•☀️05☀️•

1.8K 400 762
                                    

Aku duduk di depan meja rias. Jantungku berdebar, tentu saja berdebar dengan kencang. Hari ini akan menjadi hari yang tidak terlupakan untuk seumur hidupku. Hari ini adalah hari pernikahanku dengan lelaki yang sangat kucintai, Haechan.

Jujur di dalam hatiku ada beberapa hal yang kusayangkan. Aku menyayangkan bahwa aku tidak bisa berbagi hari kebahagiaanku ini pada orang-orang yang kusayangi. Aku juga menyayangkan bahwa pernikahan ini bukan didasarkan atas rasa saling mencintai. Aku sadar, aku tahu ini akan menyakitkan tetapi aku menguatkan dan meyakinkan hatiku untuk tetap melangkah maju.

"Baiklah, anda sudah bisa mengganti pakaian anda." Ucap penata riasku.

Aku masuk ke dalam ruang ganti dan terkejut saat melihat gaun yang tersedia di sana. Itu bukan gaun yang kupilih. Aku yakin waktu itu aku bilang ke pegawai tokonya bahwa aku memilih gaun yang nomor 2, bukan yang nomor 3. Aku mengamati setiap detail gaun itu. Sangat cantik.

Kalau begini aku harus mencari gaun yang lebih sempurna lagi untuk pernikahanku kelak.

Sejujurnya aku berharap suatu saat Haechan akhirnya akan mencintaiku. Kelak, saat kita saling mencintai satu sama lain, aku ingin kita mengadakan resepsi sekali lagi. Memulai semuanya dari awal lagi. Dan saat itu terjadi aku ingin pernikahanku menjadi sempurna.

Dua orang pegawai toko gaun itu masuk ke dalam ruang ganti untuk membantuku berganti pakaian.

"Kenapa gaunnya tidak sesuai dengan pesananku?" Tanyaku pada mereka.

"Tuan Lee yang meminta untuk menggantinya menjadi gaun ini." Jelasnya.

"Tuan Lee?"

"Iya. Minggu lalu Tuan Lee datang ke toko untuk memastikan gaun anda. Dan dia meminta untuk menggantinya dengan gaun ini."

"Ah..."

Haechan...

"Anda pasti senang karena mendapat suami yang sangat perhatian seperti Tuan Lee. Dia benar-benar tahu apa yang terbaik untuk anda."

Mendengar itu aku hanya bisa memaksakan senyumku.

Iya... seandainya memang seperti itu...

Setelah selesai bersiap-siap, aku masuk ke ruangan khusus untuk mempelai wanita. Aku duduk di sofa panjang yang ada di sana. Orang-orang yang bertugas untuk mengambil foto juga ada di sana bersama dengan satu orang dari event organizer.

Sebenarnya aku cukup terkejut karena Haechan mempersiapkan semua ini. Untuk pernikahan yang tertutup ini agak sedikit berlebihan bagiku. Iya, pernikahan ini hanya untuk kalangan tertentu saja. Ini semua karena aku ingin menyembunyikan identitasku. Jika terlalu banyak tamu undangan, kemungkinan akan ada banyak orang yang nanti akan mengenaliku.

Aku tidak ingin ada yang tahu bahwa aku adalah trainee di perusahaan Haechan. Aku takut akan ada berita yang tersebar kalau aku mendapatkan perlakuan khusus karena aku istri Haechan dan membuat orang-orang tidak fokus untuk melihat bakatku. Atau sebaliknya, aku juga tidak mau ada gosip yang berkata bahwa aku merayu Haechan agar aku diberikan keuntungan tertentu.

Aku tersenyum dan menyapa tamu yang berdatangan, walaupun aku tidak benar-benar mengenal mereka. Aku tahu mereka dari data-data yang diberikan Haechan padaku.

Tiba saatnya, aku bersiap untuk memasuki ruangan resepsi. Jantungku berdegup dengan keras. Aku berusaha untuk mengatur nafasku yang juga semakin cepat.

Pintu terbuka perlahan, para tamu bertepuk tangan dan aku mulai melangkah perlahan. Semua mata tertuju padaku dan aku memberikan senyuman pada mereka semua. Aku bisa melihat ibu Haechan dengan wajah pucatnya yang ditutupi dengan makeup, meskipun begitu ia terlihat begitu cantik. Ia terlihat sangat senang, senyumnya begitu lebar dan matanya berbinar.

Orbit✔ • Lee HaechanWhere stories live. Discover now