Bab 54 - Tamat

1.5K 149 38
                                    

Hari ini, Chun Jiao jie yang sedang hamil itu mengundang mereka makan siang.

Mo Shu tidak punya waktu luang, jadi Nan Ge Er pergi mewakili mereka.

Karena semua orang bermain-main cukup lama, hari sudah malam saat Nan Ge Er kembali ke kantor pemerintahan. Ia segera membawa makanan yang ia bawa pulang itu ke dapur —Mo Shu biasanya sudah pulang saat ini.

Saat teringat adegan orang-orang yang mabuk saat berjalan, ia tidak bisa menahan tawa.

Orang yang dibawa pulang dari dunia luar selama perjalanan bersama Da Xia dan yang lainnya itu lumayan banyak, jadi Guang Tian pun semakin sibuk. Banyak pemuda mengunjungi rumah Chun Jiao untuk ikut bersenang-senang. Chun Jiao melompat-lompat dengan perutnya yang besar tanpa mempedulikan bayinya, membuat Ah Fang ge merasakan sakit kepala yang luar biasa.

Ketika Nan Ge Er sampai di dapur, ia menyadari bahwa pintu yang sebelumnya tertutup itu kini terbuka lebar.

Ia menjulurkan kepala untuk melihat, dan mendapati Mo Shu xiansheng sedang berjongkok di depan tungku dan melakukan sesuatu saat ini.

"Akhirnya pulang, huh?" Mo Shu mengomel dengan masam, bahkan tanpa berbalik menghadapnya.

Sebuah kesuraman pun jatuh di wajah Nan Ge Er —untuk apa kau merasa kesal?

Nan Ge Er berjalan mendekat ke Mo Shu, meletakkan bangku kecil dan duduk di sampingnya. "Apa yang kau lakukan?"

"Karena tidak ada yang memasak untukku, aku memanggang jagung sendiri." Mo Shu mendengkus kesal.

Bahkan jika aku tinggal di kantor pemerintah seperti biasa, kau tetaplah yang memasak, oke?

"Mengunjungi rumah Chun Jiao jie hari ini sangat menyenangkan. Sangat meriah dan ramai." Setelah memakinya dalam hati, Nan Ge Er mengubah topik.

"Ya, jadi kau senang bermain sampai lupa pulang, kan?" Mo Shu melontarkan jawaban pahit.

Oi! Ketidakhadiranmulah yang menjadi alasan mengapa orang-orang itu menginterogasiku dan menggodaku, dan bahkan mencoba memaksaku untuk minum, oke?!

"Aku membawakan makanan untukmu," kata Nan Ge Er lagi.

"Kau hanya ingat bahwa aku menunggumu di rumah setelah kau selesai makan, kan?" Mo Shu terus mengomel.

Merasa sangat lelah pada saat itu, Nan Ge Er menoleh dan memandang Mo Shu. "Apa sebenarnya yang membuatmu kesal? Aku hanya pulang agak telat; itu saja, kan?"

"Aku sama sekali tidak melihatmu hari ini!" Seolah-olah sebuah sumbu meledak di tubuh Mo Shu, ia berbalik, memberikan jawaban yang berapi-api sambil menatap Nan Ge Er dengan mata penuh kesuraman, kekesalan, dan kesengsaraan.

Tidak perlu setragis itu, kan? Kau membuatnya seolah-olah aku melakukan sesuatu yang keji.

Bukankah kau selalu melihatku setiap hari ?!

Kesuraman pun jatuh ke dahi Nan Ge Er.

"Saat aku berangkat kerja di pagi hari, kau belum bangun. Saat aku pulang di sore hari, kau sudah keluar. Dan sekarang, kau butuh waktu lama untuk pulang." Mo Shu melanjutkan omelannya, "Oh, aku tahu, kau mulai bosan denganku, kan? Xiao Nan, kau berubah. Kau berubah sejak saat itu. Kau mengeluh masakanku terlalu asin kemarin, terlalu hambar kemarin lusa, dan tidak sesuai seleramu tiga hari lalu. Apa kau tidak puas denganku? Kau harus meluruskan masalah ini denganku sekarang!"

Nan Ge Er mendengarkan keluhan kesal Mo Shu dengan wajah yang sangat suram — Oi, kenapa bicaramu bernada getir seperti ibu rumah tangga?!

Kalimat terakhir yang diucapkan Mo Shu membuat Nan Ge Er benar-benar terdiam.

[end] Spring Trees and Sunset CloudsWhere stories live. Discover now