyak remahan biskuit dan kemasan cokelat serta butiran permen di bawah ranjang. Ah... satu lagi ada jelly yang bersembunyi di bawah meja belajar. Sekarang bisa jelaskan kenapa itu semua bisa ada di sana?" Jungkook menatap satu-persatu anaknya dan kemudian menatap ke arah Jung-il.

"Dan Jung-il, bisa jelaskan juga kenapa pakaian kotormu tidak di simpan dalam keranjang cucian?" Membenarkan dasinya, Jungkook tak ingin ambil pusing dan menuang segelas air untuk diminum. Dia akan mendengarkan apapun pernyataan dari keempat anaknya, lantas menasehatinya kemudian memaafkannya dan pergi bekerja. Terdengar sederhana bukan.

"Jawab appa kalian sayang" Taehyung ikut menambahkan, sambil menata makanan ke atas piring.

"Anu... Kami tidak akan mengulanginya lagi appa" Karena merasa bersalah sebagai hyung tertua Jung-il hanya menunduk dengan bahu yang tegak. Dia tidak berpikir appanya akan masuk ke dalam kamarnya hari ini. Biasanya eommanya yang akan masuk untuk membangunkannya sekaligus mengemas pakaian kotor ke dalam keranjang cucian dan selain itu hanya petugas kebersihan yang masuk ke dalam kamarnya.

Appanya tidak pernah masuk ke dalam kamarnya karna mereka biasanya berbicara satu sama lain ketika dirinya tidak berada di dalam kamar. Jung-il hanya masuk ke dalam kamar ketika malam hari dan biasanya eommanya yang selalu mengeceknya untuk tidur.

Keempat anaknya menunduk merasa bersalah. Tapi Jungkook tidak yakin mereka tidak akan mengulangi kejadian yang sama.

"Setelah ini appa ingin melihat kamar kalian bersih"

.

.

.

TBC

𝙿𝚑𝚎𝚛𝚘𝚖𝚘𝚗𝚎𝚜 ✓ (ʙʟ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang