•☀️09☀️•

1.7K 372 613
                                    

JINHEE POV

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

JINHEE POV

Aku terbangun karena mimpi burukku. Itu adalah kenanganku saat hampir saja tenggelam sewaktu aku masih kecil. Sejak saat itu aku selalu menjauhi kolam, sungai dan sejenisnya karena tubuhku akan langsung gemetar.

Seiring aku bertambah dewasa, aku melatih diriku sendiri dan berhasil menghilangkan traumaku. Setidaknya itulah yang kupikirkan selama ini hingga kejadian hari ini terjadi. Saat aku masuk ke dalam kolam itu, entah mengapa aku mulai merasa gugup dan cemas.

Kupikir mungkin karena sudah lama tidak masuk ke dalam kolam saja. Kupikir setelah berada dalam kolam sekian lama rasa itu akan hilang. Tidak, aku salah semakin lama aku justru tidak bisa fokus. Tubuhku terasa gemetar dan aku mengalami kembali apa yang kualami dulu. Apakah trauma ini kembali, ataukah memang tidak pernah pergi?

Aku menyeka keringat yang membasahi wajahku. Sepertinya aku harus mengganti bajuku yang juga basah karena keringat.

Aku berdiri dan pandanganku menjadi sedikit gelap. Aku berjalan perlahan ke lemari pakaianku untuk mengganti baju.

Tubuhku terasa panas dan tidak bertenaga. Aku kembali ke kasurku. Jam di ponsel menunjukkan pukul delapan malam.

Apakah Haechan pulang larut hari ini?

Walaupun ragu, aku tetap mencoba menelepon Haechan karena hanya dia yang bisa kuharapkan sekarang. Aku ingin meminta tolong padanya untuk membelikanku obat.

Suara nada sambung terus terdengar hingga akhir. Aku mencoba sekali lagi, Haechan tetap tidak mengangkat teleponnya.

Apa mungkin dia masih sibuk?

Aku memutuskan untuk kembali tidur saja dan berharap saat terbangun besok pagi keadaanku sudah membaik.

Pagi itu pun tiba, aku bangun dan mengecek suhu tubuhku. Masih sedikit demam, tapi sudah jauh membaik. Aku bergegas untuk menyiapkan diriku pergi ke Core untuk mengikuti evaluasi.

Sesampainya aku di ruangan evaluasi, Irene langsung menghampiriku.

"Kau tidak apa-apa?"

Aku mengangguk. Dia menaruh telapak tangannya ke atas dahiku.

"Tidak apa-apa apanya? Kau demam!"

"Tidak apa-apa, sudah jauh membaik. Habis ini aku akan minum obat."

Para pelatih memasuki ruangan. Kali ini mereka hanya bertiga. Semua peserta langsung berdiri dengan rapi di tempatnya masing-masing dan evaluasi pun dimulai.

"Sebelumnya, Mr.Lee tidak bisa datang hari ini. Sebenarnya, dia sudah tidak akan bekerja sama dengan kita lagi. Kemarin adalah hari terakhirnya."

Ruangan mulai gaduh karena pengumuman itu.

"Baiklah... sekarang kita mulai evaluasinya."

Evaluasi dilakukan seperti biasa. Aku takut dengan penilaianku minggu ini karena kemarin aku tidak bisa mengambil foto seperti model-model lainnya, hasilku sudah pasti akan berbeda.

Orbit✔ • Lee HaechanHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin