Berkelahi

252 9 0
                                    

Tiba-Tiba... bugh

Filo terjatuh dari motornya, dia terkejut bukan main karna tadi dia sedang asik-asiknya bernyanyi dan tiba-tiba ada yang melempari motornya dengan batu besar.

"Siapa yang melakukan ini, keluar kau jangan jadi pecundang! " berdiri dengan siku kirinya yang berdarah akibat jatuh dari motor.

"Hai gadis manis" keluar tiga orang laki-laki berbadan kekar dengan tato di mana-mana yang Filo duga mereka adalah begal di jalan ini.

"Apa mau kalian?" Meringis karena siku kirinya semakin banyak mengeluarkan darah.

"Kau sudah tau kan siapa kami, kami adalah begal di wilayah ini, jadi siapa saja yang lewat sini tidak akan selamat, hahahaha" Ketiga orang tersebut tertawa dengan kerasnya.

Filo menyeringai tipis menanggapi omongan orang-orang yang ada di depannya ini.

"Sudah mau mati, masih berani tertawa? " Ucap seorang yang berambut panjang merasa kesal karena selama ini tidak ada yang seberani gadis kecil yang ada di hadapan mereka ini.

"Untuk apa aku harus takut dengan pecundang seperti kalian" Filo sebenarnya menahan perih di sikunya tapi dia berusaha tenang dan seolah-olah tidak apa-apa.

"Baiklah, kalau begitu sebelum ajal menjemputmu, bolehlah kami mencicipi tubuhmu, sepertinya kau belum pernah di sentuh sama sekali gadis cantik. Sangat disayangkan jika kami melewati kesempatan ini, benar bukan?" ucap laki-laki yang memegang tongkat baseball itu.

"Cih! dasar brengsek kampungan, beraninya hanya melawan perempuan saja. Maju kalau kalian berani" seru Filo.

Tanpa tunggu lama laki-laki yang memegang tongkat baseball itu langsung maju menyerang Filo.

Dia hendak menghantam kepala Filo dengan tongkat baseball itu, namun belum apa-apa dia sudah jatuh tersungkur di tanah. Filo menendang perutnya dengan sangat kuat sebelum tongkat itu menyentuh kepalanya.

Dua orang yang berdiri melihat itu terkejut, ternyata gadis kecil itu bisa bela diri.

Tanpa tunggu lama seorang yang berambut panjang berlari hendak menendang perut Filo, Filo langsung menghindar dengan menjongkokkan badannya dari serangan laki-laki itu, lalu menyikut perut pria itu dengan siku kanannya dan menendang alat vital laki-laki itu. Laki-laki berambut panjang itu berteriak kesakitan sambil memegang alat vitalnya yang ditendang Filo.

Laki-laki yang memakai anting terkejut karna melihat teman-temannya sudah tersungkur ditanah. Dia menerjang Filo dengan kakinya, sebelum mengenai Filo, Filo sudah menggeser tubuhnya lalu menendang tulang kering pria itu hingga dia jatuh kesakitan.

Dari arah selatan tempat mereka berkelahi ada mobil yang hendak lewat, mobil Will dan Kent.

"Tuan muda sepertinya ada orang yang berkelahi didepan, apakah kita akan berhenti membantunya atau kita pulang saja? " tanya Kent.

Will yang melihat seorang gadis melawan tiga pria berbadan kekar itu hanya diam.

"Jalan saja Kent, lagian sepertinya gadis itu bisa menyelesaikan tikus-tikus kurang kerjaan itu" Will berucap tanpa ragu. Will tidak tahu kalau gadis yang ada di depan itu adalah gadis yang beberapa jam lalu dia cium di toilet wanita.

"Baik tuan muda, kalau begitu kita jalan" Mobil itu mulai berjalan melewati empat orang yang sedang asik berkelahi itu.

kilat memancarkan sinarnya sekilas membuat Filo terkejut dan menutup matanya. Suara guntur menggelegar menandakan bahwa sebentar lagi akan turun hujan.

Filo kewalahan melawan tiga orang begal itu. Melihat lawannya sudah terkapar Filo bergegas berjalan menuju motornya, namun sialnya Filo terjatuh karena saat dia melewati tiga orang itu kakinya ditarik sehingga dia jatuh tersungkur ditanah.

