Bryan Jasson Light

225 9 0
                                    

Interlaken, Swiss

Seorang pria tengah duduk santai di balkon kamarnya menikmati pemandangan indah di Kota Interlaken.

Interlaken, kota itu terhampar di antara dua lembah kaki-kaki Gunung Eiger dan Mönch. Di antara dua puncak gunung, yang termasuk rangkaian pegunungan Alpen, itu tampak pula top of Europe Jungfaujoch yang terkenal.

Kecantikan kota tempat wisata di Swiss, Interlaken, tak juga pupus oleh waktu. Dua danau, Thun dan Brienz, akrab mengapit kota tempat wisata di Swiss ini. Warnanya membiru dibercaki warna putih yang memantul dari gunung-gunung.

Siapa yang berani menolak pesona Kota Nirwana ini untuk tempat liburannya.

Begitu juga dengan Bryan Jasson Light, pria berambut hitam, tatapan mata tajam, dan tubuh yang jangkung disertai dengan ukiran wajah yang sangat sempurna.

Setelah memerintahkan pembunuh bayaran untuk membunuh kekasih dari sepupunya yang juga berstatus sebagai musuh bebuyutannya. Bryan melarikan diri sejauh mungkin sampai menutup semua koneksi tentangnya agar tidak ada yang berhasil melacaknya terutama Will, orang yang sangat dia hindari namun sangat ingin dia hancurkan.

Ketika aku benar-benar sudah menyusun rencanaku secara matang, aku akan menghancurkanmu Will dan aku yakinkan kali ini aku akan mengalahkanmu. Bryan

Entah dendam apa yang dia punya kepada sepupunya itu. Tapi yang pasti sangat besar sehingga mampu membuat dia dan sepupunya itu bisa saling membenci satu sama lain.

Dalam hidupnya Bryan tidak pernah bisa mengalahkan Will dari segi manapun, baik itu ketampanan baik pun dari segi materi yang jelas-jelas Bryan tidak bisa menyaingi kekayaan seorang miliarder itu. Namun satu hal yang sama-sama sudah tidak mereka berdua miliki, yaitu kedua orang tua. Mereka sudah sama-sama menjadi anak yang tumbuh tanpa perlindungan orang tua mereka didunia yang keras ini.

Tidak hanya untuk bersembunyi dari Will, Bryan juga mencari tempat yang nyaman untuk dinikmati. Bersembunyi bukan berarti tempat yang gelap dan kumuh seperti tikus pilihan yang dijatuhkan Bryan. Dia justru memilih tempat yang sangat berbanding terbalik tempat itu. Pilihannya jatuh pada Kota Nirwana yang ada di Swiss itu, bersembunyi bukan berarti harus menyiksa dirinya ditempat yang pengap. Otaknya juga perlu refreshing untuk mencari inspirasi untuk menghancurkan musuhnya, yaitu sepupunya sendiri.

Jika aku tidak bisa mendapatkannya jangan harap orang lain bisa memilikinya. Jika dimiliki maka pemilik itu harus aku, jika tidak tidak ada satupun orang yang akan jadi pemilikmu.

Masih menerawang jauh pikirannya mengingat tentang kejadian masa lampau yang mampu membuatnya sangat membenci sepupunya itu.

Memandang keindahan Sungai Aare yang menghubungkan dua danau yang membelah kota, menambah syahdunya Interlaken. Bangunan-bangunan rumah, pertokoan, hotel yang tertata rapi, ataupun kapal yang mengitari Danau Thun ibarat lukisan pemandangan.

Sekarang satu-satunya caraku menenangkan diri dari pikiran kacau ini yaitu hanya liburan dengan kedok bersembunyi. Memikirkanmu hanya akan membuat pikiranku menjadi frustasi.

Bagi Bryan menikmati pemandangan kota sambil minum wine mampu membuat otak menjadi lebih segar.

"Permisi Tuan, ini ada telepon dari tuan Nike, salah satu bawahan kita yang ada di Irlandia" Sekretaris Joy langsung menyerahkan ponselnya kepada Bryan.

"Ada urusan apa kau menghubungiku?" tanyanya to the point tanpa basa basi.

"Tuan, saya sudah berhasil menipu Tuan Will dengan menjual Senjata imitasi yang kami buat, untuk menggoyahkan bisnis senjata ilegalnya" Nike menjelaskan maksudnya panjang lebar kepada Bryan, Tuannya yang sudah menolongnya dari kebangkrutan.

"Bagus, tidak sia-sia aku menolongmu dulu. Sekarang buat bisnis senjata jauh lebih goyah akan kita bisa dengan mudah meruntuhkan bisnisnya itu, tidak perlu tergesa-gesa. Hancurkan secara perlahan saja" Tersenyum sinis, merasa rencananya kali ini untuk menghancurkan Will benar-benar akan berhasil walaupun harus menunggu dalam waktu yang sangat lama.

"Tentu saja tuan" balas Nike.

Tanpa mereka ketahui, Sekretaris Kent sudah mengetahui hal tentang senjata imitasi itu.

Bryan langsung memutuskan telepon itu dan menyerahkan ponselnya kepada Joy.

"Joy, jangan lupa memperkuat keamanan kita agar tidak mudah dilacak oleh si bajingan itu. Aku tidak mau liburanku terganggu" perintahnya.

"Sistem kita sudah saya perkuat tuan, saya jamin tidak akan ada yang bisa melacak keberadaan kita sekarang" Ucap Sekretaris Joy.

"Apakah kau berhasil menembus sistem keamanan LK Group? " Bryan menanyakan bagaimana perkembangan dari perintahnya yang satu itu.

"Maaf tuan, untuk saat ini kita masih belum bisa menembus sistem LK Group, karna Sekretaris Kent sudah benar-benar sangat mewanti-wanti akan adanya serangan dari sistem lawan. Sistem yang dibuat sekretaris Kent benar-benar sangat kuat, bahkan perlu banyak-banyak berpikir untuk menembus sistem itu. Jangan lupa tuan, Sekretaris Kent adalah Hacker terbaik yang diakui oleh seluruh negara di dunia. Jadi tidak heran jika kita sangat kesulitan untuk menghancurkan sistem yang dibuatnya dengan sangat teliti dan mampu menjebak siapa saja yang ingin menembus sistem miliknya" Joy menjelaskan semua hal tentang keahlian Kent kepada tuannya.

Sekretaris sialan itu benar-benar sangat menjadi penghalang untukku menghancurkan Will!  Umpat Bryan.

Dia memang mengakui kehebatan Sekretaris Kent, bahkan dia sangat mengagumi keahlian Kent. Namun, karna Kent adalah tangan kanan bagi Will yang menjadi batu penghalang untuknya. Dia harus memutar otak untuk mencari cara agar bisa menyingkirkan Kent walaupun kemungkinannya sangat tipis, setipis satu lembar kertas dari seribu halaman buku.

Dan dia juga tidak melupakan orang yang berdiri dibelakang Kent. Orang yang membuat Kent menjadi Sekretaris yang sangat berdedikasi. Willdern lah orang yang dimaksud. Kent saja sudah sangat susah untuk dihadapi apalagi gurunya, yaitu Willdern Petrav.

"Kalau begitu jangan berhenti sampai para hacker itu berhasil menembus sistem LK Group" perintahnya tidak mau menerima kegagalan. Karna dia sudah lelah gagal berkali-kali dari Will.

"Kami akan mengusahakannya tuan" jawab Sekretaris Joy. Bergegas keluar untuk menyelesaikan tugasnya.

Will, sekretarismu itu benar-benar sangat mengganggu setiap rencanaku. Bryan.

Bryan sempat menyuap sekretaris Kent agar mau berpaling dan bekerja padanya. Tapi sayang, sekretaris itu benar-benar sangat setia kepada Will. Bahkan Bryan sudah memberikan tawaran yang menggiurkan seperti membagi setengah dari kekayaan yang dimilikinya, namun ditolak mentah-mentah oleh sekretaris Kent.

"Untuk kali ini aku tidak akan membiarkan Sekretaris itu mencium rencanaku, rencana-rencanaku sebelumnya selalu gagal, sekarang aku tidak mau digagalkan lagi olehnya" gumam Bryan.

Nikmatilah waktumu sepuasnya Will, karna detik-detik itu akan hilang karna aku segera menghancurkanmu, hahaha. Tertawa puas seakan-akan dia sudah berhasil mengalahkan Will si Raja Miliarder itu.

Jangan lupa kasih vote dan likenya ya readers 🙃🙏

The Billionaire King of The WorldWhere stories live. Discover now