NG-SARAPAN[8]

62 52 22
                                    

Selamat membaca!❤

---------------------------------------------
Ketika seseorang tengah berjuang, Hargai dan nikmati. Jangan berbuat hal lain karena keduanya itu sudah lebih cukup.
-------------------------------------------------------------

Minggu , 06.30 WIB

"BUNN!"

" BUNDAAA!"

"BUN! KEBAKARAN BUNDA BANGUN!"

Teriakan pria bertubuh tinggi itu membuat sabg ubu terbangun. Wanita yang masih memakan piyama tidurnya itu berlari keasal suara. Begitu terkejut nya ia melihat dapurnya terlihat seperti halnya kapal pecah.

Apa yang dilakukannya anaknya ini? Membuat ibunya kesal saja!

Sang ibu menohok saat melihat putranya yang berdiri di dapur. "BIRAZZKA APA YANG KAMU LAKUKAN!" Teriak Marissa dengan mata yang bulat memerah.

Birazzka yang memakan serbet pink bahkan helm yang terpasang dikepalanya membuat Marisa menggeleng gelengkan kepalanya.

Marisa berjalan mendekati putranya dan mencubit tepat pada lengan kekar itu. Ia  sungguh sangat kesal akan kelakuan putranya yang membuat dapur berantakan seperti ini.

"Aw! Saa-sakit bun! Le-Lepas bun!" Teriak Birazzka dengan tubuhnya bergerak lincah menahan cubitan maut sang ibu.

Mendengar kata terakhir dengan nada menyerah membuat Marissa sedikit merasa kasihan. Iapun melepaskan cubitan pada lengan putranya itu.

"Kamu sengaja buat bunda naik darah?"

"Ini masih pagi astaga!"

Birazzka menggeleng dengan mengusap ngusap lembut lengan bekas cubitan ibunya. Sedikit dikit ia meringis dan meniup niup lengannya.

Marissa melihat tindakan putranya menggeleng geleng dan mengusap puncak kepala Birrazzka.

"Kamu jarang-jarang masak kayak gini Bira, Kamu masak ini semua buat siapa? "

Ketika mendengar itu langsung menaikkan kepalanya dan tersenyum "Buat tulang rusuk Bira dong!" Ujarnta dengan mengangkat alis kirinya dan tersenyum nakal kepada Marissa.

Marissa langsung mengehembuskan nafas kasar nya. Apa yang dia dengar benar jawaban dari anaknya? Ngidam apa Marissa hingga melahirkan anak sepertinya.

"Bunda masakin ya? Packing dengan rapih, Bun. Jangan sampe ada lecet sedikitpun di nasi gorengnya!"

"Apalagi ada goresan, Ah! Bira bakal kecewa pake triple plus!" Ujarnya kembali.

Wajah Marissa kini terlihat kesal, Rasanya ia ingin memakan putranya ini.

"BIRA- "

Belum sempat menyelesaikan ucapannya tiba-tiba Birazka mencium pipi ibunya dan berlari begitu saja meninggalkan area dapur. Marissa sungguh jengkel dengan kelakuannya, Sabar Marissa sabar.

***

Keheningan kini melanda di ruang makan di rumah keluarga besar Harlee . Kali ini kursi makan yang berjumlah tujuh kursi terisi penuh.

Never Gone [On going]Where stories live. Discover now