NG-Who dis?[6]

82 63 38
                                    

TANDAI APABILA ADA TYPO!


Selamat membaca...


****

Hari terakhir dimana Gea melepaskan diri dari ruangan yang dominan berbau obat ini. Rasanya memuakkan diam selama satu minggu diruangan pengap ini.

Perasaannya kali ini tak seburuk sebelum menginjakkan kaki di rumah sakit. Gadis itu merasa tenang karena Kazthan tak ada dihadapannya selama satu minggu penuh, Lega rasanya.

Gea yang terdiam bosan menyandarkan tubuh di kepala ranjang itu. Sembari menunggu Navi menjemput, Gea benar-benar terdiam bosan diruangan itu.

Demi menghilangkan rasa jenuh didalam dirinya. Gadis itu menuruni ranjang rumah sakit dan mulai mengelilingi seisi ruangan disana.

Langkahnya terhenti didepan jendela besar. Pandangannya melihat kebawah dasar rumah sakit itu, Sejenak ia terdiam disana dengan wajah sayu.

Matanya memandangi luasnya kota didepannya ini.

Pikirannya kini tak lepas dari hal paling memalukan dalam hidupnya ini. Yaitu, Mengenal orang gila seperti Kazthan. Jika saja dulu ia tak membiarkan pria itu mendekatinya, Ini semua tak akan terjadi.

Bayangkan, Dulu pria itu mendekati Gea dengan cara yang manis. Hampir setiap hari pria itu tak henti henti nya menemui Gea. Hal itu hampir membuat Gea sedikit goyah oleh perasaannya.

Karena cara memperlakukan Gea adalah hal yang paling mengesankan. Gea membiarkan Kazthan dekat dengannya. Bukan mengikat hubungan, Mungkin seperti komitmen. Bisa seperti itu.

Setelah keputusan itu, Kazthan sepertinya puas telah mendapatkan Gea meski tak memiliki hubungan. Ia dengan leluasa mendekati Gea tanpa ragu.

Gea, Gadis itu tak pernah melawan siapapun. Itu dulu saat sebelum mengenal seorang Kazthan. Dan setelah mengenal pria itu, Ia sering melawan. Bukan! Bukan melawan karena hal buruknya.

Namun, Hal semena-mena Kazthan kepadanya yang membuat ia melawan. Ayo kita cermati ini.

Pertama, Mentang-mentang Gea tak pernah melawan. Ia mulai berlaku kasar kepadanya.

Kedua, Karena Gea tak pernah marah. Kazthan dengan seenaknya melakukan hal buruk dibelakangnya. Ya, Mungkin itu bisa dibayangkan sendiri.

Ketiga, Kazthan tak menyadari dirinya bahwa ia tak mempunya ikatan apapun dengan Sang gadis. Mereka dekat karena perlakuan Kazthan yang manis. Namun, Apa untungnya ketika hal itu hilang? Lalu berubah menjadi perlakuan buruk?

Cukup untuk dimengeti mungkin. Apabila dipikirkan, Kazthan yang tak mempunyai hubungan apapun. Mengapa ia memperlakukan Gea dengan buruk? Ingat! Mereka tak mempunyai hubungan apapun.

Pikirannya buyar ketika bahunya merasakan tepukan. Ia tersentak kaget hingga tubuhnya menabrak nakas dibelakangnya.

"Hahahaha ... Lo mikirin apa, Je?" Tanya Arika seraya dengan tawa kecilnya melihat wajah terkejut Gea.

Gea hanya diam, Ia malah memutar matanya dengan kesal. Ia berjalan dan duduk di tepi ranjangnya.

"Buat lo." Ucap Arika sembari memberikan Bouquet ditangannya.

Gea mengernyit dengan mengerutkan dahinya. Arika yang melihat raut wajah Gea kini menarik nafasnya dengan kasar.

" Ini dari gue ya! Lo jangan mikir yang aneh-aneh!" Ucapnya dengan nada kesal.

Never Gone [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang