10 | KONTRAK

46.1K 6.3K 331
                                    

Galang langsung pergi ke bengkel sepulangnya dari hotel. Hpnya mati karena kehabisan baterai. Jadi tadi ia minta tolong Gie untuk dipesankan ojek online. Bukannya ojek, Gie malah meminta resepsionis hotel untuk memanggilkan taksi supaya lebih cepat. Awalnya Gie menawarkan untuk mengantar Galang, tentu saja cowok itu menolak. Ia ingin memberi jarak pada mereka berdua agar tidak terbiasa bergantung satu sama lain.

"Habis darimana bos?" Tanya Dani begitu melihat Galang turun dari taksi.

"Dugem." Jawab Galang asal. Ia langsung masuk ke dalam kantor administrasi bengkel agar bisa mengisi ulang baterai hpnya.

"Tadi ada mbak Lea ke sini cari bos."

Seakan membuktikan ucapan Dani, muncul notifikasi lima panggilan tak terjawab dari Lea saat Galang menyalakan hp kembali. Ia menancapkan kabel pengisi daya ke hpnya tanpa merespon notifikasi itu.

"Dia bilang apa?"

"Mbak Lea nyari bos ke rumah pagi-pagi, nggak ada. Terus dateng kesini, saya bilang belum dateng. Pas nanya bos kemana, saya bilang nggak tau. Abis itu nanya lagi, apa pergi sama mbak-mbak Cina yang matanya sipit. Saya bilang nggak tau. Maksudnya mbak Gie ya bos?"

Galang bergeming. Moodnya jadi jelek saat menyadari kalau permasalahannya dengan Lea belum terselesaikan.

"Makasih, Dan." Galang menepuk pundak Dani dan menyuruhnya kembali bekerja.

Ada satu pesan masuk dari nomor tak dikenal.

From: +62 81xxxx

Sepatu kamu ketinggalan.

Galang memandangi kakinya yang beralaskan sandal hotel.

From: +62 81xxxx

Udah Gie pesenin yg baru soalnya sepatu kamu bolong-bolong kena gigit Dollar. Nanti siang sepatunya dateng ke bengkel.

From: +62 81xxxx

Makasih buat yg semalam.

From: GallagherElang

Ok.

Galang menyimpan kontak baru itu dengan nama 'GIE'.

Sebenarnya Galang sudah mengikhlaskan sepatunya. Ia punya firasat sekalipun ia menolak kebaikan Gie, cewek itu tetap akan keukeuh memberikannya sepatu baru. Kalau paket berisi sepatu ia tolak, maka Gie pasti datang sambil melempar sepatu baru itu ke depan wajahnya.

***

Lea datang sesaat sebelum Dani menutup bengkel.

"Galang mana?" Tanya Lea dengan wajah jutek.

Dani menunjuk kantor administrasi dengan jempol. Lea langsung masuk ke sana.

Galang sedang membaca laporan keuangan saat Lea menghambur masuk ke dalam.

"Kenapa seharian kamu susah dihubungin?" Lea meletakkan kedua tangan di pinggang, wajahnya kesal. Galang tak mendongak sama sekali. "Kenapa nyuekin aku?" Lanjutnya saat melihat Galang tak merespon sama sekali.

Cowok itu menutup laptop, lalu mengangkat kepala. Ekspresinya dingin.

"Kita putus aja, ya?"

Ekspresi terkejut tidak dapat disembunyikan dari wajah Lea. "Kamu becanda, kan? Kenapa kita putus?"

"Kamu tau alasannya. Masa perlu aku jelasin?"

Lea mengambil kursi untuk duduk di seberang meja Galang. "Aku salah apa?" Tanyanya dengan mata berkaca-kaca. Wajahnya agak pucat. Galang membuang muka, tidak ingin luluh.

mechanic&lover [selesai]Where stories live. Discover now