42) Birth Scene Part 2

5.1K 271 10
                                    


3 Minggu Kemudian...

Sebelumnya Taehyung sudah memeriksakan diri ke dokter, dan dia harus bersyukur karna posisi bayinya kini dalam keadaan yang normal. Dokter bilang tidak sampai 1 bulan dirinya bisa melahirkan dan itu membuat Taehyung begitu senang. Sekarang dia sedang bersandar pada tubuh Jungkook sambil mengelus perut buncitnya. Semalam dia merasakan kontraksi dan itu baik karna kelahirannya akan semakin cepat.

"Aih....akh..." Taehyung merintih

"Kau baik-baik saja?" Jungkook memegang perut Taehyung dan merasakan pergerakan bayi mereka yang begitu aktif.

"Kontraksinya semakin cepat, sepertinya bayinya akan keluar" Taehyung bernafas dengan berat.

"Aku akan menyiapkan mobil" Jungkook beranjak ingin pergi untuk menyiapkan mobil dan memasukkan barang bawaan mereka yang memang sudah dikemas rapih. Tapi Taehyung menahannya sambil menggeleng.

"Aku sudah tidak tahan" Air ketuban Taehyung menetes di atas ranjang dan ini menambah kepanikan Jungkook.

"Baiklah" Jungkook menelpon dokter untuk datang dan membantu persalinan Taehyung. Sementara itu dia berlari turun dan memanggil ibunya.

"Eomma Taehyung akan melahirkan"

"Kalau begitu kau siapkan mobil, eomma akan membantunya turun"

"Tidak, Taehyung akan melahirkan di rumah. Aku sudah menelpon dokter dan aku tidak tahu apa yang harus dilakukan" Jungkook mengangkat bahu, dia benar-benar tidak tahu bagaimana cara menangani masalah ini.

Nyonya Jeon segera berlari manaiki tangga. Jungkook memang suami yang buruk, putranya itu belum belajar apapun cara menjadi suami bahkan masakannya terasa seperti arang.

"Akh... hiks... eugh... huh... huh...." Taehyung terus mengejan di atas ranjang. Dia menarik nafas kemudian menghembuskannya. Emosinya tidak terkendali dan bayinya tidak berusaha untuk mendorong keluar.

"Terus dorong sayang... Cucuku mau keluar, kepalanya sudah terlihat. Atur nafasmu kemudian dorong perlahan namun dengan sekuat tenaga" Nyonya Jeon mencoba mengarahkan Taehyung tapi peluh Taehyung menandakan bahwa dia telah berusaha menggerahkan seluruh tenaganya. Dia begitu lelah dan nafasnya tak terkendali. Pandangan Taehyung hampir mengabur. Dia hanya mendengar Jungkook dan mertuanya memanggilnya.

"Taehyung..." Jungkook memanggil Taehyung berulang kali. Tapi Taehyung tidak membuka matanya. Perlahan mata Jungkook memanas, dia menitihkan air mata. Dia berharap itu bukan sesuatu yang buruk.

.

.

.



"Dia pingsan" Dokter memeriksa detak jantung Taehyung dan bayi mereka.

"Lalu bagaimana dengan bayinya?" Nyonya Jeon bertanya dengan cemas.

"Dia baik-baik saja tapi akan berbahaya jika tidak segera dikeluarkan. Sayangnya aku tidak membawa peralatan bedah, itu hanya digunakan di rumah sakit tapi itu akan memakan waktu lebih banyak. Semenjak kapan air ketubannya pecah?"

"5 Menit yang lalu" Jungkook lekas menjawab

"Butuh waktu 10 Menit untuk bisa mengeluarkan bayinya dalam keadaan selamat. Melebihi waktu itu aku tidak bisa berbuat banyak, itu tergantung pada bayinya apakah dia memutuskan untuk keluar sendiri atau tidak dalam waktu 10 menit" Dokter muda itu memasukkan peralatannya kembali ke dalam tas. Dia sudah ingin beranjak pergi karna itu mustahil, bayi itu nyaris tidak tertolong semuanya hanya bergantung pada Yang Kuasa. Dia tidak lagi bisa melakukan apapun.

"Kenapa kau tidak melakukan sesuatu? Bayiku mungkin saja tidak akan keluar sendiri" Jungkook menghentikan bahu wanita itu dan mencoba memohon. Dia ingin Taehyung selamat dan begitupun bayinya.

𝙿𝚑𝚎𝚛𝚘𝚖𝚘𝚗𝚎𝚜 ✓ (ʙʟ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang