Chapter 10 : Pergi

51 11 1
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan susah payah, Ryucelle menyeret kedua tungkainya yang terluka akibat jatuh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan susah payah, Ryucelle menyeret kedua tungkainya yang terluka akibat jatuh. Baju yang ia kenakan sudah kotor bercampur dengan tanah, rambutnya juga acak-acakan, ada beberapa daun kering atau kotoran yang menempel di sana. Intinya, kondisi Ryucelle saat ini sudah jelas menunjukkan kalau ia tidak baik-baik saja.

"Ryucelle!" Ellen yang sedari tadi menunggu di luar bersama Jeno, Serim, dan Nara, langsung berteriak heboh mengalihkan atensi ketiga orang lainnya begitu eksistensi Ryucelle terlihat.

"Apa yang terjadi?" Gadis itu memapah Ryucelle hingga ke posisi mereka semula.

Masih dengan ekspresi bingung, Ryucelle mengedarkan pandangan ke sekeliling. Begitu tak mendapati objek yang ia cari, baru mulutnya bersuara, "Di mana Ara?"

"Apa maksudmu? Harusnya kami yang tanya, di mana Ara? Bukankah kalian masuk bersama?" Nara mengguncang bahu Ryucelle agak keras setelah mendengar pertanyaan tadi.

Gadis Nam itu menggeleng. "Aku tidak tahu." Ekspresinya ketara sekali bingung campur takut. "Tadi kami memang masuk bersamaan, tapi Ara selalu memimpin jalan. Waktu itu aku masih ada di belakang, tapi Ara sudah tidak terlihat. Aku buru-buru mencarinya, tapi ternyata ia sudah tergeletak di tanah."

Nara ikut panik begitu mendengar cerita Ryucelle. "Apa? Lalu kenapa kau kembali sendirian?!"

Ragu-ragu, Ryucelle kembali menjawab, "Aku juga dipukul dari belakang setelah itu. Waktu aku bangun, Ara sudah tidak ada di sebelahku." Ia melirik ke arah kakinya. "Aku sudah hampir mati waktu mencari Ara. Kakiku bahkan tidak kuat dipakai jalan lagi tadi."

𝙐𝙣𝙠𝙣𝙤𝙬𝙣。Where stories live. Discover now