•☀️15☀️•

1.6K 347 621
                                    

HAECHAN POV

Aku memasukkan perlengkapan kameraku ke dalam mobil. Hari ini seperti yang sudah direncanakan, aku, Jinhee, dan ibu akan pergi bersama. Aku berencana untuk mengambil beberapa gambar di sana. Sudah sangat lama sejak aku mengambil foto ibu, aku ingin mengabadikan wajah cantiknya sekali lagi hari ini.

"Haechan-ah, Ini." Jinhee menyodorkan keranjang berisi bekal yang sudah disiapkannya. Aku menaruh keranjang bekal itu di kursi bagian belakang.

"Masuklah." Kataku padanya.

Aku menutup pintu mobil hitamku itu. Berhubung kita akan pergi keluar kota hari ini, aku menggunakan mobil yang lebih cocok untuk perjalanan. Aku duduk di belakang kemudi dan memasang sabuk pengamanku.

Jinhee yang duduk di sampingku terlihat sangat bersemangat. Bahkan itu terlihat dari warna bajunya yang begitu cerah.

"Haruskah aku memainkan musik?" Tanyanya sambil melihat-lihat lagu yang ada di ponselnya.

"Lakukanlah sesukamu." Aku menginjak pedal gasku dan mobil pun mulai melaju.

Kami pergi untuk menjemput ibuku terlebih dahulu, aku menunggu di mobil sementara Jinhee menjemputnya ke dalam rumah. Aku menunggu cukup lama hingga akhirnya dua sosok wanita yang kunantikan itu keluar dari dalam rumah.

Jinhee menggandeng ibu di sampingnya, ibu menggunakan baju putih sederhana. Rambutnya yang panjang itu dikepangnya ke salah satu sisi bahunya. Ibu persis seperti yang kuingat saat aku masih kecil, saat dia masih sehat. Aku keluar dari dalam mobil.

"Haechan-ah! Ibu cantik sekali kan?" Jinhee tersenyum lebar.

"Emangnya ibu masih cocok ya berdandan seperti ini? Ibu rasa ibu sudah tidak pantas..." Ibu terlihat canggung.

"Ei... ibu masih sangat cantik kok. Aku saja minder kalau jalan di samping ibu."

"Masuklah." Aku membukakan pintu bagian tengah untuk ibuku.

"Ibu duduk di depan saja. Sudah sangat lama kan kalian tidak jalan-jalan. Biar ibu juga bisa lebih seluasa melihat-lihat pemandangan."

Jinhee berinisiatif untuk membiarkan ibu duduk di depan. Kami melanjutkan perjalanan.

Suara senandungan Jinhee tidak berhenti terdengar, dia seperti sedang menyanyikan sebuah lagu dalam kepalanya.

"Sepertinya Jinhee senang sekali ya hari ini?" Tanya ibuku.

"Kelihatan jelas ya?"

"Iya. Kau terlihat sangat bersemangat, memakai baju cerah, kau bahkan mengepangkan rambut untuk ibu, dan dari tadi kau tidak berhenti bersenandung."

"Hehehe.... Aku akan berhenti bersenandung."

"Loh kenapa? Tidak apa-apa. Kau menyanyi juga tidak masalah. Iya kan Haechan?"

"Oh? Iya..." Jawabku singkat.

"Kau senang karena hari ini mau jalan-jalan ya?"

"Iya. Sudah lama aku tidak bepergian."

"Sudah lama? Haechan tidak pernah mengajakmu berlibur ya?"

Entah kenapa aku menjadi merasa resah, seperti kedapatan melakukan suatu kesalahan.

"Haechan-ah, kau tidak boleh begitu. Perhatikanlah istrimu, ajak dia berlibur. Buat dia senang."

"O... oh..."

"Haha tidak apa-apa bu, belakangan ini kan kami memang sangat sibuk jadi belum sempat bepergian."

"Tetap saja... Haechan-ah, jangan terlalu cuek dengan istrimu. Bagaimana kalau nanti dia direbut orang?"

Orbit✔ • Lee HaechanTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon