Tentang Darren

188 7 0
                                    

Aku rindu sangat merindukanmu sayang. Darren

RS National University Hospital, Singapore

Terbaring seorang pria di brankar, dengan wajahnya yang putih pucat serta tatapan matanya yang nampak sendu seperti sudah tidak punya semangat hidup, yang mampu membuat siapa saja yang melihatnya meras iba dengan penampilannya yang seperti itu.

Darren yang diketahui orang-orang setelah diwisuda dia dilarikan ke RS Singapura untuk melakukan pengobatan. Darren mengidap penyakit yang sangat kecil kemungkinannya untuk sembuh dan besar kemungkinan untuk mati, yaitu Kanker otak stadium 4 (stadium akhir).

Padahal sudah sering diingatkan dokter agar jangan terlalu banyak beraktivitas diluar. Tapi Darren tidak mendengarkan kata-kata dokter.

Darren ingin untuk sisa hidupnya menemani dan menjaga sang kekasih sampai lulus kuliah dan diwisuda. Setidaknya dia masih berguna sebelum meninggalkan dunia ini.
Darren memang sakit, tapi Filo tidak tahu akan hal itu, Darren menyembunyikan penyakitnya dari Filo agar kekasihnya tidak merasa sedih dan khawatir dengan keadaannya.

Darren POV

"Fill, gimana kabar kamu sekarang?" Berbicara sendiri seolah atau teman bicara untuk menyampaikan seluruh keluh kesahnya.

"Maafin aku yang udah ninggalin kamu, aku gak mungkin biarin kamu punya pacar yang penyakitan kaya aku. Bukannya membahagiakan kamu, aku malah akan menyusahkan kamu. Ini udah pilihan terbaik buat kita. Makasih buat waktu yang udah kamu isi dengan cinta dalam hidup aku. Gimana mungkin aku rela lihat senyum kamu pudar hanya karna tau aku punya penyakit mematikan. Aku harap kamu bakal benci sama aku, supaya saat aku pergi nanti kamu tidak akan merasa kehilangan. Semoga kamu bisa jaga diri baik-baik setelah aku pergi nanti." Air keluar dari kedua sudut matanya, sambil menatap ke langit-langit kamar rawatnya. Ya Darren menangis dengan kenyataan hidupnya ini, disaat orang-orang bisa tersenyum bahagia sedangkan dia malah menghabiskan waktunya untuk terus berbaring di ranjang rumah sakit.

Tubuh dulu tegap dan gagah kini sudah tidak nampak lagi. Sekarang yang ada hanyalah Darren yang kurus kering dengan rambut yang sudah mulai rontok satu persatu dan sekarang hanya menggunakan topi kupluk untuk menutupinya. Senyum manis yang dulu terus terpatri dibibirnya kini telah pudar. Yang ada sekarang hanyalah wajah sendu seakan-akan sudah pasrah akan garis takdir Tuhan untuknya.

Di tempat lain

Filo telah bangun dari tidurnya setelah melewati berbagai mimpi dan ada satu mimpi yang mampu mengusik pikirannya, Darren.

Dia bermimpi bertemu dengan Darren yang menggunakan pakaian serba putih mengucapkan selamat tinggal padanya. Hal itu membuat perasaan Filo menjadi tidak karuan, yang ada di dalam pikirannya 'apa maksud dari mimpi itu'.

"Ya sudah lah gak usah dipikirin,  mimpi kan cuma bunga tidur" Berusaha menenangkan dirinya agar tidak terlalu memikirkan hal yang tidak-tidak.

Masuk ke kamar mandi untuk berendam menetralkan pikirannya. Filo memasukan aromaterapi lavender ke dalam bathup kemudian masuk ke bathup dan merendamkan tubuhnya.

15 menit Filo berendam lalu dia keluar dengan hanya menggunakan handuk yang hanya menutupi sampai atas lututnya.

"Oh my my my" Keluar sambil menyanyikan lagu Boy with Luv tanpa menyadari kalau ada satu pasang mata yang memperhatikannya dari tadi.

"Aaaaaaaa..... " Filo kaget dan sampai melompat ditempat saat melihat ada orang lain dikamarnya.

