NG-Misterious.[7]

52 43 35
                                    

Selamat membaca❤

----------------------------------
Manusia menghargai seseorang yang membuatnya berubah. Sebaliknya, Manusia berubah ketika seseorang tak menghargainya.
----------------------------------------------

Kini piring putih bersih tertata rapih di meja makan. Makanan yang biasanya hanya tersaji untuk satu atau dua orang, Kini tersaji untuk lebih dari itu.

Claudia, Sang ibu dari gadis kecil itu kini satu meja makan dengannya. Sudah lama mereka tak bersama seperti ini. Sedari tadi wanita berparas cantik itu tak hentinya tersenyum menatap putrinya yang tumbuh dengan baik.

"Arin..,"

"Kau tak merindukan bunda?"

Perkataan wanita itu menyairkan suasana disana yang sedari tadi hening. Gadis itu sedari tadi mendentingkan sendoknya, Kini terhenti dan menatap wanita di depannya.

"Hm..." Singkatnya.

Navi dan Arika merasa canggung saat ini. Rasanya mereka ingin segera bangkit dan pergi dari kecanggungan ini. Tersiksa batinnya saat diapit oleh kecanggungan.

Mereka berdua sesegera mungkin menyelesaikan makanan dihadapannya agar cepat beranjak dari tempat ini.

Beberapa menit kemudian mereka telah menyelesaikan makannya. Namun, Mereka belum beranjak dari meja makan. Keduanya sengaja menunggu Gea angkat bicara.

Yang ditunggu tunggu ternyata terjadi. Gea berdeham dan berbicara kepada sahabat yang berada dihadapannya dan di sampingnya.

"Semua sudah selesaikan? Kalian boleh pulang sekarang." Ucap Gea dengan bangkit dari kursinya tanpa mengucapkan kata terima kasih.

Bukan ini yang diharapkan mereka. Astaga, Hal gila apa lagi ini?

Claudia yang mendengar itu merasa kurang enak terhadap Arika dan Navi yang telah menjaganya. Setidaknya keinginan Claudia, Gea berterima kasih dengan baik terhadap mereka.

Gea kini melangkahkan menuju kamar miliknya. Sedangkan, Claudia meminta maaf kepada kedua sahabat Gea sembari mengantarkan mereka ke depan untuk pulang. Setelah itu, Claudia menghampiri Putri tersayangnya.

Claudia membuka pintu kamar Gea yang bernuansa klasik. Ia mendapat Gea yang tengah termenung di balkon kamarnya dengan menyandarkan tubuhnya ke belakang kursi balkon.

Perasaan Claudia tak baik setelah melihat keadaan putrinya itu. Apa yang terjadi? Apakah karena kedatangan Claudia?

Ia menghampiri Gea ranpa ragu, Entah mengapa ia takut membuat kecewa atas kehadirannya.

"Arin sayang..." Claudia memanggil putrinya dengan perasaan iba dalam dirinya.

Gadis itu hanya menoleh singkat dan tersenyum tipis. Claudia menyangka atas kehadirannya akan membuat Gea senang, Namun perkiraannya salah.

"Kenapa pulang?"

"Kamu tak senang bunda disini? " tanya Claudia sembari duduk di samping Gea.

"Kenapa bunda pulang?" Lagi, Gadis itu mengulangi pertanyaannya.

"Apabila kamu tak senang dengan kehadiran bunda, Bunda akan kembali sayang..."Lanjutnya dengan nada sendu lalu ia mengusap lembut rambut putrinya dengan lembut.

Gea menghela nafas kembali dan menunduk ."Bukan seperti itu, Ar-"

Ucapannya sedikit terhenti sementara, Dengan airmata yang tiba-tiba lolos begitu saja membuat sang ibu sedikit khawatir. Claudia menarik tubuh Gea dan mendekapnya dengan erat.

Never Gone [On going]Where stories live. Discover now