41) Apa Rencananya?

2.9K 248 18
                                    


5 Hari kemudian...

Taehyung mulai membuka kotak pemberian Seulgi. Dia baru ingat tentang kado Seulgi yang diletakkan di depan cermin rias.

Di dalam kotak itu berisikan sebuah surat.

'Aku mendengar bahwa baik untuk melakukan hubungan intim ketika akan melahirkan. Katanya itu bisa memudahkan jalan lahir. Jadi aku membeli beberapa kondom'


Memang benar, benda ini sangat berguna. Tapi, ayolah... dia sedang tidak ingin melakukannya. Dia juga sedang khawatir, apakah bayinya kembali pada posisi normal.

.

.

.

Hari ini adalah jadwal konsultasinya dengan dokter. Taehyung berharap bisa melahirkan tanpa harus menunggu satu bulan. Dia sudah lelah berjalan dengan perut yang besar. Kakinya begitu kebas menapaki lantai rumah sakit. Taehyung kemari dengan menggunakan taksi.

"Posisinya masih sama seperti yang terakhir kali, aku khawatir bayinya tidak akan berubah posisi" Taehyung yang mendengarnya seketika merasa lemas. Dia juga khawatir tentang itu.

"Sebaiknya kau harus mempersering berhubungan intim, itu bisa mempercepat proses persalinan. Bayi akan bergerak aktif ketika orang tuanya juga banyak bergerak. Dan itu satu-satunya jalan" Dokter memberikan usul. Taehyung melamun untuk sesaat, dia terpikirkan cara lain. Dia sendiri bukan orang yang suka melakukan hal intim bersama pasangannya dan jika dia melakukannya biasanya itu berada di luar kendali atau karna hormon serigalanya. Tapi kali ini demi bayinya, apa Jungkook bisa menerima ini?

Taehyung tidak percaya Jungkook tidak akan melakukannya dengan kasar. Terakhir kali dia menikmati tubuhnya dengan cara yang brutal hingga tercipta 3 serigala kecil dalam perutnya. Itu saja sudah menggelikan menurutnya.

Dia tidak bisa memberikan bayinya makanan dari sperma Jungkook oke. Itu tidak baik meski dia juga sering meminumnya.

"Apa tidak ada cara lain?" Taehyung bertanya dengan mata memohon. Ayolah pasti dokter ini punya cara lain, dia hanya ingin Taehyung melakukannya bukan?

"Hmm... Cara lainnya adalah berhubungan badan, cuman itu. Atau kau mau aku melakukan pemijatan vagina?" Dokter muda itu mencoba menggoda Taehyung.

"Apa itu juga bisa? Kalau begitu lakukan saja. Aku tidak ingin memohon pada suamiku untuk hal seperti itu lebih baik melakukan pemijatan bukan?" Bisa jatuh harga diri Taehyung jika dia memohon sesuatu seperti itu pada Jungkook.

"Baiklah, sekarang berbaring" Dokter menyuruh Taehyung untuk berbaring di atas brankar.

"Bentangkan kakimu" Taehyung hanya menurut tanpa berkata apapun. Kakinya diberikan penyangga sehingga mudah baginya untuk mengangkang.

"Maaf tidak sopan tapi aku harus menurunkan celana dalammu"

"Bukankah dari tadi kau juga tidak sopan? Lakukan apapun sehingga aku cepat melahirkan" Taehyung memprotes, dia sungguh malu tapi dokter itu banyak bicara padanya.

Biar kuberitahu sedikit, bahwa dokter yang menangani Taehyung kali ini sama seperti sebelumnya. Dia pernah datang ke sini karna menurut Taehyung hanya Park Bogum yang bisa dia percaya sebagai dokter kandungan tapi jika itu Jungkook mungkin dia akan membawanya ke dokter lain. Padahal Taehyung merasa lebih nyaman untuk berkonsultasi dengan Bogum ketimbang dokter lain. Syukurlah hari ini Jungkook ada urusan sehingga dia bisa sembunyi-sembunyi datang kemari.

Bogum mengeluarkan beberapa alat yang tampak asing dari dalam laci.

"Aku pikir alat ini memiliki ukuran lebih kecil dari milik suamimu, jadi kau bisa bersantai" Bogum terkekeh geli membayangkan ukuran gajah Jungkook. Astaga, pasti Taehyung merasa kesakitan sekali pantas saja dia lebih memilih cara lain.

𝙿𝚑𝚎𝚛𝚘𝚖𝚘𝚗𝚎𝚜 ✓ (ʙʟ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang