•BAGIAN 7•

686 95 16
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perasaan Juhyun masih sangat sakit saat mengingat jika nyatanya Kyuhyun sudah melakukan hal seperti itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Perasaan Juhyun masih sangat sakit saat mengingat jika nyatanya Kyuhyun sudah melakukan hal seperti itu. Tetapi di hati kecilnya, Juhyun berharap jika Mirae berbohong padanya. Sepertinya perempuan itu sudah menyukai Kyuhyun diwaktu yang lama.

Atau apakah Kyuhyun juga menyukainya? Jika dilihat dari cara mereka berpandang dilorong beberapa hari yang lalu.

Sebenarnya Juhyun tidak ada niatan sama sekali untuk berpacaran dengan Kyuhyun, hanya saja sebanyak apapun Juhyun menghindari Kyuhyun pada akhirnya takdir selalu mempertemukan mereka.

Awalnya teman sebangku Juhyun sudah memperingatinya jika mendekati Kyuhyun akan menambah masalah. Temannya tahu jika Juhyun sudah berambisi masuk di universitas bergengsi di Seoul. Mungkin keputusannya salah dengan sekedar hanya berteman bersama Kyuhyun.

Sudah hampir sebulan juga dirinya selalu bersama Kyuhyun, dimana pun itu. Kantin, gerbang, kelas, taman, maupun diluar sekolah.

Sepertinya memang hal yang tepat untuk menjauhi Kyuhyun, bukan hanya perihal jika Mirae menyuruhnya tetapi bagaimana Juhyun harus fokus di sekolahnya.

Ia tidak ingin mengecewakan Yunho yang sudah banting tulang untuk mengumpulkan jumlah uang yang tidak sedikit. Juhyun harus bersyukur sudah memiliki Yunho.

Dihari pertama Juhyun sengaja masuk kedalam toilet dan memakan bekalnya dibalik bilik ruangan. Ia takut Kyuhyun pergi kekelas nya untuk menemuinya, karena mungkin hal itu sudah menjadi kebiasaan Kyuhyun.

Hari kedua, mendadak Kakak Juhyun jatuh sakit. Sepulang Yunho dari luar dan mabuk dipagi harinya badan Yunho demam. Pikiran Juhyun menjadi teralihkan untuk menjaga Kakaknya. Membawanya ke klinik terdekat dan memasakan sesuatu makanan yang sehat.

Hari ketiga, Juhyun masih harus makan di toilet. Dia harus bertahan. Tidak lupa juga Juhyun membawa bukunya untuk membaca beberapa materi yang baru disampaikan gurunya.

Hari-hari selanjutnya masih sama seperti sebelumnya. Namun dihari ke empat mendadak hidung Juhyun mengeluarkan darah. Dia meringis saat mengetahui darahnya mengenai buku yang sudah ia tabung selama sebulan.

Tangan lentik nya berusaha menyeka hidung dengan tisu toilet. Sepertinya Juhyun terlalu memaksakan dirinya untuk bergadang mengerjakan beberapa soal di buku ke-20 nya.

Ditambah setiap hari dirinya makan di toilet. Mendadak Juhyun merasa jika ini bukanlah pilihan yang tepat, ia merasa kesepian tanpa Kyuhyun.

Tanpa Juhyun sadari air matanya jatuh hingga membuatnya terkejut.
'Aku menangis?'

'Ah, kenapa kau cengeng sekali Juhyun. Sebelum kau pindah ke sekolah ini juga kondisi mu baik-baik saja tanpa siapapun.'

Juhyun pun membuka pintu toilet dan keluar dari ruangan yang pengap itu. Mata Juhyun membulat saat melihat Kyuhyun berdiri didepan toilet perempuan hingga menimbulkan suara berisik sekitarnya.

'Ternyata ini hanya bertahan empat hari. Aku merindukan wajah itu. Wajah Kyuhyun.'

Kyuhyun yang berada dihadapan Juhyun menatapi dirinya selama tiga menit, memastikan apakah kondisi dia baik-baik saja selama ini.

Tanpa berbicara sepatah kata pun Kyuhyun pergi meninggalkan Juhyun dalam keheningan. Seakan mereka sedang dihalangi oleh tembok besar yang memaksa mereka harus menjauh satu sama lain.

Hati Juhyun mencelos kaget saat melihat sikap Kyuhyun yang begitu dingin, tidak seperti biasanya. Tetapi apa yang harus diharapkan oleh seorang Juhyun?

Ini semua dimulai dari dirinya bukan?

Yang memutuskan untuk menjauhi Kyuhyun dan tidak berbicara apapun.
Setelah Juhyun pulang sekolah, pandangannya jatuh pada Yunho yang sedang bermain PS.

'Akhirnya dia sudah sembuh total.'

Langkah gontai Juhyun berjalan masuk ke kamarnya untuk menangis merasakam sesak di dadanya. Apakah ini sudah akhir pertemanan dirinya dengan Kyuhyun?

Di satu sisi, Kyuhyun menatapi pemandangan taman belakang rumahnya. Terdapat kolam ikan dan beberapa penjaga berpakaian hitam.

Tangan Kyuhyun memegang sebatang rokok yang sudah terbakar setengah. Hisapan demi hisapan dapat membuat Kyuhyun merasa tenang meskipun kesehatannya menjadi taruhannya.

Dipikirannya hanya dipenuhi oleh Juhyun.
Dari awal, Kyuhyun merasa aneh karena Juhyun tidak ada dikelasnya. Dihari pertama pun Kyuhyun masih mempercayai Juhyun jika mungkin saja memang Juhyun sedang ada keperluan lain.

Dihari kedua, Kyuhyun lewat di depan kelas Juhyun dan mendapati tidak ada dirinya dikelas.
Kyuhyun bukanlah lelaki bodoh yang menganggap ini sebuah kebetulan saja. Pikirannya sudah menjadi buruk, kenapa Juhyun menjauhinya?

Hari ketiga Kyuhyun sengaja memutari sekolah untuk mencari keberadaan Juhyun saat jam istirahat. Tetapi dia tidak ada sama sekali dimana pun.

Hingga dihari ke empat Kyuhyun tahu dimana Juhyun bersembunyi. Toilet perempuan. Saat itulah Kyuhyun menunggui Juhyun keluar dari toilet itu dan meminta tolong teman-temannya agar melarang perempuan lain untuk masuk ke toilet.

Saat Kyuhyun mendapati Juhyun keluar dari toilet, ada perasaan lega dan juga sedih tercampur menjadi satu.

Lega karena Juhyun tidak mengalami pembulian karena dirinya dan sedih karena Juhyun terlihat pucat tidak seperti biasanya.

Apa mungkin ini keputusannya sendiri untuk menjauhi dirinya?

Apakah Juhyun baru menyadari jika peremouan manapun berhasil dekat dengan dirinya, maka kemungkinan besar Juhyun dapat dibuli oleh perempuan lain.

Setelah melihat kondisi Juhyun, Kyuhyun langsung pergi meninggalkan Juhyun. Ia takut jika perempuan lain berfikir sesuatu hal yang barusan Kyuhyun lakukan adalah hanya demi Juhyun.

Manik mata Kyuhyun menatap langit gelap tanpa bintang satupun di langit Seoul.

'Sepertinya, aku harus mengikuti jalan yang dipilih Juhyun.'

<• • •>
To Be Continue
Maapin aku update tengah malem terus😭🙏

Fake LoveWhere stories live. Discover now