Drop

8.1K 334 23
                                    

Setelah beberapa jam memohon dan berdiam diri didepan rumah itu hingga hujan deras membuat tubuh rose mengigil hebat. Darahnya sudah ikut mengalir oleh aliran-aliran hujan yang sangat amat teras ini.

Rose tak punya pilihan selain pergi dari sana, dengan pakaian robek, luka dimana-dimana, tanpa memakai alas kaki apapun, ia terus berjalan ditengah-tengah kota itu sambil merancau hal yang sama.

"To-tolong.." tapi ditengah-tengah penderitaannya , terdengar jelas bahwa ada suara tawa, rose masih menangis sesenggukan sambil berjalan menuduk dan meminta tolong, ia sama sekali tak mendengar semua tawa dan cacian yang dilontarkan orang-orang.

Sampai dititik dimana ia sangat lemah dan kuat lagi untuk berjalan kaki setelah 2 jam terus-terusan berjalan.

"Tuan.. kumohon pinjamkan ponselmu hiks.." ia meminjam telepon orang asing disepanjang jalannya karena yang ada dibenaknya untuk saat ini hanyalah mencari pertolongan entah sama siapa itu.

Kondisi rose sungguh menggenaskan, bahkan orang disekitarnya tak berani memghampiri dan memberikan bantuan apapun.

Dia seperti orang gila yang mengemis dijalan yang padat ini, "tuan kumohon hikss.. arghh" ia terlempar saat salah satu orang asing yang menendangkan

"Go away bitch" cacian orang asing itu

"Hiks.. tolong.. to-tolongg" ia memeluk dirinya sendiri dipinggiran kota dengan derasnya hujan

"Tolong aku.."  sampai dimana ada anak kecil yang menawarkan bantuan padanya, betapa terkejutnya rose ada gadis kecil dengan paras cantiknya hadir disana.

"Kak?" Panggilnya

"Hiks.. ka-kamu"

"Kakak kenapa? Kakak sakit?" Tanya anak kecil itu polos dengan payung yang digenggamnya

"Hiks.. enggak hiks.."

"Kakak butuh telepon?" Tanyanya , segera mungkin rose menganggukkan kepalanya

Dan berkat kemulian hati gadis kecil itu, ia meminjamkn rose telepon genggam.

Rose tampak berpikir akan menelpon siapa untuk kondisi seperti ini, menelpon dan Pulang ke rumah orangtuanya bukan pilihan yang tepat untuk rose sekarang, sudah susah payah untuk membujuk mereka jadi rose tidak mungkin menambah masalah lagi.

Ia teringat seseorang yang mungkin bisa membantunya sekarang, gamell.

"Hikss.. Gamell.." berusaha memencet tombol-tombol itu lalu hendak menelpon sahabat kecilnya

"Hikss.. Terimakasih.." ia memeluk anak itu erat seakan anak ini adalah penyelamatnya

"Kakak enggak papa?" tanya gadis itu

Rose menggelengkan kepalanya

"Angel.. kamu habis darimana?" Teriak orang yang mungkin orangtua dari gadis ini

"Mom , i am here" Dapat dilihat wanita yang sama cantiknya mulai berlari kecil menyusul putrinya

"Kamu ngapain nak?" Ia langsung menarik putrinya

"Jangan sembarangan berbicara dengan orang asing angel, apalagi orang seperti dia" ucap wanita itu lalu menarik putrinya pergi

Orang seperti dia..

Rose sudah tak sanggup lagi, badanya sangat lemah, untuk bangkit dari duduknya ia juga tak mampu lagi, sekarang jalanan sudah sangat sepi.

Ia terjatuh dan terkapar diaspal kota itu dengan hujan yang terus mengguyurnya

Someone You Loved [END]Where stories live. Discover now