Narsis

189 6 3
                                    

"Kalian berdua kenapa diam saja" ucap Will kepada Filo dan Kent.

"Mohon maaf ya tuan muda, bisa hilangkan sedikit tidak narsisnya" memberi nasihat yang tidak mungkin diterima begitu saja oleh Will.

"Apa maksud mu aku ini sangat narsis, begitu?" tidak Terima dibilang narsis.

"Bisa dibilang begitu" menoleh ke arah lain sambil menahan tawanya.

"Biarkan saja aku narsis, asal sesuai fakta" ucap Will.

"Ya tuan muda selalu benar, kami yang bawahan diam saja" ucap Filo menyindir.

"Sadar diri juga kau" balik nyindir.

Sialan, dia balik menyindirku. Ingin ku lempar dengan sepatu saja wajahnya yang tidak tahu malu itu. Gumam Filo dalam hati.

"Tuan muda ini, ternyata selain narsis dia juga sangat sombong" membalas sindiran Will sambil tersenyum sinis, dia yakin pasti kali ini dia menang debat.

"Biar sombong asal tampan" Daebak, jawabannya tidak ada lawan.

"What the f*ck, Kamu... " Filo geram dengan jawaban Will yang singkat tapi mampu membuatnya kalah telak.

"Jangan lupakan juga, aku ini tajir dan gagah, wajar saja aku sombong jika itu sesuai fakta" Oke sepertinya kali Filo kalah telak, dia tidak punya opini lagi untuk Will.

"Kamu ini terlalu percaya diri sekali ya jadi orang" ucap Filo, dia kesal karna tidak pernah menang debat dengan Will.

"Percaya diri itu harus terlalu" jawab Will santai dikursi makannya.

"Kamu ini kenapa sih selalu punya jawaban? " tanya Filo ketus.

"Karna pertanyaanmu itu bodoh sekali sama seperti orangnya" tukas Will.

Daebak, Filo mati kutu.

"Kenapa tidak mengalah saja sih dengan perempuan" Filo berusaha untuk menang debat.

"Dengar ya, perempuan itu tidak selalu benar dan dan laki-laki itu tidak akan selalu mau mengalah" Menunjuk muka Filo sambil menatap tajam.

"Bagaimana jika kamu salah?" tanya Filo ingin memojokkan Will.

Jangan tanyakan keberadaan sekretaris Kent. Dia masih duduk ditempatnya dan setia menonton pertunjukan debat yang ada dihadapannya sekarang. Dia memilih tidak mengeluarkan suara, karna jika nanti salah kata bisa-bisa gajinya dipotong dan dia akan dikirim ke antartika oleh tuan mudanya, jadi diam adalaha pilihan yang tepat untuk keselamatan rekening dan dirinya.

"Kent, beritahukan padanya peraturan di mansion ini dan peraturan diluar jika itu bersangkutan denganku" perintah Will.

"Peraturan di mansion, pertama Tuan muda selalu benar, kedua semua ucapan tuan muda tidak boleh dilawan, ketiga jika ada yang berkhianat di mansion ini maka akan akan dihukum mati, keempat jika Tuan Muda salah kembali ke peraturan pertama yaitu, tuan muda selalu benar dan tidak pernah salah" jelas Sekretaris Kent panjang lebar kepada Filo yang hanya melongo mendengarkannya.

"Peraturan bodoh macam apa ini, jadi dia adalah pihak yang selalu benar dan selalu beruntung. Aku curiga kalau orang-orang di mansion ini semua adalah orang gila yang nyamar jadi orang waras, jadi mereka mau saja menuruti peraturan gila itu. Mana mungkinkan mereka selalu mau disalahkan kalau mereka waras" Filo protes dengan peraturan itu.

"Dengarkan dulu nona muda, kalau peraturan di luar jika bersangkutan dengan tuan muda, pertama jika bertemu dengan tuan muda jangan sok kenal sok dekat seolah-olah akrab saja, kedua jangan terlalu banyak menjilat, karna tuan muda sangat membenci penjilat dan yang ketiga jangan berani mengusik kenyamanan tuan muda. Itu adalah seluruh peraturannya dan siapa saja harus menurutinya" jelas Sekretaris Kent.

Baiklah, anggap saja dia raja didunia sehingga seluruh peraturan ada ditangannya. Batin Filo.

"Memang dia siapa, apa hubungannya denganku sehingga aku harus ikut menuruti peraturannya? " tanya Filo.

"Dia siapa itu urusan Anda mencari tahunya dan hubungan Anda dengannya adalah Anda seorang pihak yang harus mengganti kerusakan mobil kesayangan tuan muda dan tuan muda adalah korban tabrak mobil Anda" jelas Sekretaris Kent yang selalu membenarkan tuan mudanya.

"Oke, aku adalah terdakwa disini. Aku tidak mungkin menang lawan tuan yang selalu benar" sindir Filo.

"Bagus kalau kau sadar. Jika kau protes terhadap peraturannya, hal itu tidak akan membuatku mengubah peraturanku hanya karna ada orang gila yang komplain kepadaku" balik sindir dengan ucapan pedas..

Astaga mulutnya pedas sekali, bahkan jauh lebih pedas dari bon cabe level 30. Batin Filo.

" Apakah Tuan muda dan nona akan berdebat sampai sore, jika begitu saya akan kembali kekamar untuk mendinginkan otak saya yang sudah pusing dengan tidur yang nyenyak " ucap sekretaris Kent.

"Diam kamu" ucap Filo dan Will bersamaan kepada sekretaris Kent.

"Baiklah saya diam bahkan sampai telinga saya konslet nanti saya akan tetap diam" ucap sekretaris Kent pasrah akan keadaan.

"Sepertinya hari ini kita sudahi dulu perdebatannya, aku lelah berdebat denganmu yang sudah pasti kalah, karna kau tidak akan mungkin menang debat denganku jika aku masih meladeni mu hingga sore nanti" Ucap Will.

"Kau pikir aku tidak capek berdebat denganmu? sangat capek tau melawan orang yang katanya selalu benar" kata Filo kepada Will.

"Baiklah. Dan untuk pilihan mati mu tadi aku akan memikirkan maksud mati dengan cara yang aesthetic itu. Agar nanti jika aku ingin membunuhmu aku akan menepati keinginanmu itu" tukas Will sambil mulai bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu mansion diikuti sekretaris Kent dibelakangnya.

Huh! untungnya dua robot itu telah pergi, ternyata berdebat dengan psikopat sepertinya mampu menguras tenagaku, lebih baik aku kembali untuk berendam lagi dikamar, setelah itu baru aku pulang. Gumam Filo.

Lalu berjalan menaiki tangga menuju kamarnya dan langsung masuk ke kamar mandi untuk berendam.

Di dalam mobil

"Kent, bagaimana keadaan suruhan Nike itu?" tanya Will serius.

"Dia masih aman di Markas Latin Kings tuan,  tinggal menunggu tuan memberi pelajaran saja kepadanya" jawab Sekretaris Kent tidak kalah serius.

Dua orang yang tadinya terlihat bodoh didepan Filo sekarang sudah kembali ke sifat aslinya, jika mereka berdua sudah sangat serius sudah dipastikan ada hal yang sangat penting yang mereka bahas.

"Malam ini aku akan kesana menemuinya sekaligus mengantarnya kepada Tuhan" ucap Will sambil menyeringai dengan sinis seolah-olah ingin menerkam mangsa yang sudah sangat lama dia idamkan.

Sekretaris Kent sama halnya, baginya melihat orang yang menghembuskan nafas terakhir dihadapannya adalah tontonan menarik yang tidak boleh dilewatkan, menunggu detik-detik kematian itu adalah kesenangan tersendiri bagi dia dan tuannya itu.

Di Mansion

Filo sudah selesai dengan acara berendamnya, lalu dia hanya menggunakan pakaian kasual yang dibelikan Will dengan harga selangit itu. Dia tidak berkemas karna dia tidak punya barang untuk dikemas, saat dibawa kesini hanya dengan tas selempang dan pakaian kerjanya.

"Baiklah sekarang aku berangkat, selamat tinggal rumah penjara" melambaikan tangannya lalu menuju mobil yang sudah siap mengantarkannya sesuai perkataan Will.

Jangan lupa kasih vote dan likenya ya readers biar authornya semangat buat up🙏🙏

The Billionaire King of The WorldWhere stories live. Discover now