•BAGIAN 5•

827 109 15
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan Juhyun bergerak untuk membuka pintu rumahnya, hanya ini lah satu satunya peninggalan kedua orang tua Juhyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan Juhyun bergerak untuk membuka pintu rumahnya, hanya ini lah satu satunya peninggalan kedua orang tua Juhyun. Syukurlah mereka masih bisa memiliki tempat tinggal meskipun tidak sebagus yang kalian bayangkan.

Pandangan mata Juhyun kini mengarah pada kakaknya yang sedang menonton tv, rambutnya acak acakan seperti baru bangun tidur di jam sore ini.

"Bagaimana tadi malam?"

Yunho menguap dan menatap adiknya, ia melebarkan senyumannya dan memberikan Juhyun ibu jarinya.

"Tidak usah memikirkan Oppa, kau fokus sekolah saja. Biaya untuk mu ke jenjang perguruan tinggi juga sudah terkumpul selama 4 tahun." ucap Yunho memperlihatkan senyumannya.

Juhyun tahu, dilubuk paling dalam kakak nya dia juga ingin merasakan kebahagiaan dan hal yang dia inginkan terkabul. Gara-gara dirinya Kakaknya harus mengambil cuti kuliah. Juhyun tidak tahu apakah sudah tidak berlaku lagi karena tahun ini Kakaknya genap memutuskan kuliahnya 3 tahun.

"Tidak usah memikirkan ku Oppa, aku bisa mencari uang sendiri,"

Yunho berdiri dan raut wajahnya menegang, "Yang terpenting biaya sekolahmu sudah Oppa penuhi, sekarang Oppa harus memenuhi kebutuhan yang lain. Kau fokus belajar saja, supaya bisa mengganti uang Oppa saat kau sudah kerja nanti. Bagaimana?"

Juhyun menghela nafas dan masuk kedalam kamar. Ia menangis dalam diam, tidak tahan melihat Kakaknya yang berlagak kuat dihadapannya.

Seandainya saja orang tuanya tidak meninggal 4 tahun yang lalu...

Seandainya saja orang tuanya tidak tertabrak...

Seandainya saja mereka dari keluarga yang kaya...

Mereka tidak harus berjuang sekeras ini. Terkadang Juhyun merasa jika kehidupannya sangat sial, tetapi disatu sisi ia masih sangat bersyukur masih memiliki kakak yang mau menanggung semua biaya hidupnya.

'Jika seperti ini, tugasku hanya belajar dan terus belajar. Aku tidak ingin mengecewakan Yunho Oppa.'

Di lain sisi, Kyuhyun memasuki rumah besarnya dan menatap wanita tua di ruang tamunya.
Dia adalah Ibu tiri Kyuhyun.

"Sudah ku bilang jangan merokok didalam rumah!!" ucap Kyuhyun dingin.

Tidak ada tanggapan sama sekali. Kyuhyun pun membanting asbak dimeja dan meraih sebatang rokok yang di pegang oleh Ibu tirinya, kemudian menginjaknya.

"Kau berani dengan Ibu mu?!" teriak wanita tua itu -Soyeon-

Kyuhyun menahan rasa perih di tangannya saat tidak sengaja terkena api rokok.

"Kau bukan Ibuku bangsat." ucap Kyuhyun dan berlalu dari hadapan Soyeon.

Saat sampai di kamarnya, Kyuhyun menutup pintu dengan kencang dan membanting tubuhnya diatas kasur. Ia tutup wajahnya dengan tangannya, helaan nafas terdengar berat.

Sampai kapan Kyuhyun tinggal di neraka ini?

Ia ingin cepat-cepat pergi ke luar negeri menyusul Ibu kandungnya -Hana-

Rasanya Kyuhyun ingin membenci ayahnya, tetapi ia tahu jika Ayahnya masih sangat mencintai Ibunya. Keberadaan Soyeon adalah sebuah kesalahan yang tidak sengaja dilakukan oleh Ayahnya. Ini semua termasuk rencana Pamannya yang ingin menguasai seluruh saham perusahaan yang dimiliki oleh Ayahnya.

Sedangkan Soyeon adalah bawahan pamannya, namun karena sebuah kesepakatan wanita tua itu bisa diajak bekerja sama dengan syarat ia harus menjadi istri Junghwan -Ayah Kyuhyun-

Terdengar nada pesan masuk dari ponsel miliknya. Kyuhyun yang sedang memejamkan matapun mengambil dan membuka aplikasi kakao talk.

----------
Form : +821066367xxx

Kyuhyun ah! Ini Juhyun, makan ayam bersama yuk. Nanti malam jam 8, apa kau bisa?
----------

Kyuhyun tersenyum dan membalas pesan dari Juhyun secepatnya.

----------
To : Juhyunie

Kau tahu nomer ku dari siapa?
----------
Form : Juhyunie

Aku memintanya dari Veron. Bagaimana kau mau tidak?

----------
To : Juhyunie

Oke.
-----------

Setelah ia membalas pesan untuk Juhyun, Kyuhyun masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Ah... Sepertinya dulu ia sangat kesulitan untuk mengembalikan moodnya. Tetapi sekarang mengapa begitu mudah?

<• • •>

Kyuhyun menyandarkan tubuhnya pada dinding toko disepanjang jalan gangnam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kyuhyun menyandarkan tubuhnya pada dinding toko disepanjang jalan gangnam. Malam ini pun masih sangat ramai, pandangan Kyuhyun kini terfokus pada layar besar yang menampilkan beberapa teaser film terbaru.

'Sepertinya seru.' Batin Kyuhyun.

Tetapi Kyuhyun sangat jarang merasakan kesenangan seperti ini, karena ia juga tidak tahu harus bersama siapa untuk menonton.

"Dor!" teriak Juhyun.

Tetapi Kyuhyun tidak terkejut dan membalikkan tubuhnya untuk menatap Juhyun.

Juhyun yang merasa kesal karena raut wajah Kyuhyun yang lagi-lagi datar menyubit pipi nya.

"Setidaknya meskipun kau tidak terkejut, apakah tidak bisa berpura-pura untuk menghargaiku?!!!"

Kyuhyun meringis, "Akh akh, sakit. Iya iya maafkan aku."

Juhyun melepaskan tangannya dan mendengus, "Cepat, aku mengajak mu karena aku memiliki kupon diskon 60%!!" ucapnya dan berjalan dengan riang meninggalkan Kyuhyun.

Kyuhyun pun tersenyum dan merangkul leher Juhyun dan memulai obrolan menyenangkan mereka.

<• • •>
To Be Continue

Fake LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang