PROLOG-NG

251 142 191
                                    

Tandai apabila typo bertebaran ya!☺

Happy reading!





















22.00 WIB.

Gadis bermantel maroon baru saja melangkahkan kaki keluar dari sebuah caffe. Udara angin malam ini terasa menusuk nusuk permukaan wajahnya. Untung saja gadis itu memakai mantel tebal yang bisa melindungi diri tubuhnya dari dinginnya malam ini.

Gadis itu berjalan di trotoar yang lumayan ramai. Ia tak merasa takut bila berjalan sendirian disana. Jarak caffe dan perumahan tempat tinggalnya itu lumayan jauh. Namun , tak masalah menurutnya, hitung hitung saja menghirup udara angin malam.

Kepala gadis itu menunduk dengan tangan yang dimasukkan kedalam saku mantel membuat kesan tenang. Gadis itu fokus berjalan tanpa menghiraukan kendaraan dan orang yang berlalu lalang. Lampu hijau untuk pejalan kaki menyala. Gadis itu melangkah tenang di zebra cross bersama orang orang yang juga menyebrang bersamaan.

Ia kembali berjalan dan tak menghiraukan kembali orang orang disekitarnya. Setelah berjalan di banyaknya trotoar . Kini, Tepat di hadapannya sekarang ia melihat sebuah Restaurant yang terkesan mewah. Tatapan matanya tak sengaja terlempar pada Lelaki yang berada di dalam restaurant itu .

Matanya memicing kedalam restaurant itu, Rasanya ia seperti mengenal pria didalam sana. Dia seperti pria yang selalu mengejarnya , Yang benar saja? Ia kira pria itu hanya mencintainya. Rasanya sangat lucu, Menarik.

"Bila dia mencintaiku Dan bagaimana bisa seseorang mencintai dengan dua hati sekaligus dalam waktu yang sama? Dasar bajingan terminal." Gumam Gadis itu dengan wajah seringainya.

Tatapan matanya masih menuju pada Restaurant mewah itu. Tak bosan matanya menatap pasangan yang tengah dimabuk cinta.

Wajahnya terlihat seperti seorang yang tengah bahagia. Bagaimana tidak? Selama bertahun tahun pria itu mendekatinya tanpa bosan. Bahkan pria tak tahu malu itu mengakui gadis itu sebagai kekasihnya. Cih, Jijik rasanya. Itu seperti kisah novel novel romansa yang pernah ia baca.

Ia kira itu hanya sebuah cerita fiksi. Membayangkan saja sudah membuatnya mual, Apalagi ini nyata? Yang ada gadis itu terkapar ditanah langsung.

Tatapan matanya masih setia pada objek di depan itu. Ia memiringkan senyumannga dan mencoba mengalihkan pandangan menjijikan itu.

Pria yang berada di dalam restaurant itu, kini mengalihkan tatapannya keluar jendela. Matanya berhenti ke trotoar jalan, Tepatnya dimana gadis itu berdiri.

Sebenarnya, Gadis itu tak menghiraukannya. Namun, Rasanya ini gila. Mengapa pria itu mengejarnya, Namun ia menyukai gadis lain?

Pria brengsek itu kini menatap sang gadis itu dengan jeli, ia mencoba memastikan bahwa gadis itu orang yang ada dipikirannya. Kini gadis itu tak peduli. Kakinya kini ia langkahkan meninggalkan area Restaurant mewah itu.

Ia berjalan di trotoar dengan langkahnya yang santai. Persetan dengan kejaran pria buaya itu. Ia sangat sangat tak peduli akan itu.

Never Gone [On going]Kde žijí příběhy. Začni objevovat