•☀️21☀️•

1.4K 299 337
                                    

IRENE POV

"Hmm? Bukannya itu Jeon Somi?" Aku mengangkat majalah yang ada di tanganku untuk menutupi wajahku dan menyisakan mataku untuk memantau perempuan itu.

"Kenapa dia di sini? Harusnya kan dia di Amerika..."

Aku mengikuti Somi karena penasaran. Semakin kumengikutinya, semakin mencurigakan. Dia masuk ke daerah tangga darurat.

"Eh? Ngapain?"

Tak lama, Mr. Lee datang dan membuka pintu yang sama dengan yang dimasuki Somi tadi.

"O-oh??" Aku mengedipkan mataku beberapa kali, siapa tahu ada yang salah dengan penglihatanku.

"Aargh!" Pekikku karena terkejut. Seseorang tiba-tiba saja menepuk bahuku.

Orang itu adalah Jisung, asisten dari Mr. Lee. Dia menutup mulutku dan menarikku menjauh dari sana.

"Apaan sih!" Protesku.

"Sttt!"

".... Kalau kau menarikku seperti ini, berarti aku tadi tidak salah lihat..."

"Jangan katakan pada siapapun ya. Kalau sampai ada berita yang menyebar aku akan berasumsi itu karenamu."

"Memangnya kenapa? Mereka sedang apa? Mr.Lee kenal dengan Somi?"

"Kau... tahu Somi?"

"Engg... yah... begitulah. Jadi ngapain mereka di sana?"

"Yah.... Bisnis..."

"Bohong. Kalau bisnis kenapa mereka bertemu di sana? Bukan di ruangan Mr. Lee saja..."

"Intinya, kau tidak perlu tahu. Cukup rahasiakan saja. Jangan ceritakan ke siapapun termasuk ke Shin Jinhee."

"Semakin kau berkata begini... semakin mencurigakan..."

Aku mencoba kabur dari Jisung untuk berlari ke tempat tadi, tetapi dia berhasil mencegahku.

"A-aaack! Lepasin gak! Sakit tahu!"

"Gak bakal kulepasin, kau mau pergi ke sana lagi kan?" Jisung memegang lenganku dan menyeretku ke lobi.

"Aww...." Aku mengelus lenganku yang masih sakit karena genggaman Jisung yang kuat.

"Kenapa? Ada apa nih?" Suho yang tiba-tiba saja datang langsung heboh.

"Tidak ada apa-apa, jangan ikut campur urusan orang lain." Jawab Jisung.

"Tidak bisa, kalau berhubungan dengan Irene aku juga harus tahu."

"Dih memangnya kamu siapa?" Balasku dan Jisung serempak. Kami saling berpandangan lalu pergi ke arah berbeda meninggalkan Suho yang berdiri dengan bingung.

Kenapa tidak boleh bilang ke siapa pun? Dan kenapa secara spesifik bilang tidak boleh bilang ke Jinhee? Mungkin karena dia tahu aku berteman baik dengan Jinhee...

Aku berjalan ke arah toilet. Saat hendak masuk, langkahku tertahan karena mendengar namaku disebut.

"Irene?"

"Iya. Bukannya sama saja? Irene itu hanya mengandalkan wajah cantiknya saja. Menurutku kalau bukan karena wajah itu, dia tidak akan mendapat kesempatan bergabung ke 5 besar."

"Setelah kupikir-pikir, benar juga. Kurasa dia tidak sebaik itu tanpa wajah cantiknya. Tapi tetap saja, Jinhee lebih buruk. Dia mencoba dekat-dekat dengan direktur pasti untuk bisa mendapatkan keuntungan tertentu seperti Chaeyoung."

'Tentu saja, sama seperti dia menempel pada Irene. Kalau bukan karena berdiri di samping Irene, orang tidak akan menyadari keberadaannya."

"Benar. Dialah yang terburuk. Ah... bukankah tidak adil jika ternyata salah satu dari merekalah yang menjadi pemenang?"

Orbit✔ • Lee HaechanWhere stories live. Discover now