Raja Bisnis

199 6 0
                                    

Will berjalan menapaki lobi perusahaan dengan aura intimidasi yang sudah menjadi cirinya yang sering dijuluki sebagai psikopat gila itu.

Diikuti dengan Sekretaris Kent yang selalu setia menemaninya itu.

"Kent serahkan laporan tentang akuisisi perusahaan Nike Group" Sekretaris Kent berjalan sambil menjelaskan tentang akuisisi perusahaan yang ada di Irlandia itu, padahal perusahaan itu bukanlah perusahaan besar yang menghasilkan banyak keuntungan, tapi tuannya itu malah mengakuisisi perusahaan kecil seperti itu.

Sepertinya Sekretaris Kent sudah bisa membaca rencana tuannya tentang orang yang sudah berani menipunya dengan senjata imitasi itu.

Will tidak mungkin melepaskan musuhnya semudah itu, perlu ada timbal baliknya jika sudah berani mengusikknya.

Berjalan dengan tubuh yang tegap sambil fokus membaca kertas dalam map coklat itu. Membuat kharismanya benar-benar sangat menghipnotis setiap orang yang dia lewati. Jiwa bisnisnya sangat tidak bisa disembunyikan. Bahkan tidak sedikit orang yang memuji sosok itu, bahkan seluruh dunia membanjirinya dengan pujian yang bukan anya sekedar pujian melainkan sesuai fakta yang dimilikinya. Tapi satu hal yang dia heran, gadis itu bahkan tidak tahu dia siapa, sungguh ironis.

Will dan sekretaris Kent telah sampai di Lift khusus CEO. Lift berhenti di Lantai 30, lantai tertinggi dari Gedung yang kokoh itu, dari lantai itu disuguhi pemandangan Kota London yang sangat indah, membuat siapa saja yang bekerja menjadi bersemangat.

"Kent apa schedule ku hari ini? " tanyanya pada Kent.

"Hari jam 12:00 ada meeting dengan Klien dari Amerika untuk membahas tentang investasi di bidang Forex dan pada pukul 13:30 meeting dengan klien yang berstatus sebagai peneliti untuk bisnis Brain Organoids" Jelas sekretaris Kent.

Bagi yang tidak paham!!
(Bisnis forex adalah aktivitas mencari keuntungan dengan memperjualbelikan mata uang asing (valuta asing/valas) secara online. Pelaku bisnis Forex berasal dari seluruh dunia dan terdiri dari bermacam-macam kalangan. Ada perusahaan besar, bank-bank multinasional, bank-bank sentral, dan lain sebagainya. Namun Will adalah salah satu pelaku bisnis yang baling terkenal)

(Para peneliti di Institute of Molecular Biotechnology and Massachusetts General Hospital telah mengembangkan sebuah prosedur baru untuk membangun brain organoids dibawah naungan LK Group untuk para peneliti dari seluruh dunia. Penelitian ini memungkinkan mereka untuk merubah sel-sel kulit menjadi sel-sel induk sehingga sel tersebut bisa ditransformasikan menjadi gumpalan neuron di otak. Dengan melakukan penelitian ini, ilmu medis di masa depan dapat melakukan upaya yang potensial untuk menanggulangi gangguan neurologis seperti penyakit gangguan jiwa dan Alzheimer.)

 "Baiklah, siapkan semua materi untuk meeting nanti siang" Sekretaris Kent langsung menjalankan tugasnya.

Tidak heran Will dijuluki sebagai raja bisnis yang diakui oleh seluruh dunia. Dia menguasai semua bisnis besar di dunia, dengan bermodalkan otak jeniusnya yang IQ-nya mencapai 270 itu benar-benar sangat luar biasa. Will lulus dengan gelar Grandmaster pada usianya yang baru 10 tahun. Entah apa yang dia lakukan pada masa Golden Age nya. Yang pasti Will adalah orang yang pintarnya melebihi batas kemampuan manusia. Jadi wajar saja jika dia menguasai semua ilmu bisnis dengan mudah.

30 menit sebelum berangkat ke kantor..

Will, Filo dan sekretaris Kent sarapan bersama-sama di meja makan. Tidak ada yang mengeluarkan sepatah katapun, hanya suara sering sendok yang terdengar dipagi itu.

"Hari ini aku akan pergi kekantor jadi kau tetap dirumah sampai kau benar-benar pulih baru aku akan mengizinkanmu pulang ke kediaman mu, yang entah itu layak dihuni atau tidak" Will mengeluarkan suara setelah mereka semua menyelesaikan sarapannya.

Bicara ya bicara saja, tapi jangan menghina. Dasar orang kaya. Umpat Filo dalam hati.

"Tapi aku harus pulang pagi ini, karna malam nanti aku akan kembali bekerja. Aku tidak mau dipecat karna baru masuk kerja sudah bolos" jawab Filo dengan nada rendah.

"Yasudah berhenti saja dari pekerjaanmu itu, aku masih bisa memberimu makan" berucap dengan muka datar.

"Tapi aku kan harus bekerja untuk membayar hutangku padamu, kan kita sudah sepakat di toilet semalam" Filo langsung menutup mulutnya karena merasa sudah keceplosan ketika berbicara, dia lupa kalau di meja makan masih ada orang lain yang dia tahu adalah asisten dari pria tampan bermata hazel itu.

Padahal tanpa dia menyembunyikan sesuatu, sekretaris Kent sudah tahu apa maksud dari pembicaraan gadis itu. Karna ulahnya lah yang mengosongkan toilet wanita agar tuannya dengan mudah berbicara dengannya. Tapi Filo tidak tahu akan hal itu, yang dia tahu didalam toilet wanita semalam hanya ada dia dan Will.

"Karena aku pria sejati yang menepati janjinya aku sudah mengijinkanmu untuk bekerja. Tapi kau tidak menepati janjimu untuk tidak berbicara dan dekat dengan laki-laki lain selain aku maupun itu Sekretaris Kent kau tidak boleh sembarang mendekatinya" mengingatkan kembali ultimatumnya kepada Filo.

Kenapa jadi aku yang kena tuan. gumam Kent lirih dalam hati karna namanya disebutkan dalam obrolan pagi yang memuakkan ini.

"Bukan kehendakku untuk dekat dengan tiga anj*ng itu. Kamu tahu ini adalah kecelakaan, aku mana rela disentuh oleh laki-laki asing"

Terutama kau. lanjutnya dalam hati.

"Tapi intinya sama saja kau dekat dengan mereka, padahal ku lihat kau bisa mengalahkan mereka bertiga saat itu, tapi kenapa kau tiba-tiba bisa dan berakhir dengan tubuh lemah di jalan. Apa kau sengaja membiarkan tubuhmu dinikmati oleh mereka, hah?" Will membentak Filo dengan sangat keras.

Filo kaget mendengar bentakan itu, dia berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh. Jadi Filo segera berlari tak tentu arah meninggalkan meja makan. Asal jangan melihat psikopat kejam yang baru saja membentaknya.

Will hanya menatap kepergian Filo tanpa berniat untuk mengejarnya, dia tidak peduli jika gadis itu nangis darah. Dia jelas sangat marah saat melihat miliknya disentuh orang lain.

Tanpa mencari keberadaan Filo, Will langsung berjalan menuju mobilnya untuk segera ke kantor.

Hati Will memang seperti batu, tidak punya belas kasihan sama sekali. Bahkan saat seorang gadis menangis karnanya dia bahkan merasa tidak terjadi apa-apa.

Hatiku sudah tidak punya empati, jadi ingin bunuh anak di depan orang tuanya pun aku tidak akan pernah merasa kasihan, karna rasa empati itu sudah pergi dengan saat kepergian orang tuaku dulu. Karna aku tahu orang tuaku tidak akan mati semudah perkiraan orang-orang yang hanya kecelakaan semata. Dibalik kecelakaan itu ada orang yang melakukannya dan Will tahu siapa itu, hanya saja dia memilih waktu yang tepat untuk membalas semuanya.

Jangan lupa kasih vote dan likenya ya readers 🙏🙏

The Billionaire King of The WorldWhere stories live. Discover now