[end] Spring Trees and Sunset Clouds

Bab 29

Nan Ge Er menyadari ada sesuatu yang tidak beres! Namun, sesuatu yang tidak beres ini bukan merujuk pada keadaan di kabupaten tersebut, melainkan tentang sikap Mo Shu yang agung terhadapnya, yang agak berbeda dari sebelumnya.

Lebih spesifiknya, Mo Shu mulai senang pergi bersamanya dan melarang siapa pun melakukan kontak fisik dengannya. Kadang-kadang, ia bahkan melecehkannya melalui tindakan seperti menggosok atau menyentuh ... Meskipun Nan Ge Er selalu menampakkan penghinaan terhadap Mo Shu, tapi ia sadar bahwa dirinya tidak benar-benar membenci sentuhan Mo Shu —tapi akan lebih baik jika orang itu bisa berhenti bersikap sangat menjengkelkan. Tahun itu damai seperti biasa; Nan Ge Er meminta seseorang untuk membeli beberapa pohon plum lagi.

Seperti biasa, ia membuka kedainya, menemani Mo Shu berjalan-jalan saat ada waktu luang, sesekali marah pada Mo Shu setelah itu, dan mendapati dirinya tidak tahu apakah harus menangis atau tertawa atas tanggapan penduduk .... Setiap hari normal dan damai seperti biasa. Suatu hari, saat musim gugur, Xiao Xia mencari Nan Ge Er, ingin bermain bersamanya.

Karena banyaknya dokumen yang harus ditangani Mo Shu, ia tidak bisa ikut. Karena itu, ia memperingatkan Nan Ge Er berulang kali untuk tidak membiarkan Xiao Xia menyentuhnya, dan juga menyatakan bahwa Nan Ge Er adalah miliknya, dan meminta Xiao Xia untuk tidak menyentuhnya. Pada akhirnya, ia hanya mengalah ketika Nan Ge Er —di akhir kesabarannya, memanggil Zhu Xi. Ia melihat dengan pilu saat dua anak yang seumuran itu pergi ke tepi sungai. Zhu Xi bahkan melontarkan beberapa kata padanya dengan dingin, "Orang tua, tidak ada gunanya iri, mereka itu seumuran."

Biasanya orang yang membuat frustasi orang lain, akhirnya akan menjadi korban yang marah dan kalah. Wajahnya dipenuhi dengan kekhawatiran dan keputusasaan saat melihat keduanya berjalan keluar dari pintu kantor. Xiao Xia sangat suka memungut orang dari tepi sungai. Jadi, tentu saja ia mengajaknya pergi ke tepi sungai hari ini. Seperti biasa, ia menemukan seseorang di sana. Nan Ge Er berjongkok di depan seorang pria yang tidak sadarkan diri, dan kehabisan kata-kata saat memandang ke arah Xiao Xia ... Apa kau punya semacam medan magnet yang aneh?!

Xiao Xia sama sekali tidak terlihat heran. Ia dengan riang berjongkok juga, menusuk tubuh orang itu dengan tongkat yang ia dapat entah dari mana. "Orang lagi." Ekspresinya tampak agak ceria. Itu membuat Nan Ge Er semakin tak bisa berkata-kata.

"Apa yang akan kau lakukan terhadapnya?" Nan Ge Er bertanya setelah berpikir beberapa lama.

"Apa yang akan aku lakukan?" Xiao Xia terkesan menganggap pertanyaan Nan Ge Er aneh saat ia meliriknya dengan heran. "Kembalikan dia, tentu saja."

"Kembalikan dia?" Nan Ge Er tidak mengerti.

"Guang Tian tidak membutuhkan orang luar." Xiao Xia tersenyum dengan gembira.

"... Pada awalnya, aku juga orang luar." Nan Ge Er mengingatkan.

"Mn, tapi kau seperti orang mati dengan kondisimu waktu itu." Xiao Xia tertawa. "Kemungkinan besar, tidak hanya orang-orang yang kau temui di masa lalu yang ingin kau mati, mereka juga ingin menyiksamu sampai mati." Ia menatap Nan Ge Er. "Jadi, meskipun kau dihidupkan kembali, kau tetap akan kehilangan semua minat pada dunia luar."

Meskipun mengetahui keadaannya yang menyedihkan saat itu, tapi ia masih merasa agak tertusuk saat Xiao Xia mengatakan hal itu secara blak-blakan ... Jadi, pada saat itu, aku dipaksa mengalami kondisi di mana tekadku masih akan tetap hilang meskipun aku hidup?

Ia masih ingat alasan mengapa dirinya tiba di sini dan tiga tahun yang ia habiskan di penjara bawah tanah yang gelap gulita dan lembab. Sebaliknya, ia lupa bahwa ia dulunya adalah seorang pangeran di Bei Jun. Ia hanya tahu hari-hari yang gelap dan tak tertahankan, tetapi perlahan melupakan kesedihan dan keputusasaan yang diderita selama periode itu. Mungkin, ia secara naluriah tidak mau mengingat situasi yang menyedihkan itu, jadi otaknya menghapus ingatan itu dengan bersih.