"Ryucelle ...."
Aku menoleh saat sebuah suara mendadak terdengar dari arah belakangku. Kudapati Ara berdiri di sana dengan pandangan menunduk. Entah dia malu atau takut padaku, aku juga tidak tahu dan tidak mau tahu.
"Ada yang mau kubicarakan," katanya saat aku cuma diam tanpa memberi respon.
Aku menutup buku yang semula sedang kubaca, meletakkannya kembali pada rak buku di hadapanku. Malas sekali harus bicara dengan Ara, sebenarnya. Tapi gadis itu kelihatan punya hal penting yang mau dibicarakan. "Ada apa?"
Ara melihat ke sekitar kami. Ini di perpustakaan, mungkin ia kurang setuju buat bicara di sini karena kami harusnya tidak berisik saat berada di perpustakaan. "Bisa bicara di tempat lain?"
Kuanggukkan kepalaku. Tanpa bicara apa-apa lagi, Ara menuntunku keluar dari perpustakaan menuju tempat lain yang ia maksud. Bagian belakang sekolah yang jarang terjamah—kecuali buat siswa-siswa nakal yang suka bolos.
"Kau mau bicara apa?" tanyaku begitu tungkai kami berhenti.
Gadis Jung itu kelihatan ragu, bibirnya beberapa kali hampir terbuka, tapi kemudian tertutup lagi. Aku menghela napas, sebentar lagi bel masuk bakal berbunyi dan ia cuma mau membuang waktuku dengan membuka tutup mulutnya seperti ikan sekarat? "Kau mau bicara atau tidak, sih?" kataku kesal.
CZYTASZ
𝙐𝙣𝙠𝙣𝙤𝙬𝙣。
Tajemnica / Thriller"Apa yang bakal kalian lakukan kalau orang yang pernah begitu kalian cintai mendadak hilang tanpa jejak?" Setelah diguncang dengan hubungannya yang diputus secara sepihak, Ryucelle harus kembali menghadapi kejutan---mantan kekasihnya dikabarkan hila...