NG-Drama[10]

47 36 9
                                    

Selamat membaca👌







Gadis mungil berseragam putih abu memasuki caffe dan mengeluarkan suara dentingan bel pintu caffe.

Tatapan wajahnya yang datar itu menatap lurus kedepan tanpa memperhatikan sekitar.

Bahkan, Gadis itu tak menyadari seeorang tengah memperhatikannya. Birazzka yang melihat gadis itu membuatnya tergoda dan mengagumi betapa cantiknya dia.

Bella yang memperhatikan boss-nya kini menatap dan muncul ide licik dibenaknya.

Mata pria itu tak berkedip dari awal Gea memasuki caffe. Hingga saat ini gadis itu yang tengah berkutat di komputer kasir matanya tak lepas dari pandangannya.

Kini, Birazzka tengah tersenyum kearah Gea yang memakai seragam khas caffe tersebut. Dengan rambut yang terikat longgar dengan menyisakan beberapa anak rambut membuat daya tarik tersendiri baginya.

Hal itu sungguh membuat Birazzka semakin mengagumi cantiknya, Geavani.

Bella tersenyum licik dan menghampiri sang gadis. Ia tengah membisikkan sesuatu kepada Gea dan menunjuk tepat kearah Birazzka duduk.

Gadis itu hanya mengangguk dan mengambil note kecil pesanan. Ia mengenal pria yang ditunjuk Bella tadi. Namun, Entah mengapa ia tak tahu namanya.

Ia mencoba mengingat nama pria itu. Namun, Sangat sulit untuk diingat. Ah, Baiklah ia sekarang tak peduli pria itu siapa.

Kini, Gadis itu berada dihadapan Birazzka yang tengah tersenyum. Aneh rasanya melihat pria ini tak berkedip sedetikpun.

"Ada yang bisa dibantu?" Tak ada jawaban.

Pria itu masih memandangi cantiknya Gea dengan lengkungan dibibirnya. Sunguh, Ia tak menyadari kehadiran Gea dihadapannya.

Gea menoleh kearah kasir tepat Bella berada. Bella tersenyum nakal dan mengisyaratkan lengannya agar gadis itu menyadarkan lamunan Birazzka.

Brakk ...

Gea menggebrak meja dengan sangat keras. "KACANG SELAI SUSU KEDELAI KOLOR IJO! KAGET GUE MONYET!"

Birazzka terkejut bukan main sehingga ia terjungkal ke belakang. Gadis itu malah menatap aneh kepadanya dan menaikkan alis kanannya ke atas.

Pria itu yang terjatuh dan melihat keberadaan Gea dihadapannya. Disini dan di waktu ini Birazzka mempermalukan dirinya sendiri. 'Sialan' caci maki dalam dirinya ia lontarkan tak henti hentinya.

Gadis itu kini mengulurkan lengannya dengan senyuman dibibirnya. Birazzka terdiam sejenak dan memperhatikannya dahulu.

Tanpa menunggu waktu lebih lama lagi, Birazzka dengan senang hati menerima uluran lengan kecil itu. Telapak tangannya terasa sangat lembut dibandingkan lengannya kasar, Sekasar keset rumahnya.

Pria itu tersenyum nakal dan menarik Gea, Hingga terjatuh tepat diatas tubuhnya. Jarak dari mereka sangat dengan dekat bahkan tak akan ada yang bisa menghitung berapa jarak dekatnya mereka.

Gadis itu tersenyum dengan menatap manik mata Birazzka. Ia membalas tatapan sang gadis dengan senang hati. Matanya kini beralih menatap bibir pink alami Gea yang lembab .

Never Gone [On going]Where stories live. Discover now