Melihat mangsa mereka jatuh, tiga orang laki-laki itu bangun sambil meringis kesakitan, karena serangan Filo yang sangat kuat tadi masih membekas sakitnya ditubuh mereka.

"Kenapa bisa terjatuh cantik?" tanya laki-laki berambut panjang itu meledek Filo. Sambil berjalan mendekati Filo.

"Jangan berani-berani kau mendekatiku bajingan, tolooooong..." teriak Filo.

"Kau teriak sekeras apapun tidak akan ada yang menolongmu cantik, lebih baik kau nikmati saja apa yang akan kami lakukan padamu" tertawa puas didepan Filo.

Bugh... tanpa apa-apa Filo langsung meninju wajah laki-laki didepannya itu dengan sangat kuat.

"Aargghh... dasar jalang berani-beraninya kau menonjokku" bentak laki-laki itu langsung kembali mendekat ke arah Filo dan hendak mencium wajah Filo dengan paksa. Belum sempat laki-laki itu menciumnya, Filo kembali menendang alat Vital laki-laki itu untuk yang kedua kalinya.

"Arrggghh... sakit sekali" teriak laki-laki berambut panjang itu kesakitan.

"Kalian berdua kenapa hanya melihat saja, cepat hajar perempuan itu" perintahnya pada kedua temannya.

Filo yang sudah berdiri dengan kuda-kuda siap menerima serangan lawannya.

Dua laki-laki itu menyerang Filo secara bersamaan, Filo melakukan split agar serangan itu tidak mengenainya lalu dia berdiri lalu melompat dan menendang kedua tengkuk laki-laki itu dengan memutarkan tubuhnya.

Kedua laki-laki itu jatuh untuk yang kesekian kalinya. Lagi-lagi mereka dikalahkan oleh seorang gadis kecil.

Hujan mulai rintik-rintik gerimis membasahi bumi, disaat tengah malam seperti ini yang seharusnya nyaman untuk tidur-tiduran tapi berbeda dengan Filo yang masih kewalahan menghadapi ketiga begal itu.

Ilmu bela diri Filo memang tidak bisa diragukan, wajar saja jika tiga orang itu tumbang melawan Filo.

Ditempat lain
Will dan Kent sudah sampai di kediaman mereka, mereka berdua memang tinggal serumah karna itu perintah Will yang tidak bisa ditolak oleh Kent.

Will sudah selesai mandi dan mengenakan piyama handuknya, dia duduk di balkon kamarnya sambil menatapi langit yang mulai turun air.

Hujan sudah mulai deras disertai kilat guntur yang mampu meruntuhkan atap rumah. Filo segera lari cepat-cepat menuju motornya, tapi bugh... kepalanya dihantam oleh sesuatu yang keras.

Salah satu begal itu memukul tengkuk Filo dengan tongkat baseball. membuatnya terhuyung, Filo hendak kembali melawan namun tenaganya tiba-tiba sangat lemah, kejadian itu kembali berputar di kepalanya.

Mereka memukul Filo habis-habisan, ada yang menampar pipinya dengan sangat keras membuat pipi Filo menjadi memerah akibat tamparan itu.

Salahkan hujan ini yang membuat Filo menjadi lemah dan tidak bisa melawan, dia hanya mampu menangis kesakitan akibat pukulan-pukulan itu.

Dikamarnya Will mulai kembali memikirkan gadis yang berkelahi dijalan tadi, dia merasa ada yang tidak beres dengan perasaannya apalagi sekarang hujan sangat deras. Entah kenapa hatinya tergerak untuk kembali ke tempat gadis itu tadi.

Will mengenakan celana jeans hitam, kaos hitam, lalu memakai jaket kulit berwarna hitam, dia bergegas mengambil kunci motor sportnya dan datang ke garasi lalu mulai menunggangi kuda hitamnya dengan kecepatan tinggi.

Tiga pria itu sudah mulai merobek paksa baju Filo hingga menampakkan punggung mulusnya dan branya sudah terlihat oleh tiga orang itu, Filo melawan tapi usahanya sia-sia karena dia benar-benar lemah setelah hujan turun.

Tuhan tolong aku. Rintih Filo dalam hatinya.

Tiga orang itu mulai melanjutkan aksinya.

Dor.. dor... dor..!

Jangan lupa kasih vote dan likenya ya readers😇🙏

The Billionaire King of The WorldWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu