NG- Bad Day[1]

175 139 158
                                    

Tandai apabila typo bertebaran!😘

Selamat membaca readers!😘









Kringgggg ... kringgg ...

Dering alarm begitu nyaring terdengar keras. Tubuh kecil yang di tutupi selimut tebal itu nampak tak bisa lepas dari kasur itu . Namun, suara alarm itu sungguh mengganggu. Dengan lengan lemas gadis itu coba menyusuri nakas dengan mata yang masih tertutup.

Lengannya mendapatkan benda yang mengeluarlan suara alarm yang mengganggu tidurnya itu. Matanya terasa masih berat terbuka untuk melihat pukul berapa sekarang. Dan dengan terpaksa ia membuka matanya. Sial! Gadis itu terlambat jam pendek menunjuk pada angka 6 dan jarum panjang menunjuk angka 2.

Kini gadis itu melompat mengambil handuk Bergegas mandi. Tak lama ia dari kamar mandi. Ia langsung bersiap tak sempat untuk mengeringkan rambutnya yang masih sangat basah, sungguh ia sangat terlambat.

Tanpa menghiraukan apapun, ia telah bersiap dengan seragam lengkap dan penampilan rapih. Dengan waktu singkatnya itu bisa dibilang hebat.

Kini tubuh kurus yang menggendong sebelah tasnya itu keluar dari kamarnya. Saat berada di tangga paling atas, Ia menatap lantai bawah yang sangat sepi seperti tanpa penghuni.

Ia berjalan dengan tubuh lemas menuruni anak tangga rumahnya itu. Sampai di ujung tangga, matanya melihat ke arah dapur dan melihat wanita tua yang tengah berjalan kearahnya.

"Nona, maaf bibi lupa untuk membangunkan Non," Ucap wanita tua dengan wajah yang sudah berkeriput sembari menghampirinya.

Gadis itu tak menjadikan itu masalah. Gea mengangguk dengan senyuman tipis membuat maid itu tersenyum lega.

Ia rasa tak ada waktu untuk mengisi perutnya yang kosong itu. Maid itu memberitahu Gea itu mengisi perutnya terlebih dahulu. Namun, ia sangat keras kepala.

Perasaannya pagi ini mendadak menjadi sangat buruk sesaat ia baru saja satu langkah meninggalkan rumah. Matanya tertuju pada mobil si brengsek yang berada di depan rumahnya.

Gea selalu menghargai seseorang melakukan sesuatu kepadanya, meski ia tak pernah sedikitpun menyuruhnya. Dengan langkah terpaksa, langkahnya kini mendekati mobil berwarna silver itu dan memasukinya.

Pria berseragam dan berlogo sama itu menyadari akan kehadirannya yang tiba-tiba masuk kedalam mobil. pria itu menoleh kearahnya meski Gea tak dibalas kembali olehnya.

Kini mobil milik pria ini meninggalkan area pekarangan rumah. Pikirannya masih teringat kejadian tadi malam, ucapan menjijikan itu masih terngiang di telinga gadis itu. Malas, kesal, emosi saat ini yang ia rasakan berada disampingnya.

Pria yang bernama Raykazthan Azhdhana Permana. Ya, Pria semalam yang tercyduk dengan wanita lain oleh Gea. Pria yang mengejar seorang gadis disampingnya ini.

"Maaf" sesalnya. Permintaan maafnya memecah keheningan diantara mereka.

Gea yang sedari tadi hanya memandang jalanan dari luar jendela mobil hanya mengabaikan pria itu. Dengan hembusan nafas kasar yang bisa ia lakukan.

Merasa diabaikan kembali, dengan kasar Kaztan menarik tengkuk leher Gea kehadapannya. Membuat gadis itu terkejut bukan main.

"LO TULI HAH?!." Teriaknya didalam mobil itu tanpa memperhatikan jalanan.

Namun, Gea tak ingin sampai matanya bertatapan dengan mata pria dihadapannya ini.

Never Gone [On going]Where stories live. Discover now