Will duduk di sofa sambil posisi kaki kiri diatas kaki kanan dan tangannya melipat di dada, menatap tajam ke arah Filo yang hanya menggunakan handuk.

Damn it! kenapa dia hanya memakai handuk. Batin Will

"Ka ka kamu kenapa ada disini? kenapa bisa masuk? " tanya Filo gugup sambil memegang erat handuknya adar tidak melorot.

"Kenapa aku bisa di sini itu terserah aku, ini kan rumahku jadi aku bebas mau kemana saja yang aku mau" menyeringai.

"Iya aku tahu ini rumahmu dan aku hanya numpang, tapi kan tidak harus masuk sembarangan apalagi ini kamar cewek, dasar psikopat mesum" umpatnya pada Will.

Will berjalan mendekati Filo sampai Filo berjalan mundur dan terhenti karena ada tembok dibelakangnya.

Kenapa harus ada tembok sih.

"Kenapa kau bisa wangi sekali" Mendekati Filo dan mencium tengkuk Filo karena aroma tubuh Filo sangat memabukkan baginya.

"Tolong hentikan tuan muda, ini geli tau" Ucap Filo sambil berusaha mendorong Tubuh Will.

"Salah siapa kau menggodaku hanya dengan menggunakan handuk keluar dari kamar mandi. Mana mungkin  aku melewatkan sarapan pagi yang satu" bisiknya lirih sambil terus mendengus di ceruk leher Filo.

"Kau kira aku ini makanan, sehingga kau mau menyantap ku" Filo merutuki dirinya yang hanya menggunakan handuk itu.

"Iya, kau nampak sangat lezat dimataku sekarang" menghentikan aksinya lalu menatap mata gadis itu.

Mata ini kenapa menatapku seperti itu sih, aku jadi sesak napas nih. gumam Filo dalam hati.

Kini benda kenyal itu menempel dibibir Filo, lagi lagi Will menciumnya, dia sangat kecanduan dengan bibir itu. Filo yang merasakan benda hangat itu menyentuh bibirnya refleks langsung memejamkan matanya, dia terbawa suasana dengan ciuman Will yang lembut itu.

Beberapa detik Will melepaskan tautan bibir mereka.

"Bibir ini sangat manis, aku menyukainya" ucap Will lirih yang terdengar seksi ditelinga Filo.

Filo masih melongo dengan kejadian barusan, kenapa bisa-bisanya dia tidak menolak ciuman itu dan malah terbawa suasana.

"Keluar sana" Tanpa aba-aba Filo langsung mendorong tubuh Will keluar dari kamar lalu langsung mengunci kamarnya.

"Hey nona, aku hanya ingin mengajakmu sarapan, jika sudah memakai pakaian segera turun" perintah Will lalu langsung meninggalkan kamar Filo.

"Huh, gila kali tuh orang. Udah masuk tanpa permisi dan main nyosor aja" masih memaki Will dengan penuh kekesalan.

Filo langsung membuka lemari dan memilih pakaian santai untuk ia kenakan, setelah semua selesai Filo langsung turun untuk sarapan.

Menarik kursi untuk duduk, dimeja itu sudah ada dua patung 'eh maksudnya dua orang' habis kayak patung sih ekspresi mukanya datar gitu.

Melirik ke arah Filo, tak lama suara denting sendok berbunyi, semua sibuk dengan sarapannya masing-masing. Kini mereka telah selesai sarapan.

Mata Will dan Filo bertemu, Filo langsung menundukkan kepalanya menghindari tatapan itu, mengingat kejadian tadi pagi yang membuat mukanya jadi merona.

Sedangkan  Will seperti biasa, santai-saja seolah-olah tidak ada yang terjadi.

Kent yang melihat dua orang itu hanya kebingungan. Apa yang terjadi pada mereka, Kira-kira itu yang ada dipikiran sekretaris Kent.

Ah.. memikirkan mereka berdua hanya membuatku pusing, yang satu kaya kucing malu-malu sedangkan yang satu kaya singa yang santai tapi menakutkan. Batin Kent.

Visual Darren
Hati-hati diabetes

Jangan lupa kasih vote dan likenya ya readers🙏🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa kasih vote dan likenya ya readers🙏🙏

The Billionaire King of The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang