NG-Calon mertua?[14]

20 20 7
                                    

Pagi ini gadis berbalut seragam lengkapnya tengah berkutat dengan merapihkan buku ke tasnya.

Wajahnya kini terlihat menyegarkan dari biasanya. Bibir mungilnya bahkan dilapisi lipgloss yang terlihat sangat pink.

Setelah selesai merapihkan semua buku dan semuanya. Dengan langkah kecilnya ia berjalan menuju lantai bawah untuk menikmati sarapan paginya.

Ingat, Kali ini setiap pagi Gea selalu ditemani oleh sang ibu untuk sarapan. Yang biasanya setiap pagi ia sarapan sendiri bahkan terkadang gadis itu melupakan sarapannya. Kini ia tak sendiri lagi bahkan seringkali ia selalu diingatkan untuk sarapan terlebih dahulu.

Tak ada lagi Wiwin yang selalu menjaganya setelah Claudia kembali. Tiba-tiba saja wanita itu menghilang tanpa kabar.

"Selamat pagi!" Ucap Claudia dengan memegang kepala dan mencium kening sang putri.

"Sarapan dulu sayang" Ucap Claudia lembut yang diikuti oleh jawaban anggukan putrinya. "Oh ya, Ayah kamu-"

"Aku nggak peduli." Ucap Gea memotong ucapan Claudia sembari mengoleskan selai coklat diatas roti.

Claudia hanya menghembuskan lembutnya mendengar jawaban Gea dan kembali melanjutkan sarapannya.

"Kabar oma gimana? Dia baik-baik aja?"

Pertanyaan gadis di tengah sarapan itu membuat Claudia tersedak. Dengan cepat, Gea memberi air minum kepada Claudia yang tersedak tadi.

Wanita itu meminum dan menyimpan gelas itu. Lalu, tawa kecil dibibirnya membuat Gea mengernyit.

"Sayang, Bunda udah lama menetap disini. Dan kamu baru bertanya itu sekarang?"

Gea yang memakan roti itu hanya terdiam menahan malu. Memang benar, Setelah sekian lama Claudia kembali. Sang putri baru bertanya hal itu sekarang.

"Oma baik sayang, Dia selalu bilang kamu harus menetap disana"

"Katanya, Oma gak bisa jauh dari cucunya yang cantik!"

Ini awal pagi yang baik, Gadis itu tersenyum tipis kepadanya sang ibu. Melihat senyuman itu, Rasa bahagia didalam hati Claudia sangat besar.

Ini pertama kali untuk sekian lama ia melihat sang putri tersenyum karenanya.

"Non Gege, Ada yang nunggu diluar non,"

Ucap Oji dengan tiba-tiba datang kedalam rumah. Gadis itu mengerutkan dahi dan menoleh sekilas kepada Claudia.

Dalam batinnya ia bertanya tanya siapa yang rela sepagi ini untuk menemuinya?

Kazthan? Ya!

Nama itu yang terlintas dipikirannya. Wajah tanpa dosa itu berani beraninya memunculkan wajah didepan Gea. Arrgh , Baiklah kini Gea bangkit dan melangkah keluar rumah.

Saat di ambang pintu, Ia sudah melihat darinkejauhan seorang pria berjaket bomber dengan helm yang digenggamannya. Pria itu tengah duduk santai diatas motor merah miliknya itu

Gea kini berjalan menghampiri pria itu yang berada diluar gerbang. Saat ia mendekati pria itu alangkah terkejutnya ia melihatnya.

Birazzka, Pria yang belum lama menjadi temannya kini berada diluar halaman rumah Gadis ini

Hei! Bagaimana dia bisa tahu alamat rumah Gea? Padahal sebelumnya gadis ini belum pernah memberitahunya.

"Lo ngapain disini?" Tanya Gea langsung tanpa basa-basi dengan wajah datarnya.

Seketika pria itu menoleh dan tersenyum manis. Ia menyodorkan helm digenggamannya kepada Gea.

"Masih pagi, Gea!"

Never Gone [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang