•The power of psycho•

7.5K 306 22
                                    

Rony and shiren pov

"Bagaimana?"

"Sudah tuan, orang-orang kita yang ada  disana sudah memberi mereka pelajaran dan menyekap mereka digudang"

"Bagaimana dengan si jalang itu?" tanya shiren

"Sayang.. Bahasamu itu" tegur rony , shiren memutar bola matanya tak suka

"Akan kuberi pelajaran dengan tanganku sendiri karena sudah berani membuat goresan dilutut mulus anakku" ucapnya sinis

"Sayang tidak perlu.. Jangan mengotori tangan indahmu ini , biarkan aku yang mengurusnya" ia mengelus tangan shiren lembut

"Mari kita siksa dia perlahan sayang, mulai dar keluarganya dulu" ucap rony

"Baiklah, terus teror keluarganya sampai mereka memohon dibawah kaki kita" ucap rony pada salah satu pengawalnya lalu menyuruhnya pergi

"Kamu sudah tau bagaimana kabar putri kita?"

"Belum.. Aku rasa bajingan itu tidak mungkin berani macam-macam lagi" ucap rony sinis

"Baiklah, aku berharap begitu, carilah cara agar mereka bercerai secepat mungkin" ucap shiren

Memang, awal rencana kedua orangtua rose hanya mencari alasan atas perceraian mereka lalu menarik kembali putri kesayangannya

Tak sampai disitu, mereka pastikan kedua keluarga itu mendapatkan balasan atas perbuatan mereka masing-masing

Pembahasan mereka terpotong saat telepon momnya berdering dan melihat ada nama putri kesayangannya menelpon mereka

"Sayang anak kita..." matanya berbinar dan langsung mengangkatnya dan menset mode speaker

"Hello nak.. Bagaimana kabarmu sayang? Kenapa tidak menghubungi mom.. Kamu tau kami sangat khawatir disini.."

"Mom.. Apa yang sudah kalian lakukan pada daline dan suamiku?" tanya rose langsung

"Apa maksudmu sayang?" tanya momnya

"Mom jangan membongi rose lagi , rose sudah tau"

"Baguslah kalo kamu sudah tau" ayahnya bersuara

"Dad ini pasti kerjaan dad" tuduh rose

"Mom juga ikut" jawab momnya

"Mom dad kenapa dengan kalian?"

"Harusnya pertanyaan itu harus kau tanyakan pada dirimu sendiri, ada apa denganmu" balas rony

"Mom dan dad membesarkanmu bukan untuk berpikir dangkal!" ucap dadnya tegas

"Kalian menyiksa orang yang tak bersalah" debatnya

"Jadi?" Tanya shiren

"Emang kamu bersalah sampai harus disiksa oleh suamimu?" Lanjut rony

"Mom dad! pleasee! Lepaskan mereka jangan ganggu mereka"

"Anak buah dad belum menyentuhnya sayang Jangan sepanik itu"

"Jangan membodohiku dad! Rose sudah tau"

"Daline memohon padaku, kalian mengancam akan membunuh mereka, jangan bersikap seperti itu dad, keluarga ryker juga tidak salah.."

"Mereka salah karna membiarkan anak mereka menyentuh putriku darling.."

"Jangan libatkan mereka dad!"

"Nyawa dibayar dengan nyawa, tapi dalam rumus dad , satu goresan ditubuh kamu dibayar dengan 1 nyawa , coba kamu hitung berapa goresan disana" jawab dadnya santai

"Yaampun dad!! Tolong seriuslah"

"Kapan dad gak serius kalo menyangkut membunuh orang darling? Kamu perlu mendengar beberapa cerita dari mommu"

Shiren bergidik ngeri lalu terkekeh

"Apa perlu sayang? Datang lah maka mom akan menceritakan semuanya"

"Please! Jangan bercanda lagi" rose sangat frustasi menghadapi kedua orangtuanya ini

"Jangan sentuh keluarga mereka dad! Itu permintaanku"

"Apa yang kamu bisa kasih ke dad hm?"

"Sesuai permintaan kalian, rose akan menceraikan ryker"

Shiren dan rony terkejut , mereka sama-sama melemparkan tatapan yang sulit diartikan

"Jangan coba untuk membohongi dad rose.. ini tidak lucu"

"Apakah benar sayang?" tanya shiren antusias

"Rose sudah bilang padanya mom, dia sudah cukup tersiksa dengan kenyataan itu, jangan menambah bebannya" ucap rose masih berbaik hati

"Ck, hanya mengancam sudah mememohon , manja Sekali" sinis rony

"Dad bagaimana bisa dad menganggap remeh tentang nyawa seseorang?" ia frustasi menjawab dadnya

"Karena dia gak worth it untuk hidup sayang" kekehnya

"Ah sudahlah dad, pokoknya rose tidak mau mendengar apapun tentang kalian mengancam mereka lagi , apakah rose bisa percaya sama mom dan dad?"

"Hmm.. Belum pasti sayang" balas shiren

"Mom, mom past ngerti kan--"

"Mom mu yang menyuruh orang datang ke rumah daline" potong rony

Rose semakin tak habis pikir dengan apa yang ada dibenak kedua orangtua ini

"Mom?!!"

"Baiklah nak.. Mom tidak akan membunuh mereka, tapi mom tidak bisa menjamin mereka bisa hidup tenang"

"Dan dad tidak menjamin bahwa karir mereka baik-baik saja" keduanya kompak akan hal ini

"Dan kita dua tentu tidak memberi mereka nama baik untuk bisa hidup didunia ini" kejamnya

"Ah sudahlah mom, yang terpenting jangan pernah menyentuh mereka secara fisik dan rose akan tutup teleponnya, rose pusing" rose ngambek lalu menutup teleponnya

Sedangkan shiren dan rony saling bertatapan

"Apakah kita melakukan kesalahan?" tanya rony

"Sepertinya anak kita yang bermasalah ron, kita harus segera membawanya rotgen" keduanya mendiskusikan hal yang tidak penting dan merencanakan beberapa hal untuk putrinya lagi

"Benar.. mungkin akibat benturan dari pria itu.. akan kutelepon dokter pribadiku"

**

Daline and ryker pov

"Tidak.. tidak kita tidak bisa diam disini dan menunggu orangtuaku mati begitu saja" ucap ryker

"Kamu mau kemana lagi ryker?" daline bingung dengan sikap ryker yang tiba-riba panik dan menganti pakaiannya

"Gw mau nemuin keluarga neirlson"

"Kapan? Kau gila?? Keluarga itu tidak akan melepaskanmu begitu saja bodoh?"

"Lo yang gila!! Keluarga gw lagi disandera sama mereka bagaimana bisa gw cuma diam diaini?!!!"

"Ta-"
"Sekarang juga gw harus pergi" ia mengambil kunci mobilnya

"Tunggu!" ryker menoleh

"Aku ikut"

**

Kalo udah shiren sama rony yang turun tangan udahlah double kill!

Jangan lupa VOTE!!!

Someone You Loved [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant