Chapter 3 : Gosip

56 12 1
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Katanya Bomin hilang?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Katanya Bomin hilang?"

Aku mendongak, menatap Ellen yang baru saja melantingkan pertanyaan. Gadis itu menopang dagu sambil menatapku penuh tanya.

Waktu baru mau kujawab pertanyaan Ellen, Jeno sudah lebih dulu menyela, "Jangan tanya begitu padanya. Itu pasti topik sensitif bagi orang yang baru putus."

Ekspresi wajah Ellen berubah panik. "Astaga, benar juga. Maaf, Ryucelle. Habis aku penasaran sekali."

Kugelengkan kepala pelan. "Tidak apa-apa." Aku ikut menopang dagu seperti Ellen sebelumnya. "Aku juga penasaran ada apa dengannya," gumamku pelan.

"Kenapa tidak cari tahu?"

Pandanganku beralih pada Jeno yang bicara sambil masih fokus pada ponselnya, pasti sedang sibuk main game. "Aku maunya begitu," kataku, "tapi aku sudah bukan siapa-siapanya lagi, Jen."

"Memang kenapa? Anak lain yang tidak dekat dengannya saja cari tau sana-sini. Gosip tentang Bomin sudah melayang di mana-mana."

Ellen memang benar. Padahal belum genap satu hari Bomin digosipkan hilang, tapi beritanya cepat sekali menyebar. Bomin sudah seperti putra mahkota yang kalau hilang bakal membuat gempar satu istana, yang cuma dayang saja bakal ikutan panik.

Jeno tiba-tiba mengantongi ponselnya, menatap kami berdua dengan mata tajamnya. "Kalian pulang sekolah ada acara?"

Aku dan Ellen menggeleng bersamaan. "Tidak," kataku.

𝙐𝙣𝙠𝙣𝙤𝙬𝙣。Where stories live. Discover now