Nasi goreng

222 9 1
                                    

Keesokan harinya filo sudah siap dan meletakan tas yang berisi barang-barang yang penting baginya menurut perkataan Will.

Sebelum berangkat, Filo melaksanakan rutinitas paginya, yaitu sarapan. Sarapannya cukup sederhana, hanya nasi goreng dan jus jeruk. Banyak keluarganya yang heran dengan selera Filo, disaat anggota keluarganya yang lain menyukai sarapan khas Rusia, tapi dia malah menyukai makanan yang bisa dikatakan makanan khas Indonesia.

Kadang Key mengejek kalau Filo itu anak orang hilang yang dipungut sama orang tuanya saat bayi. Jawaban Filo hanya satu, dia mengatakan bahwa orang seperti dirinya itu Limited Edition di negara mereka.

Asal mulanya menyukai nasi goreng ya cukup sederhana, saat dia kuliah di Amerika dia mempunyai teman orang Indonesia dan temannya itu sering membawa bekal nasi goreng. Saat pertama kali Filo mencicipinya dia bilang itu biasa saja, bahkan bilang kalau makanan ini sangat tidak enak sekali dan setelah makin lama sering makan nasi goreng, Filo malah jadi ketagihan dengan nasi goreng itu, bahkan dia sampai meminta resep nasi goreng kepada temannya.

Tinn.. tin..
Mendengar suara klakson mobil membuat Filo menghentikan aktivitas makannya dan berjalan menuju pintu depan.

Ternyata dia benar-benar datang menjemputku rupanya.

"Heyy kau.. lama sekali keluarnya" teriaknya dari dalam mobil.

"Aku itu sedang sarapan, lebih baik tuan muda tunggu di dalam saja dulu" menawarkan ajakan masuk kepada Will.

Tidak tunggu lama tuan muda itu sudah turun dari mobilnya dan berjalan menuju kontrakan kecil milik Filo.

Kata pertama saat dia memasuki kontrakan itu 'Kecil' ya kontrakan ini sangat kecil ukurannya bagi seorang miliarder sepertinya.

"Jadi ini kontrakan yang kau maksud itu?" tanyanya sambil matanya menelusuri seluruh bagian dari interior kontrakan Filo.

"Iya benar" menjawab ala kadarnya.

"Ini tidak lebih layak dari gudang yang ada di mansion ku" Mulut pedasnya kembali berkoar-koar.

"Tuan muda kalau mau menghina jangan di depan pemiliknya" kata Filo.

"Berkata di depan mu secara langsung lebih baik, daripada harus bicara dibelakang, mana mungkin kau bisa mendengarnya" masih santai menjawab.

Aku lupa kalau dia punya seribu jawaban saat aku hanya punya satu pertanyaan. batin Filo

"Ya sudah lah. Lebih baik mengalah dan diam saja, bicara dengan tuan muda hanya bisa membuatku stress" jujur dengan perkataannya.

"Aku belum selesai introspeksi gudang versi kontrakan ini" ucap Will blak-blakan.

Apa dia bilang, gudang versi kontrakan? sekumuh itu kah kontrakan ku. pikir Filo dalam hati.

"Iya yang kau pikirkan benar. kontrakanmu ini sangat kumuh, bahkan untuk bernafas disini pun benar-benar sulit" mulut pedas Will tidak henti-hentinya mengomentari kontrakan Filo.

"Kenapa kau bisa tau apa yang aku pikirkan, apa jangan-jangan tuan muda ini benar-benar dukun versi psikopat" menuding Will dengan tuduhan yang tidak masuk akal menurut pendengaran Will.

"Kamu kalau masih mau hidup, lebih baik diam" ucap Will.

Filo bungkam, dia takut saat mendengar Will berucap begitu. Sudah dua kali nyawanya hampir mau dilenyapkan oleh psikopat itu. Jadi pilihan terbaiknya sekarang adalah diam.

"Kau lambat sekali, memangnya apa yang kau makan itu?" tanya Will penasaran dengan apa yang dimakan Filo.

"kenapa diam saja" bentak Will.

"Kan tadi kau yang menyuruhku diam" ucap Filo.

Daebak! ucapan Filo membuat Will merasa menjadi terdakwa di persidangan.

"Tapi setidaknya saat aku tanya kau harus jawab, kalau kau tidak mau mati" melemparkan ultimatumnya pada Filo.

Apa-apaan ini! diam tidak boleh bicara tidak boleh. Jadi aku harus apa agar dia tidak marah-marah terus. gumam Filo dalam hati.

"Kan tadi tuan muda tanya aku makan apa, jadi yang aku makan sekarang adalah nasi goreng spesial" ucap Filo mengalihkan pembicaraan, agar ancaman matinya ditunda dulu.

"Apakah tidak salah? yang kulihat makanan yang kau makan itu seperti makanan kucing" kata Will.

"What? makanan kucing?" Filo menganga mendengar perkataan Will.

"Ternyata selain tinggal di kontrakan yang aneh kau juga makan makanan yang aneh" kata Will

"Wah.. wah.. wah.. mulut Anda pedas sekali ya Tuan Muda, melebihi samyang dimakan dengan boncabe level 30" Filo sangat geram dengan Will, sejak kedatangannya tadi tidak bisa berhenti mengomentari kontrakan Filo.

"Mulutku pedas itu urusanmu, intinya aku bicara apa adanya" ucapnya.

Copas kata-kata dari mana dia. batin Filo

"Tapi yang saya makan ini bukan makanan kucing, ini makanan manusia, And saja yang tidak tahu kalau ada makanan seperti ini" kata Filo.

"Orang sepertiku memang tidak tahu dan tidak mau tahu soak makanan aneh itu" jawab Will.

"Tapi ini bukan makanan aneh, kalau tidak percaya coba saja" menyodorkan piringnya ke hadapan Will.

Will mengernyitkan dahinya melihat makanan yang Filo sodorkan.

"Apa kau yakin ini bisa di makan, aku khawatir setelah makan ini aku akan keracunan" kata Will.

Tanpa aba-aba Filo langsung menyendok nasi itu dan memasukannya ke mulut Will. Will diam sejenak.

Delicious! kenapa bisa seenak ini. batin Will

"Bagaimana, apa rasanya enak?" bertanya meminta pendapat.

"tidak enak" ucapnya singkat padat jelas.

Will berbohong kalau makanan itu tidak enak, karna dia gengsi jika harus mengakui rasanya enak setelah dia menghina makanan itu tadi.

"Tidak enak apanya, ini enak kok. Atau jangan-jangan lidah Anda yang gangguan?" bertanya hal seperti itu, lupa kalau dia sedang bicara dengan siapa.

"Bilang sekali lagi ku kirim kau ke akhirat" ultimatumnya.

"Yaudah lah, lebih baik aku habiskan makanan ini dulu" suapan demi suapan masuk ke dalam mulut Filo.

Will yang melihat itu hanya menelan ludahnya, dia menyesal karna bilang itu tidak enak, padahal sekarang hatinya meronta-ronta ingin makan nasi goreng. Karna gengsinya yang terlalu tinggi terpaksa dia harus menahan diri.

Filo telah selesai dengan sarapannya. Kini mereka berdua sudah mulai memasuki mobil Will dan meninggalkan lingkungan kontrakan Filo.

Hening, itulah sekarang yang terjadi dalam mobil Will.

Filo memecahkan suasana hening dengan bertanya.

"Tuan muda apakah sekarang kita langsung ke kantor?" tanya Filo

"Duduk dan diam saja" jawab Will datar.

Ok aku salah bertanya kepadanya. gumam Filo.

"oh iya tuan muda, ada satu hal yang sangat ingin aku tanyakan padamu" ucap Filo

"Apa? " tanyanya singkat.

"Dari awal pertama kita bertemu aku sama sekali belum tahu siapa nama tuan muda" kata Filo.

"Apa pentingnya namaku untukmu? " bertanya

"Saya ini karyawan Anda loh, masa karyawannya tidak tahu nama bosnya" bicara apa adanya.

"Namaku adalah... "

hanya pemberitahuan!!
*Maaf kalau banyak yang bingung sama kata-kata Filo yang kadang bilang saya atau aku, author menyesuaikan perkataannya dengan situasi pada novel*

Jangan lupa kasih vote dan likenya ya readers 🙏🙏

The Billionaire King of The WorldWhere stories live. Discover now